16. Making Love

1.2K 233 33
                                    

____________oOo_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________oOo_____________

Korain dan Victory pulang bersama, selama perjalanan Victory terus mengelus betis Korain. Sementara sang Kekasih memeluknya begitu erat, Victory mengulas senyum dibalik helmnya, dia tersenyum saat melihat Korain yang sangat menggemaskan karena Pipi Chubby Pemuda Cantik itu terhimpit helm.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan. Victory langsung sigap memperlambat laju motornya, Korain pun semakin mempererat pelukannya. “Koo, ke kosan Gue aja. Hujannya makin banyak temennya” teriak Victory karena takut Korain tidak bisa mendengar suaranya.

“Iya Bang!”

Victory pun langsung masuk ke jalan pintas yang menuju Kosannya, sesampainya dikosan, keduanya langsung turun dan terkekeh. “Aneh banget tiba-tiba Hujan!” ucap Victory mengacak surainya yang basah.

“Hu’um” ucap Korain sambil gemetar karena kedinginan,

“Kita masuk! Lo kedinginan!” Keduanya masuk ke dalam kamar Kos Victory, “Lo mandi duluan!”

“Tapi Koo gak bawa baju ganti...” ucap Korain dengan mata Doenya yang berbinar.

“Dilemari Gue banyak baju, pake aja yang ada, paling kebesaran lagi!” Ucap Victory,

Korain pun teringat sesuatu, Hoodie milik Kekasihnya belum dia kembalikan. “Hoodie yang waktu itu aja Koo belum balikin, Koo Cuma balikin Jaket Abang aja kan!”

“Cepet mandi Koo...”

Korain pun menyimpan tasnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi dengan menghentakkan kakinya kesal. Blam! Pintu kamar mandi ditutup kasar oleh Korain, Victory hanya menggelengkan kepalanya.

“Abang!” Korain menyembulkan kepalanya dari balik pintu, “Koo lupa bawa handuk!” ucapnya, jangan lupakan Bunny Smilenya.

Victory pun mengambilkan handuk untuk Korain, “Makanya jangan ngambekan, jadi kelupaan kan!”

Korain mengambil handuk itu dan kembali masuk ke dalam kamar mandi, tidak lama kemudian dia keluar hanya memakai handuk yang dililitkan sebatas dada, kayak anak perawan weh.

Victory yang melihat itu menelan ludahnya kasar, menatap Korain dengan tatapan Mesumnya. Korain pun bergerak gelisah melihat tatapan Victory, “Koo pinjam baju...” ucap Korain dengan nada bicara begitu pelan.

Victory mengambil salah satu kemejanya, dan juga CD yang baru untuk Korain. Korain pun menerimanya, dan kembali masuk ke dalam kamar mandi. Victory menghela nafas panjang, dan juga membasahi bibirnya yang sudah menjadi kebiasaan.

Korain keluar dengan memakai Kemeja Victory, yang lagi-lagi kebesaran untuknya. Padahal jika diterawang, tubuh Victory tak jauh beda dengannya, tapi pakaian milik Victory, selalu kebesaran untuknya.

“Abang gak mandi?” Korain bertanya sambil mengusak rambutnya yang basah menggunakan handuk, lalu berjalan mendekat pada Victory. “Mandi dulu, nanti Abang masuk angin loh!”

Victory tidak menjawab, tapi dia menarik tangan Korain untuk mendekat padanya. Kini posisinya Korain berada diantara kedua kakinya, tangannya mengelus lembut pinggang Korain, membuat sang empu reflek mengerang rendah.

“Koo...” ucap Victory dengan deep voicenya, dia semakin merapatkan Korain. "Gue mau Lo!" Ucapnya.

"Kenapa mau Koo? Kan Koo udah jadi Pacar Abang, Abang mau apa lagi?"

"Gue mau adegan dewasa sama Lo!" Victory mengadahkan kepalanya, "Kayak Film yang pernah kita Tonton!"

Ya, mereka pernah menonton Film Dewasa, karena Korain penasaran dengan cara Berciuman yang baik dan benar.

"Koo takut, yang ada di film itu pun kesakitan, Koo gak mau..."

"Gue janji gak bakal sakit, Lo mau kan? Mumpung Hujan" ucap Victory, Korain hanya diam saja, tapi kemudian mengigit bibirnya karena Victory meremat halus pinggangnya.

Victory merebahkan tubuhnya dengan posisi kaki yang menjuntai ke lantai, sementara diatasnya ada Korain. "Koo..."

"Koo takut..."

"Percaya sama Gue, gak bakal sakit kok. Jujur Gue udah gak tahan..." Victory berbicara dengan menatap Korain begitu dalam, bahkan tangannya menyelipkan rambut Korain ke telinga pemuda Cantik itu.

Korain menimang ucapan Victory, tapi jujur saja dia pun penasaran bagaimana rasanya. Akhirnya Korain mengangguk, Victory pun tersenyum. "Kalau sakit bilang aja ya..." Korain mengangguk sebagai jawaban.

Pertama kalinya untuk mereka, keduanya benar-benar melakukan adegan dewasa. Keduanya tidak pernah memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, yang mereka tahu adalah, rasa penasaran keduanya terobati.

Pada awalnya Korain merintih kesakitan, bahkan hingga menangis. Tapi Victory tidak menghentikannya, dan pada akhirnya Korain pun menikmatinya. Victory menyelesaikan kegiatan itu, dia menatap Korain yang sedang menatapnya dengan mata yang sembab akibat menangis.

"Maafin Gue ya..." liroh Victory mengusap lembut pipi Korain, dan Korain pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Victory mengubah posisi menjadi disamping Korain, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. "Gue mau ngerokok, gak papa kan?"

"Gak papa, tapi Koo mau tidur sebentar"

Victory mengangguk, Korain pun memeluk erat Victory dan tertidur. Sementara Victory mengecup singkat pucuk kepala Korain, lalu membakar rokoknya dan menyesapnya.

Victory menikmati setiap hisapan pada rokok tersebut, tapi tetap saja dia tidak takut dengan apa yang akan terjadi ke depannya. Satu hal yang pasti, kedua orang tua Korain memang tidak akan pernah menerima kehadirannya.

____________oOo_____________

____________oOo_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STRUGGLE [V.K][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang