17. Pergi

10 8 0
                                    

Sabtu, 13 Juni 2024.

Di sebuah tempat dengan bisingnya suara kapal, angin yang bertiup kencang, suara gemercik air yang terus bersahutan. Langit terlihat jelas tanpa adanya pepohonan yang menghalangi pandangan. Birunya langit terlihat di atas hamparan air yang luas.

"Alana sama Ariana ke mana sih?" tanya Aksara dengan tidak sabaran. Dia duduk di atas kopernya dan mengganjal dagunya dengan tangan. Mereka sedang menunggu Alana dan Ariana yang katanya sebentar lagi akan sampai di sana.

Benar saja, dari kejauhan Alana dan Ariana terlihat. Namun mereka tak sendiri, ada dua perempuan lain bersama mereka. Saat mereka sampai mereka malah tersenyum cengir.

"LO?!"

Aksara dan wanita yang dibawa oleh Ariana saling tunjuk. Mereka lalu tertawa dan Aksara menggelengkan kepalanya. Dunia benar-benar sempit ternyata.

"Loh udah saling mengenal ternyata?" tanya Ariana. Aksara dan wanita itu mengangguk.

"Ketemu di supermarket, tau sendiri lah barang suka habis di sana, and kita ngambil satu barang yang sama. Cuma tinggal satu, tapi dengan baiknya dia ngasih ke gue. Sekali kagi thanks ya," ucap wanita itu sambil tersenyum pada Aksara san dibalas dengan senyuman yanv manis dari Aksara.

"Dia kembaran gue?" ucao Ariana. "Namanya Ariani," sambungnya. Semua orang refleks mengatakan 'hah' dengan mulut yang sangat lebar. Mereka benar-benar sangat terkejut.

"Gak mirip kok," ucap Alana dan diangguki semuanya.

Ariana tersenyum. "Gak identik, selama ini dia tinggal di rumah adiknya ayah. Karena mereka gak punya anak, karena kita gak kayak kembar jadi gak terlalu sulit buat misahin." Itulah penjelasan dari Ariana. Ariani, saudari kembar tak identik dari Ariana. Mereka baru mengetahui fakta itu sekarang, walau pun mereka sempat tidak percaya. Tapi memang keduanya masih memiliki kemiripan.

Daniel sejak tadi tak bergeming, matanya terpaku pada sosok wanita yang dibawa oleh Alana. Di depannya, berdiri sosok wanita yang sebenarnya sudah lama ingin ia lihat. Azavira, entah bagaimana dia bisa bersama Alana.

"Daniel, aku udah tahu semuanya. Kamu diancam sama Mama, agar kamu membuat aku benci sama kamu," ucap Azavira dengan linang air mata, tapi Daniel justru menjauhkan pandangannya. Azavira tidak tahu harus berkata apa-apa.

"Gue yang kasih tahu," ucap Alana.

"Dan gue, gue udah kasih tahu Papa agar nyuruh keluarga lo pindah ke apartemen keluarga gue. Mereka aman di sana dan di bawah pengawasan bokap gue," ucap Angkasa. Daniel sama sekali tidak menoleh, dia tetap lebih memilih menatap hamparan air laut.

"Ya udah, kita berangkat. Berarti ini Ariani juga mau ikut?" tanya Aksara, Ariani tersenyum dan mengangguk sebagai balasan. "Jika seperti itu, silahkan tuan putri." Aksara membungkuk mempersilahkan Ariani melangkah. Yang digoda hanya tersenyum lalu berjalan menuju kapal milik keluarga B-EM. Mereka akan oeegi menuju pulau yang sudah mereka sewa, sebenarnya pulau itu merupakan pulau pribadi. Namun karena alasan tertentu harus disewakan agar menghasilkan uang, sebenarnya Angkasa berniat membeli pulau itu tapi karena pemiliknya masih enggan untuk menjual. Jadi mereka hanya nisa menyewa.

Di pulau itu, ada sebuah villa yang sangat mewah dan indah. Lokasinya strategis dengan balkon yang menghadap pantai. Katanya jika di pagi hari, di balkon itu cocok untuk menyaksikan matahari terbit.

"Perjalanan kita dimulai teman-teman, let's do it!!!" Alana berdiri di bagian paling depan kapal dan merentangkan tangannya. Tak diduga Angkasa datang san memeluk dirinya sangat erat, Angkasa menyandarkan dagunya di bahu Alana.

D 3A Mengejar Cinta (End) (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang