(Privat acak, follow sebelum baca) "Gus, kita langsung bikin dedek bayi, kan?"
Khadijah yang enggan melanjutkan pendidikannya memilih untuk menerima lamaran Gus Khairil.
Khadijah yang sejak kecil dimanja oleh keluarganya, tiba-tiba harus berumah tan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note : Ija itu 18 tahun ya onti angkel, sudah legal menurut hukum negara dan boleh menikah walau umur ideal perempuan untuk menikah itu 20 tahun. Jadi cerita ini tidak termasuk pedofilia dan child grooming 🫧
Apa kalian perlu lihat ktp Ija? 🫣 ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
350vote dan 500 komen ya onti angkel!
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
🎀
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
"Kita mau ke mana, Aa?" tanya Khadijah saat mobil mereka terlihat berbelok menuju jalan lain.
Mereka sudah sampai di Kota Bandung, setelah dua hari menginap, mereka akhirnya pulang.
"Kita ke mall dulu sebentar. Beli oven, sepeda sama beberapa barang yang belum ada," jawab Khairil.
"Sepeda listrik kan, Aa?" tanya Khadijah berbinar.
Khairil menoleh seraya tersenyum lalu mengangguk kecil. "Iya, janji saya ke Khadijah belum saya penuhi. Jadi kita beli sekarang."
Khadijah mengangguk semangat, akhirnya setelah menunggu empat bulan sejak permintaanya kepada Khairil, dia akan mendapatkan sepeda listrik.
Khairil mengajak Khadijah ke salah satu mall besar. Sebelum ke tujuan utama, Khairil lebih dulu mengajak Khadijah untuk sholat dan makan siang.
"Bukan, Ija kadang pengen beli barang-barang lucu. Kaya gitu." Khadijah menunjuk toko di seberang mereka. Terpampang banyak barang lucu berwarna warni.
