STRUGGLE [V.K][END]✅

11. Jawaban Korain

___________oOo____________

Korain sedang duduk anteng seorang diri di ruang makan, dia sarapan sendiri karena kedua orang tuanya sedang pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Sebenarnya Buna Kinan dan Ayah Keenan sudah menyuruh Korain menginap di Rumah Sean, tapi Korain menolak.

"Bi, bekal Koo udah siap?" Tanyanya

"Sudah Tuan Muda" Art itu menyerahkan kotak bekal Korain, Korain pun akan berangkat diantar supir.

Selama perjalana ke sekolah, Korain tidak bermain ponselnya karena malas dan tidak ingin ada yang mengganggunya, dia masih kesal sama Victory omong-omong.

Korain pun sampai di sekolah, "Paman, jam 4 sore Jemput Koo ya"

"Siap Den!"

Korain mengangguk, lalu berjalan seorang diri menuju ke kelasnya. Saat sampai didepan kelas, ada seseorang yang menarik kasar tangannya. "Abang! Apa-apan sih, lepasin tangan Koo!"

Victory, ya itu adalah Victory. "Gue mau bicara berdua sama Lo!"

"Tapi gak usah tarik-tarik, tangan Koo sakit!" Korain menggenggam kotak makan yang dia bawa dengan erat karena takut terjatuh, dan makanannya bisa tumpah.

Victory membawa Korain ke toilet, dan mereka pun masuk ke salah satu bilik. Victory melepaskan genggamannya, Korain pun langsung mengusap pergelangan tagannya yang sakit.

"Lo mau sampai kapan Cuek sama Gue?"

"Gak tahu!"

"Gue butuh jawaban!" Tatapan Victory begitu menusuk, sehingga membuat Korain takut. "Sebenarnya alasan Lo kesel sama Gue gak masuk akal Koo, Gue kan udah bilang Gue lagi kerja. Terus, disaat Gue pulang itu tengah malem dan Lo mau Gue main ke Rumah Lo! Yang ada Gue di usir Koo!"

"Iya Koo tahu!"

"Terus kalau Lo tahu, kenapa Lo masih kesel sama Gue!"

"Ya Koo kesel aja!" Korain enggan menatap mata Victory, karena pemuda tampan itu sedang menatapnya tajam.

"Tatap Gue!" Korain tidak mengindahkan perintah Victory, "Koo, Gue bilang tatap Gue!" Victory mengusap lembut pipi Korain, "Bukannya Gue udah bilang siangnya Gue bakal ngajak Lo main, tapi Lo malah Cuek sama Gue, bahkan Ngusir Gue!"

Korain menatap Victory, matanya sudah memerah hendak menangis. "Abang marah sama Koo?" Tanyanya dengan suara yang bergetar hendak menangis.