chapter 七

161 34 24
                                    

HAPPY READING

07






Melalui serangkaian peristiwa buruk hingga menyenangkan, Jihyo sangat paham bagaimana karakter kekasihnya yang hanya akan terfokus pada satu pilihan.

Meskipun pada kenyataannya Christopher masih menggenggam erat tangannya beserta Felix di sisinya setidaknya Jihyo tahu kepada siapa hati pria itu telah berlabuh.

Ia bukanlah wanita sempurna untuk mendampingi Christopher menghabiskan masa tua, tetapi setidaknya dirinya bisa memberikan pria itu anak tidak seperti Felix.

Haruskah berbangga walaupun takdir tidak memihaknya?

Tentang bagaimana penolakan demi penolakan dilakukan oleh kedua orang tua kekasihnya, mereka tidak menghinanya tidak sama sekali.

"Aku tidak membencimu nak, sebagai seorang Ibu aku hanya ingin yang terbaik dan itu bukan dirimu. Ketahuilah bahwa kau sangat paham apa porsi kekuranganmu untuk menjadi menantu keluarga kami,"

Jihyo tersenyum saat itu, ia tahu betul apa yang dimaksud oleh Ibunda dari kekasihnya, tentang pekerjaannya yang pernah menjadi wanita jajakan di salah satu club malam terkemuka.

Banyak cemoohan datang dari berbagai pihak namun Christopher begitu pandai menutupinya, tapi meskipun begitu Jihyo tetap tahu kebenarannya.

"Mencintai seseorang memang tidak harus memilikinya."

Jihyo terkekeh, Daniel sangat mudah membuat dirinya merasa nyaman.

Pria yang berusia tiga tahun di atasnya, bertemu ketika matahari hendak kembali ke peraduannya di persimpangan jalan menuju rumah.

Mereka bertemu lalu berteman, sesederhana itu.

"Ketika seseorang tidak merasakan apa itu jatuh cinta, maka mereka akan dengan mudah memberi solusi untuk mereka yang sedang berduka karenanya." Balasnya jenaka dan untungnya Daniel tidak tersinggung.

"Pria itu membuangmu?"

"Kau terlalu kasar, ia hanya mengikuti garis takdir. Dan itu bukan denganku," sebagai seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, Jihyo terlihat sangat tegar.

Dan kini Jihyo kembali menangis untuk rusaknya pilihan yang telah ia tetapkan sendiri, perihal jiwa yang ingin melepas tetapi terhalang kala penyatuan tubuh terjadi begitu saja.

Meluluh-lantakan keinginan dan mengundang keegoisan pada dirinya.

Christopher masih miliknya.

...

"Aku minta maaf," Christopher terduduk dengan kedua tangan menjengut rambut.

Pria itu frustasi.

Jihyo terdiam, mereka baru saja menyelesaikan dua sesi bercinta dan pria itu meminta maaf atasnya.

Apakah ini kesalahan?

"Tidak seharusnya aku melakukan ini padamu, maafkan aku."

"Christopher. Bagaimana jika aku menjadi egois untuk sekali saja?"

Christopher menatap kekasihnya, "Maksudmu?"

"Aku ingin kau melepaskan Felix dan memilihku."

Christopher memukul setir mobilnya kuat, waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari.

Ia melupakan Felix seharian dan meninggalkan anak itu tanpa jemputan, dengan apa istrinya itu pulang? Ah pasti dengan Jaemin atau Wonbin.

Hello, Goodbye, and Everything in BetweenWhere stories live. Discover now