" Semuanya udah siap Sur? " . Seorang wanita paruh baya datang menghampiri wanita yang lebih muda darinya, ia bertanya kepada orang tersebut yang langsung dijawab dengan anggukan kepala .
" Sudah mbok, tinggal jus ini saja yang belum Surti letakkan di meja " . Jawab wanita itu sambil menunjukkan segelas jus mangga yang ada di tangannya .
" Yowes cepet sana nanti keburu tuan turun " . Suruh wanita tua itu untuk segera meletakkan jusnya dan diangguki oleh yang lebih muda kemudian bergegas menuju ke arah ruang makan untuk meletakkan jus tersebut disana .
" Sudah mbok " . Ucapnya setelah kembali dari meletakkan jus mangga tadi . Hal itu juga bertepatan dengan turunnya seorang pria tua yang masih terlihat gagah dari lantai atas, melihat sang majikan telah tiba maka dengan segera kedua orang itu menundukkan kepalanya sopan sebagai bentuk penghormatan kepada orang tersebut .
" Makanannya sudah siap tuan, silahkan tuan.." . Ucap si mbok sambil menarik satu kursi untuk mempersilahkan pria itu duduk .
Setelah pria itu duduk di kursinya, maka langsung saja dengan segera keduanya sibuk melayani sang majikan hingga semuanya selesai dan pria tersebut mulai memakan makanannya dengan tenang .
" Kalau begitu si mbok dan Surti pamit kebelakang dulu tuan . Jika ada yang tuan butuhkan lagi, tuan bisa panggil mbok " . Setelah berucap demikian si mbok dan juga Surti membungkukkan tubuhnya sopan .
" Sepertinya tidak ada . Tapi setelah ini jangan lupa untuk membantu Ana " . Jawab pria tua itu sambil menikmati makanannya yang kemudian langsung mendapat anggukan kepala dari dua orang tersebut .
" Baik tuan, saya dan Surti akan segera naik ke atas " . Ucap si mbok kemudian berjalan meninggalkan ruang makan tersebut dengan Surti yang mengekor di belakangnya, setelah mendapat anggukan kepala dari pria tersebut .
Sesampainya mereka di lantai atas tepatnya di depan sebuah pintu dengan ukiran mewah yang berukuran besar, langsung saja wanita tua itu membuka handle pintu tersebut kemudian masuk kedalamnya dengan Surti yang masih mengekor dibelakang .
Di dalam sana tepatnya diatas ranjang yang cukup luas tampak seseorang terbaring dengan tubuh tertutupi selimut setengah badan, wajah cantik yang terlihat sedikit pucat dengan kedua mata yang terpejam rapat mampu membuat Surti kagum saat menatapnya .
" Kamu ambilin pakaiannya di dalam sana, biar mbok yang buka bajunya . Sama nanti tolong bawakan alat-alat make up itu kesini ya Sur " . Sambil membuka satu persatu kancing baju wanita cantik itu si mbok mulai memberi perintah kepada Surti yang langsung dilaksanakan oleh perempuan muda itu tanpa ada bantahan .
" Ini mbok, aku sekarang ngapain nih mbok? " . Setelah menyerahkan apa yang diminta tadi Surti kembali bertanya kepada wanita tua tersebut mengenai tugasnya selanjutnya .
" Makasih, nih kamu bantu mbok untuk ngangkat badan non Ana abis tu gantiin bajunya " . Ucap mbok menjelaskan, kemudian mereka berdua mengangkat tubuh itu setelahnya Surti segera melakukan apa yang diperintahkan hingga selesai . Pakaian wanita yang sedari tadi masih terus setia memejamkan matanya tersebut telah terganti menjadi gaun cantik berwarna navy yang sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih .
" Cantik banget ya mbok, sayang banget yang disini cuma raganya aja " . Tiba-tiba Surti berucap pelan sambil pandangan mata masih menatap wajah itu, mendengar ucapan Surti membuat si mbok menatapnya dengan tajam .
" Hush! lambe mu iku loh " . Ucap si mbok marah, ia mencoba memperingati Surti agar tidak berbicara macam-macam takut sang majikan mendengar nantinya .
" Ngomong sedikit apa salahnya toh mbok, daripada diem saja jadi sepi banget aku agak merinding " . Jawab Surti pelan, ia hanya merasa suasana yang tercipta di sekitar mereka saat ini terasa sedikit mencekam .
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVARA
FanfictionMana yang lebih menyakitkan? kehilangan orang yang kau cintai atau pekerjaanmu? . Percayalah itu semua tidak jauh lebih sakit saat anakmu sendiri berteriak di hadapanmu " AKU BENCI AYAH!" . Ya,anakmu sendiri anak yang kau besarkan dengan penuh cinta...