HAPPY READING
29
Felix menatap figura foto Ayahnya kosong, tadi malam sebelum mata memejam ia sempat berdoa semoga kematian Jinwook hanyalah bagian dari bunga tidurnya.
Kilasan memori ketika ia masih kanak-kanak hingga akhirnya menikah terulang bagaikan kaset rusak, Ayahnya begitu menyayanginya.
"Ayah, bisakah aku meminta pada Tuhan untuk membuatku pergi duluan ke surga sebelum dirimu?"
"Kenapa?"
"Karena aku tidak akan sanggup menyaksikannya."
Ya benar, Felix tidak tahu bahwa rasanya akan sangat menyakitkan seperti ini.
Seolah ingin menyusul, ingin tinggal di dalam peti itu sembari memeluk tubuh sang Ayah.
Kimononya ditarik dari samping, Asla menatap bingung orang-orang dan Mommanya yang menangis.
Felix membawa anaknya kedalam pangkuan.
"Ma, kenapa kakek tidur di dalam kotak kayu itu?" Telunjuk kecilnya menunjuk jasad Jinwook.
Felix menekan suara bergetarnya, "Kakek sudah di jemput dia akan tinggal di tempat yang lain."
"Tempatnya jauh?"
Felix mengangguk, "Sangat jauh."
"Kita tidak bisa kesana?"
"Belum, kita belum di perbolehkan ke sana."
Felix memeluk bahu kecil anaknya, mencoba meredam tangisan hingga pelukan seseorang ia rasakan dari belakang.
Christopher.
"Tidak apa, menangislah." Ujarnya sembari memeluk tubuh Felix dan putranya sekaligus.
Sedangkan Daisy masih berada di pangkuan Jaemin sejak tadi karena tertidur.
"Ayah tidak akan kembali lagi."
Christopher menggeleng, mengecup puncak kepala istrinya menenangkan.
"Kita masih bisa mengenangnya, kita akan mengingatnya sebagai seorang pria tangguh. Ayah yang hebat serta suami bertanggung jawab."
Ayah, selamat tinggal.
...
Jaemin dan Wonbin bergantian memberikan penghormatan kepada Ayah Felix, kemudian ketiga sekawan itu duduk bersama.
Perlahan Jaemin memeluk sahabatnya di susul oleh Wonbin yang akhirnya ikut menangis.
Mereka semua sedang kehilangan.
Namun hidup tetap harus berlanjut bukan?
Bersama kenangan serta kerinduan, aku memanjatkan doa untuk seorang Ayah yang kini telah selesai berjuang.
Jika saja aku tahu bagaimana Tuhan mengambilmu, niscaya kedua tangan ini tidak akan pernah melepas rengkuhan untuk merasakan hangatnya pelukan laki-laki terhebat dalam hidup.
Ayah maaf atas segala tingkahku yang menyakiti hatimu.
Beristirahat dengan tenang, kami menyayangimu.
...
Pemakaman telah selesai, Felix mengunjungi Ibunya di kamar.
Menatap wanita yang telah melahirkannya sendu, Felix berpikir jika kehilangan Ayahnya sudah bisa membuatnya terpuruk sebegitu banyak.
YOU ARE READING
Hello, Goodbye, and Everything in Between
FanfictionBANGCHAN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [13+] Genre: Fanfiction, Romance Tags: #highschool, #fluffy, #angst, #mpreg, #cheat, #paralyzed, #softcore, #arrangedmarriage, #alternateuniverse Felix Calvary adalah seorang pelajar Sekolah Menengah, n...