chapter 二十一

72 21 7
                                    

HAPPY READING

21






Jihyo menonton berita yang menyiarkan kepulangan seorang pria dari liburannya di Inggris, bibir berpoles lipstick merah itu mendecih kala melihat penampilan luar biasa memukau menantu utama keluarga terpandang di negara ini.

Felix Edevane.

Itu artinya ia harus bersembunyi selama beberapa saat sebelum akhirnya muncul dan menghancurkan hati Felix dengan kabar kehamilan ini.

Luar biasa bukan?

Ya ia harus diam sebentar.

...

"Sayang, kenapa mewarnai rambutmu?" Christopher mengeluh dari balik meja kebesarannya.

Saat ini Felix sedang menikmati waktu istirahatnya karena Christopher memaksa agar sang istri mau menemaninya bekerja.

"Jaemin bilang ini terlihat oke."

"Aku cemburu, semua orang memujimu." Christopher kesal, itu sangat jelas.

Felix tertawa, suaminya menggemaskan.

"Semua ini milikmu, aku menjaminnya."

Seminggu setelah kepulangan Felix, Christopher seolah melupakan eksistensi Jihyo yang masih berada di sekitarnya namun terasa sangat senyap.

Apakah wanita itu baik-baik saja?

Bagaimana dengan kehamilannya?

Christopher tanpa sadar menghembuskan nafasnya keras, dan itu tidak luput dari pandangan Felix.

Bukannya tidak menyadari perubahan perilaku Christopher terekam jelas dalam ingatan Felix, mulai dari ekspresinya yang tiba-tiba menjadi cemas tak karuan bahkan beberapa kali ia mendapati raungan amarahnya mengudara kala Felix tak berada di sekitarnya.

Ia mengetahui semuanya.

Ada yang salah disini.

"Christopher, aku ke kafetaria sebentar ya."

Bukan itu tujuannya.

...

Felix memang keluar dari ruangan Christopher tetapi ia sempat berpapasan dengan sekretaris suaminya, nona Hongward.

Tatapan mereka terkunci selama berpapasan, lalu berhenti bersamaan di langkah ketiga perjalanan.

"Tuan Felix, selamat datang kembali." Nona Hongward lebih dulu menghampiri istri dari atasannya, menyapa lalu tersenyum sopan.

Semua itu tidak luput dari pandangan Felix.

"Kita perlu bicara."

Wanita berdarah China itu menggeleng masih bersama tarikan manis di kedua sudut bibirnya.

"Tidak disini tuan," pelan, sangat pelan.

Seolah mereka memang sedang menyimpan sesuatu di balik semua pergerakan itu, Felix mengangguk lalu mengisyaratkannya untuk menentukan tempat pada si wanita.

...

Jihyo menepuk dress-nya setelah memakai sepatu berhak tinggi, penampilannya terlihat sangat glamour dan tidak ada aura positif disana.

Karena hatinya penuh tipu daya.

Tangannya menenteng kotak bekal makan siang, rutinitasnya mengunjungi suami orang akan kembali dijalani. Kakinya melangkah memasuki mobil jemputannya.

Hello, Goodbye, and Everything in BetweenWhere stories live. Discover now