9. Berubah

10K 709 520
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

200 vote dan 500 komen buat next ya aunty uncle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

200 vote dan 500 komen buat next ya aunty uncle

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ

🎀

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
"Khadijah."

Khadijah mengerjap lalu seketika sadar dan menyusut bibirnya. Dia tertidur saat sedang mengaji.

"Gus, maaf, Ija ngantuk." Khadijah membenarkan duduknya dan melihat sekelilingnya sudah kosong.

"Iya nggak apa-apa, ayo pulang." Khairil bangun dan membantu Khadijah untuk bangun juga.

"Maaf ya, Gus. Jangan marah. Besok Ija nggak akan ketiduran lagi."

Khairil hanya tersenyum dan mengangguk.

Sudah satu minggu sejak Khadijah mulai mengaji seperti santri lainnya. Tapi, beberapa kali sempat mengeluh karena kendala bahasa. Beberapa ustadzah membahas kitab dengan bahasa Sunda dan Khadijah tidak bisa bahasa Sunda.

"Gus marah?" tanya Khadijah pelan.

"Saya nggak marah. Nanti ngaji kitabnya sama saya aja ya, yang lainnya baru ikut ke pondok."

Terdengar helaan napas lega dari Khadijah membuat Khairil menoleh. Ada yang aneh dengan istrinya. Walau pernikahan mereka belum satu bulan, tapi Khairil sudah cukup tau sifat Khadijah dan ini bukan Khadijah yang biasa.

"Mau ke rumah Ambu dulu?" tawar Khairil saat akan melewati ndalem.

"Gus mau ke ndalem?" tanya Khadijah balik. "Ija terserah Gus aja."

Khairil berpikir sesaat lalu menggeleng dan memilih untuk langsung pulang. Khadijah pasti lelah hari ini.

Sampai di rumah, mereka langsung bersih-bersih lalu makan malam bersama sambil menonton. Tadi sore Khadijah sudah memasak jadi tidak perlu repot masak di malam hari.

Setelah selesai, Khairil mencuci piring dan melarang Khadijah membantu, juga membawa camilan dan minuman dingin untuk Khadijah.

"Tadi saya beli ini waktu pulang dari kebun." Khairil memberikan minuman manis dalam gelas plastik.

KhairilijaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang