15. Sepenggal Kisah

9.1K 766 554
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kapan aku update-nya? kalo vomentnya udah tembus, kalo tembus sehari ya aku langsung update lagi, jadi ayolah voment, masa yang baca ribuan votenya ga sampe setengah dari views

Marah ni aku 😾

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ

🎀

"Itu gen, Neng. Khadijah nggak pendek kok, normal buat perempuan Indonesia." Khairil dengan sabar menjawab pertanyaan Khadijah, seperti sudah terlatih.

"Berarti Aa yang nggak normal. Beda tingginya sama Ija kaya penggaris."

Khairil terkekeh. "Normal. Saya cuma 178cm, nggak sampai 180 juga. Lebih pendek dibandingkan cowok di luar sana."

"Sutt, udah mulai." Khadijah menarik Khairil agar lebih dekat dan seperti biasa menyuruh Khairil untuk absen lewat ponsel.

"Apa serunya nonton orang main game?" tanya Khairil.

Khadijah langsung menoleh horor dan menggeleng tidak percaya kemudian berdecak pelan. "Dulu Ija juga bilang gitu sama Mas Ucen dan sekarang ketagihan nonton Bang Brando. Lihat aja sebentar lagi Aa juga pasti ketagihan. Karma on the way!"

Khairil tertawa membuat Khadijah terdiam dan tiba-tiba memajukan wajahnya dan mengecup pipi Khairil. "Aa ganteng banget kalau ketawa. Ija jadi semakin cinta."

Khairil ikut terdiam, mendadak sekali, tidak siap dengan serangan cinta Khadijah.

"Kok diam? Ketawa lagi," pinta Khadijah menggoyang lengan Khairil.

"Khadijah udah cinta sama saya?" tanya Khairil masih seperti melayang.

"Ha? Ohh itu ... Kayanya udah. Ija keren nggak, Aa? Udah bisa cinta cintaan." Khadijah terkikik senang.

Khairil tersenyum. "Mau hadiah apa?"

"Betulan dapat hadiah?" tanya Khadijah.

"Hm, mau apa?"

KhairilijaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang