HAPPY READING
01
Suara langkah kaki memenuhi koridor HMN High School, tempat bergengsi untuk para anak konglomerat menempuh pendidikan lanjut. Jaemin memacu larinya sepanjang jalan sembari menahan nafasnya yang sudah hampir habis akibat berlari dari gedung musik ke gedung khusus kegiatan belajar-mengajar.
"Oh sial! Anak itu selalu membuatku tidak tenang." Gerutunya kesal setengah mati, pasalnya ia harus menyusul temannya yang saat ini sedang bertengkar hebat dengan kakak tingkat.
"FELIX!" Jeritnya kala tubuh lelaki manis itu terlempar membentur pintu toilet.
Perkelahian semakin tak terelakkan, Felix ternyata tidak selemah itu. Anak itu bahkan bangkit dengan cepat lalu melayangkan beberapa pukulan hingga tendangan ke arah sang lawan yang kini telah babak belur.
Kondisi mereka berdua tak jauh berbeda, namun Felix terlihat lebih memprihatikan karena ada luka sobek memanjang di pipinya.
Tidak terlalu dalam, tapi pasti perih.
"Felix hentikan!" Jaemin melerai duel maut itu, menahan tubuh ramping sahabatnya agar tidak semakin menjadi. Sebab Felix yang kalap adalah hal terakhir yang ia ingin lihat di sisa hidupnya.
"Lepaskan Jaemin! biarkan aku membuat wajahnya yang jelek itu hancur!" Felix meronta hebat, pelukan Jaemin tidak serta-merta membuatnya terdiam.
Sedangkan lawannya telah terduduk pasrah, sepertinya pingsan? Mungkin.
Ini adalah kejadian yang selalu Jaemin hadapi, tidak hanya Jaemin. Satu temannya yang lain juga selalu berusaha menghindari Felix dari perdebatan berujung pukulan meretakkan tulang.
...
Menjalani pernikahan tentu bukan hal yang mudah untuk sebagian orang, apalagi jika di landasi oleh perjodohan.
Kala itu di penghujung Desember tahun lalu menjadi bukti dari satu kesepakatan berujung menyatunya dua keluarga besar dengan satu pernikahan dua bulan setelahnya.
Felix masihlah seorang anak yang bahkan belum genap berusia delapan belas tahun namun sudah harus mengikat janji dengan pria dewasa yang memiliki rentang umur jauh berbeda dengannya.
Yakni 10 tahun.
Menurut orang lain mungkin itu tidak terlalu jauh, tetapi bagi Felix sendiri ia merasa seperti menikahi sosok yang pantas disebut Ayahnya.
Dia berlebihan oke.
Christopher juga sama terkejutnya, namun ia tidak mampu menolak apalagi setelah neneknya yang sedang sakit juga ikut andil dalam membuatnya luluh untuk menikahi cucu dari sahabatnya.
Double shit.
"Ada apa dengan wajahmu?" Christopher mengalihkan pandangannya ke arah seorang lelaki tampan yang kini dengan nyamannya berbaring di sofa ruang kerjanya.
"Aku tebak itu pasti berhubungan dengan istri kecilmu, benar?"
"Kau terlalu mengenalku, Jaehyun." Christopher meminum satu tegukan terakhir dari kaleng kopinya siang ini.
Jaehyun Birdwhistle, salah satu kolega bisnis yang merangkap sebagai sahabat sejak kecil. Seorang pria blasteran Amerika yang kini telah menetap sepenuhnya di Korea.
"Ambil sisi positifnya, setidaknya istrimu itu menggemaskan." Jaehyun benar, Felix itu memang sangat manis rupanya namun tidak dengan tingkah lakunya.
Christopher mendengus malas, "Jangan bilang kau menyimpan rasa pada istriku?"
YOU ARE READING
Hello, Goodbye, and Everything in Between
FanfictionBANGCHAN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [13+] Genre: Fanfiction, Romance Tags: #highschool, #fluffy, #angst, #mpreg, #cheat, #paralyzed, #softcore, #arrangedmarriage, #alternateuniverse Felix Calvary adalah seorang pelajar Sekolah Menengah, n...