"Sebenarnya, kemana mereka pergi? Bahkan ini sudah hampir siang tapi mereka belum kembali?" Sedari tadi Mario tidak bisa berhenti memikirkan kedua adiknya yang sejak semalam pergi, bukan karena apa, tapi Mario takut apa yang dia impikan menjadi kenyataan, walaupun selama ini mereka tinggal terpisah tapi dia tidak ingin kehilangan mereka semua...."Kenapa kau begitu cemas kak, mereka sudah besar dan bisa menjaga diri mereka sendiri, tunggu saja sebentar lagi juga mungkin mereka berdua kembali" Hegan hanya melirik malas pada Mario yang sedari tadi terus menatap ke arah pintu....
"Apa kau tidak memiliki rasa khawatir sama sekali Hegan, saudara kita belum kembali sejak semalam bahkan kita semua tidak ada yang tau mereka pergi kemana" ujar Mario namun Hegan justru berdecak pelan mendengar hal itu....
"Kenapa harus ribut, kita tunggu saja dua jam lagi, kalau memang mereka berdua belum juga kembali baru mencarinya" Justin sudah malas menyaksikan perdebatan yang hampir setiap hari terjadi....
Brian membawa mobilnya dengan kencang, menatap wajah Jilan yang semakin memucat.....
Bahkan tangan Brian masih terlihat sedikit bergetar saat mengingat hal yang baru saja mereka alami....
"Kita memang terpisah selama ini tapi bagaimanapun kamu adikku, kakak mohon bertahan lah" lirihnya, dirinya harus bisa tiba di rumah dengan cepat.....
"Sial, sekarang aku tau apa yang terjadi"
BRAKK!!!
"KAK MARIO! RENDRA! HEGAN! JUSTIN CELO, DI MANA KALIAN!!!" Brian berteriak sambil menggendong tubuh Jilan di belakang punggungnya....
Suara teriakan Brian membuat mereka mulai keluar dan langsung menghampiri sang empunya....
"Apa yang terjadi" Justin sedikit terkejut apalagi melihat bagaimana wajah pucat yang terkulai lemah di pundak Brian....
Brian perlahan membaringkan Jilan di sofa sedangkan yang lain mulai mencari sesuatu agar Jilan tersadar....
"Brian? Apa yang terjadi?" Ujar Mario....
"Aku akan menceritakan nanti" Brian segera berlari ke kamarnya membuat mereka semakin bingung...
Hegan bersama Justin melepas jaket yang di kenakan Jilan dan hanya menyisakan kaosnya saja sedangkan Rendra melepaskan sepatu anak itu....
"Tubuhnya sangat dingin, apa yang sebenarnya terjadi" Rendra duduk di salah satu sofa memperhatikan Jilan yang tampak damai tertidur....
"Aku minta air" Brian datang dengan berlari sambil membawa sesuatu di tangannya....
"Dari mana kau mendapatkan kalung itu?" Mario menatap terkejut dengan kalung yang di bawa Brian....
"Simpan pertanyaan mu untuk nanti kak, dan siapkan saja penjelasan yang akan aku pinta" Brian mengambil air dari tangan Celo dan memasukkan bandul kalung itu dalam air....
Beberapa menit kemudian Brian memakaikan kalung itu pada Jilan.....
"Aahkk" tubuh Jilan menegang dengan matanya yang terbuka membuat mereka semakin panik....
"Pegang kaki dan tangannya" pinta Brian dan mereka semua tanpa sadar menuruti ucapannya...
"Jilan ayo kembali, jangan terlalu jauh" Brian berucap lirih di samping telinga Jilan....
"Kenapa tubuhnya tiba-tiba kaku seperti ini" Rendra menekan erat tangan adiknya yang terasa dingin.....
"Aahhkk"
"Iya, jangan kesana, itu bukan tempat kita" lirihnya lagi sedangkan mereka kini saling menatap tidak mengerti apa yang terjadi....
Hingga tak lama tubuh yang semula menegang itu mulai lemas dan perlahan mata itu kembali tertutup....
"Sshhttt"
Brian mengambil air di gelas tadi dan meminumkan nya di bantu Justin....
Jilan membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa sangat lemas bahkan dia bingung apa yang terjadi pada dirinya sekarang....
Jilan hanya pasrah dirinya bersandar pada Mario kepalanya masih terasa pusing.....
Kini mereka semua masih terdiam sesekali menatap ke arah Jilan yang sekarang kembali tiduran dengan paha Mario sebagai bantalnya....
"Bisa di jelaskan Sekarang Brian" ujar Rendra membuat mereka semua kini menatap pemuda itu....
Namun bukannya menjawab kini Brian justru menatap ke arah Mario....
"Kau tau sesuatu tentang leluhur kita bukan kak?" Ujarnya dingin membuat mereka semua makin bingung.
Mario menunduk, dia sedikit bingung jawaban apa yang harus dirinya berikan....
"Aku memang tau sesuatu tapi tidak semua, hanya saja dulu aku pernah mendengar kutukan 7 keturunan, dan perjanjian sedang iblis yang yang di lakukan leluhur terdahulu dan selalu ada yang menjadi korban hingga sekarang kita adalah keturunan terakhir" jelasnya karena hanya itu yang dirinya tau dan pernah di ceritakan.....
"Menurut kalian dari mana kekayaan keluarga kita yang tidak pernah menyusut sedikit pun" gumamnya membuat mereka semua kini terdiam....
Ayo jangan lupa vote sama komen oke
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah kosong
KorkuRumah itu besar bahkan terdapat taman dengan bunga mawar yang indah di dalamnya.... itu dulu sebelum berita pembantaian satu keluarga pemilik rumah itu.... hingga tidak ada yang berani mendekat bahkan hanya menyentuh pagar rumah tersebut.... hin...