___________oOo____________
Korain sedang duduk sendirian di kelasnya, tiba-tiba ada seorang siswi mendekat padanya. "Koo, kamu dipanggil sama Bang Vic, katanya ditunggu diruang Osis"
"Koo? Ada apa?"
Siswi tersebut mengangguk, "Aku gak tahu, tapi kamu disuruh ke ruang osis"
"Temenin ya..."
"Gak mau ah, Bang Vic udah titip pesen, katanya kamu disuruh sendiri kesana nya"
"Tapi Koo takut..." cicit Korain, dia tahu ruang osis dimana letaknya, tapi itu dipojokan.
"Kamu pergi sendiri ah, nanti aku dimarahin Bang Vic, aku gak mau, Bang Vic kalau marah serem" ucap Siswi tersebut, lalu meninggalkan Korain.
Korain pun melihat ke arah jam dinding, dan ternyata masih jam istirahat. Dia menimang ucapan siswi itu, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kelas.
Semakin sering mereka dipertemukan dalam waktu yang bersamaan, semakin Korain takit dengan Victory, karena sentuhan Victory membuat tubuhnya meremang dan merasakan hal aneh.
Sesampainya didepan ruang osis, Korain terus menghembuskan nafas kasar karena gugup. Tangannya mulai membuka Knop pintu, Korian terlebih dulu menyembulkan kepalanya dan menetap sekeliling ruangan tersebut.
"Masuk aja Koo, gak ada orang lain disini"
Korain yang mendengar suara Victory semakin gugup, dia pun melangkah masuk dengan hati-hati. Setelah menutup pintu, Korain terkejut karena Victory tiba-tiba berada didepannya. Pertama kali yang Korain lihat adalah, Dada Bidang Victory. Dia mengadahkan kepalanya, Rahang tegas Victory terlihat jelas dimatanya.
"Gue tahu Gue ganteng" Victory menundukkan kepalanya, sehingga hidungnya bersentuhan dengan hidung Korain. "Lo sendirian kan?" Korain mengangguk sebagai jawaban.
"Mau ngapain Abang nyuruh Koo kesini..." ucap Korain dengan suara yang begitu pelan dan lembut.
"Gak papa, Gue cuma mau ngabisin waktu berdua sama Lo!" Victory menarik pinggang Korain, dan itu membuat Korain takut. "Senyuman Lo, suara Lo, dan sikap Manja Lo, cuma berlaku buat Gue" bisik Vic tepat didepan wajah Korain.
Korain reflek menutup matanya karena merasakan hembusan nafas Victory, bukan karena bau, melainkan karena Korain merasakan ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Apalagi pinggangnya diusap lembut Victory, dan deru nafas Pemuda Tampan itu begitu hangat.
Korain kembali membuka matanya, "Abang bicara apa sih! Jangan bicara yang membuat Koo bingung..."
"Gue suka sama Lo!"
Korain mengerjapkan matanya lucu, dia sedang mencerna ucapan Victory beberapa detik lalu. "Abang jangan membual, mana mungkin Abang suka sam..." Korain tidak menyelesaikan ucapannya karena Victory membungkan bibirnya dengan Ciuman.
Pemuda Tampan itu memang hanya menempelkan bibirnya, tanpa ada Lumatan sedikit pun. Korain hanya bisa diam, mata Doenya membulat sempurna. Victory kembali melepaskan kecupannya, "Gue kalau udah pake Perasaan, Gue gak pernah Bercanda!" Tatapan Victory begitu intens. Mata Elang itu bertemu dengan Mata Doe yang masih membulat karena terkejut. "Lo mau kan jadi milik Gue?"
Tangan Victory membelai pipi Korain dengan begitu lembut, waktu yang terus berlalu, dan mereka selalu dipertemukan dalam waktu yang sama, kenyamanan itu mulai muncul. Tatapan Victory menatap Manik Kembar Korain begitu dalam, hingga tidak lama kemudian bibir mereka kembali menyatu.
Korain reflek menutup matanya, menikmati bibir Victory yang kini melumat halus bibirnya. Korain juga merasakan Victory kembali menarik pinggangnya, sehingga tidak ada jarak seinci pun diantara keduanya. Sebelah tangan Victory menuntung tangan Korain untuk melingkar dilehernya, dan Korain pun melakukannya.
Keduanya sangat menikmati Ciuman itu, karena posisi keduanya yang sedang berada diruang osis tanpa ada satu pun orang yang tahu, selain siswi yang menyampaikan pesan Victory tadi.
Victory melepaskan Ciumannya, ibu jarinya menyeka juntaian saliva yang membasahi dagu Korain, lalu mengusap bibir mungil itu yang kini justru membengkak akibat Ciuman yang begitu lama.
"Abang..." Victory bergumam dengan deep voicenya, "Koo belum bisa jawab sekarang..."
Bibir Victory mengulas senyum, walau tipis bahkan hampir tidak terlihat. "Gue ngerti, Gue terlalu cepet ya nyatain perasaan Gue!"
"Eh enggak gitu!" Reflek Korain dengan nada bicara sedikit meninggi, "Maaf..." cicitnya menunduk, tapi kemudian dagunya diangkat oleh telunjuk Victory.
"Gak papa, makasih Lo udah mau kesini!"
Korain mengangguk, "Abang gak marah?" Mata Doe berbinar hendak menangis, karena takut Victory tersinggung karena ucapannya.
Wajahnya memang menunjukkan tanpa ekspresi, tapi Victory terkekeh mendengar ucapan Korain. "Gue? Marah sama Lo?" Korian mengangguk sebagai jawaban, "Gue gak akan bisa marah sama Bayi" ucapnya, jangan lupakan jari telunjuknya yang mencolek bawah dagu Korain.
Korain yang mendengar itu mengulum senyumnya, tapi jangan lupakan wajahnya yang memerah karena mendengar ucapan Victory. "Abang jangan mulai deh..." cicitnya.
Victory tidak menanggapi ucapan Korain, tapi dia mengecup sayang kening Korain begitu lama. Entahlah, tiba-tiba saja Victory bisa sesayang ini pada Korain. Waktu pendekatan mereka memang terbilang singkat, tapi Victory sudah merasakan sayangnya begitu besar pada Pemuda Cantik dihadapannya yang memang sudah Mencuri perhatiannya sejak awal.
___________oOo____________
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE [V.K][END]✅
Ficção Adolescente©️BaeUci Start : 16 Juli 2024 Finish : ... ⚠️BxB Story⚠️ #taekookau #alternateuniverse