[𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐭, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐮, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚𝐤𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚! 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐥𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐦𝐚𝐥𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡]
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ🎀
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Khairil mengembuskan napas pelan dan kebingungan, Khadijah sedang menangis, sudah sejak maghrib tadi, meminta untuk diantarkan ke rumah omnya di kota, sedangkan mereka sudah di rumah Khairil di Kabupaten Bandung.Setelah beberapa hari menginap di rumah Ayah, Khairil akhirnya mengajak Khadijah untuk pulang ke rumah mereka. Awalnya Khadijah biasa saja, mereka juga diantar Ayah Bunda, tapi Ayah Bunda menginap di rumah adiknya Bunda dan sudah pergi sejak tadi sore. Khadijah memaksa ikut, tapi Ayah melarang karena mereka akan langsung pulang setelahnya. Dan begitu Ayah Bunda pergi, Khadijah langsung menangis. Bahkan dalam sholatnya.
Salah satu ilmu yang Khairil pelajari dari Ayah adalah, jika Khadijah menangis, biarkan saja sampai lelah, nanti anak itu akan berbicara lebih dulu.
Khairil tetap duduk setia di pinggir ranjang, menunggu Khadijah yang masih menangis dengan posisi tengkurap.
Ponsel Khadijah berdenting, Khadijah tiba-tiba menghentikan tangisannya dan berbalik. Khairil dengan sigap mendekat.
"Udah?" tanya Khairil.
"Ija lapar," cicit Khadijah.
"Ayo keluar, Khadijah mau makan apa?"
Khadijah menyusut wajahnya, matanya bengkak dan hampir seluruh wajahnya memerah.
"Gus, di sini ada harimau, nggak?" tanya Khadijah seraya beringsut mendekat ke arah Khairil.
Khairil membulatkan matanya. "Khadijah mau makan harimau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Khairilija
Spiritual(Privat acak, follow sebelum baca) "Gus, kita langsung bikin dedek bayi, kan?" Khadijah yang enggan melanjutkan pendidikannya memilih untuk menerima lamaran Gus Khairil. Khadijah yang sejak kecil dimanja oleh keluarganya, tiba-tiba harus berumah tan...