17. Berubah (Lagi)

7.8K 631 518
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎀

"Aa sayang sama Ija nggak sih?" tanya Khadijah sesaat sebelum Khairil ke masjid untuk sholat maghrib dan mengajar.

"Sayang sekali," jawab Khairil seraya mengecup pipi gembul Khadijah.

Khadijah terlihat sedikit sedih. "Tapi Aa nggak pernah buat story sama Ija atau post foto Ija."

Khairil terdiam, dia memang memiliki sosial media tapi tidak untuk mengunggah sesuatu, hanya digunakan untuk memantau Khadijah.

Belum Khairil menjawab, adzan sudah terdengar. "Saya sholat dan ngajar dulu ya. Ponsel saya di meja, kalau Khadijah mau, Khadijah bisa unggah foto kita di akun saya."

Khadijah tidak menjawab dan membiarkan Khairil kembali menciumnya dan pergi setelahnya.

Khadijah tidak mengaji malam ini, sedang halangan. Jadi dia memilih belajar sendiri sembari menunggu Khairil pulang. Jam delapan malam, terdengar ketukan pintu di ruang belajar.

"Siapa?" tanya Khadijah meski tau itu pasti Khairil.

"Aa Iril-nya Khadijah," jawab Khairil seraya membuka pintu dan masuk menghampiri Khadijah yang hanya tersenyum kecil.

"Lagi apa, Sayang?" tanya Khairil melihat beberapa kertas bertebaran di meja belajar mereka.

"Aku lagi coba belajar soal ujian masuk universitas. Aku udah putuskan buat kuliah dan mau ambil Ilmu Komunikasi, Aku mau jadi jurnalis atau wartawan, Aa. Aku juga udah cari kelebihan dan kekurangan jurusan ini untuk prospek kerja jadi jurnalis dan wartawan."

Khairil terdiam mendengarnya. Bukan karena tujuan baru Khadijah, tapi cara Khadijah berbicara.

"Khadijah kenapa? Saya ada salah?" tanya Khairil khawatir.

Khadijah mengangkat sebelah alisnya lalu menggeleng. "Engga. Kenapa?"

Khadijah bangkit dari duduknya dan mengajak Khairil keluar dari sana. Duduk di ruang tengah dan Khadijah mengambilkan minum untuk Khairil.

"Mau makan sekarang, nggak, Aa? Aku masak kadedemes yang Aa minta kemarin siang, terus ada sambel juga," kata Khadijah masih di dapur.

"Khadijah sini dulu," ucap Khairil.

KhairilijaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang