Chapter 25

795 145 27
                                    

Bukan kembali ketoko, nabila memilih pergi ke sebuah pemakaman umum. Dimana itu adalah tempat peristirahatan terakhir mama dan papanya. Sepertinya nabila sedang merindukan kedua orang tuanya.

Duduk bersimpuh sembari menangis, nabila seperti sedang mengadu kepada kedua orang tuanya.

"Kenapa mama dan papa gak bawa nabila aja, nabila perlu mama dan papa disini, " Nabila tersedu.

Sekitar kurang lebih setengah jam nabila berada di pusara mama dan papanya. Setelah sedikit tenang nabila berdoa untuk mama dan papanya dan memilih berpamitan pulang karena sepertinya akan turun hujan.

Belum sempat beranjak turun hujan dengan tiba². Ketika akan beranjat tiba² ada seseorang yang memayungi nabila.

"Rora, kamu aurora kan, " Kata lelaki berkacamata itu.

"Kak reyhan, " Ucap nabila.

"Ayo aku anterin pulang, hujannya tambah deras ini, " Ucap lelaki yang dipanggil reyhan itu dan langsung merangkul nabila agak tak terkena tetesan air hujan.

Disini mereka sekarang, didalam mobil reyhan. Fyi, reyhan adalah tetangga nabila dan salma. Tetapi dia pindah karena pekerjaan ayah reyhan harus pindah. Mereka memang sudah akrab sejak kecil. Apalagi reyhan adalah seorang anak tunggal. Bahkan ketika ibu reyhan meninggal, nabila dan salma lah yang selalu menemani reyhan saat bersedih. Bisa dibilang mereka sudah bersahabat sejak kecil.

"Are u oke?, " Tanya reyhan karena melihat nabila seperti sedang tak baik² saja.

"Hmm oke kok kak, cuma lagi kangen mama papa aja" Jawab nabila sambil tersenyum tipis.

"Oh iya kok kak reyhan bisa disini, bukannya kak reyhan sudah pindah ke medan, " Tanya nabila lagi.

"Kebetulan aku lagi ada beberapa kerjaan disini ra, jadi kemungkinan aku akan agak lama disini, " Sahut reyhan.

"Kak salma pasti seneng banget ni kalo tau kak reyhan dateng, " Ucap nabila.

"Iya, aku kangen banget sama kalian berdua, " Sahut reyhan.

"Kak boleh gak kalo aku minta tolong anterin ketoko ku, " Tanya nabila.

"Wah kamu punya toko ra, kok kamu udah besar banget sih ra, " Ucap reyhan sambil mencubit pelan pipi nabila.

"Ihh kak reyhan gak berubah ya, masih tetep liat aku kaya anak kecil, " Wajah nabila sedikit cemberut dan membuat reyhan terkekeh.

"Kamu memang akan selalu jadi anak kecil ra, " Ucapnya lagi.

"Ayo kamu kasih tau jalannya, " Ucap reyhan lalu menjalankan mobilnya.

Disepanjang perjalanan nabila dan reyhan banyak bercanda dan bercerita melepas rindu karena sudah lama tak bertemu. Hal itu membuat nabila sedikit melupakan sedihnya.

✨✨✨

Suasana tegang sangat terasa dilorong rumah sakit yang terlihat sepi. Hanya beberapa orang yang sedang berlalu lalang.
Raut wajah paul nampak sangat risau, karena sampai sekarang dokter yang memeriksa omanya belum juga keluar dari ruangan sang oma.
Abel hanya duduk dan sesekali mengecek ponselnya entah sedang menghubungi siapa.

"Paul, gimana keadaan oma, " Ucap mama paul yang datang seorang diri dan terlihat sangat khawatir.

"Oma masih diperiksa ma, " Sahut paul.

"Abel kamu disini juga, " Mama paul menyapa abel.

"Iya tante, " Jawab abel.

Lovely Dating AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang