chapter 三

149 35 10
                                    

HAPPY READING

03






Udara di luar terasa lebih sejuk karena mendung sejak pagi enggan meninggalkan tempatnya, dua orang pria terlibat perecakapan serius di salah satu kafe.

"Jangan mendekatinya lagi, dia sudah menikah." Ujar salah seorang diantaranya.

"Dengan seorang Edevane? Ayolah dia hanyalah seorang pria tua." Sahut yang satunya lagi sembari tersenyum pongah.

Di luar sana orang-orang sibuk dengan jam makan siangnya, membuat jalanan terasa sangat ramai dan sesak.

"Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri."

...

Christopher meraih cangkir kopinya yang masih berisi setengah, meneguk minuman pahit penghilang kantuk itu lalu memijit pelipisnya perlahan.

Ada sedikit kesalahan kecil di bagian keuangan, untungnya tidak menimbulkan kerugian yang besar hanya saja ia bisa menebak bahwa ini memang di sengaja.

Pintunya di ketuk dari luar sebelum akhirnya seorang wanita cantik masuk ke dalam ruangannya.

"Tuan, perwakilan dari SNG Group telah datang." Ujar sang sekretaris membuat Christopher menghentikan pekerjaannya sejenak.

"Persilahkan masuk," perintahnya.

Tak lama setelahnya seorang pria masuk lalu memberikan senyuman sebagai sapaan kecil dan Christopher melakukan hal yang sama.

"Lama tidak bertemu Sungchan, kau terlihat berbeda." Christopher menjabat tangan pria bernama Sungchan itu lalu mereka saling membalas senyum.

"Kau terlalu memuji, ah.. maafkan aku yang tidak bisa hadir ke pernikahanmu." Sesal pria perwakilan dari SNG Group itu.

"Jangan merasa tidak enak begitu, dan ya aku tidak tahu sejak kapan kau kembali ke perusahaan keluargamu?"

Sungchan terkekeh, "Sudah sekitar setengah tahun kurasa. Ini permintaan Kakek."

Kedua pria dewasa itu sibuk bertukar cerita setelah sekian lama tidak berjumpa, bersama Jaehyun pertemanan tiga sekawan itu telah terjalin sejak masih kanak-kanak.

"Membahas tentang perusahaan, aku rasa salinan kontrak yang aku kirim melalui e-mail sudah sampai bukan?" Sungchan menyodorkan tiga map berbeda warna, meskipun teman, bisnis tetaplah bisnis.

Christopher tersenyum puas, "Aku akan segera menandatanganinya."

...

"Felix, bukankah kau sedang diet?"

Dengan mulut penuh berisi cheesecake, anak itu mengerutkan dahinya bingung.

Mereka tengah menghabiskan waktu setelah sekian lama Felix tidak di perbolehkan keluar rumah, senangnya!

"Aku tidak," elaknya.

Wonbin mendengus, "Kau iya! Tempo hari lalu siapa yang mengeluh tentang berat badannya yang bertambah?"

Felix merengut, mereka memang sering terlibat perkelahian kecil seperti ini.

"Tenanglah, kalian berdua membuat orang-orang memperhatikan meja kita."

"Biarkan saja kak Taeyong, sebentar lagi mereka akan kembali seperti semula." Jaemin menyahut setelah menelan suapan terakhir makan siangnya kali ini.

Taeyong itu sepupu Jaemin, dan kebetulan mereka bertiga bertemu di salah satu kafe lalu berakhir duduk di satu meja.

Hello, Goodbye, and Everything in BetweenWhere stories live. Discover now