1. Pandangan Pertama

2.6K 261 11
                                    

__________oOo__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________oOo__________

Di pagi hari yang cerah, seorang Pemuda Cantik sudah siap dengan seragam sekolahnya yang baru. Dia bahkan sudah mandi dari jam 5 pagi, karena bersemangat akan masuk ke sekolahnya yang baru.

“Selamat Pagi Bubun” sapanya pada sang Bunda yang datang ke kamarnya, senyuman manis terpatri dibibirnya yang tipis dan memiliki warna pink alami.

“Pagi sayang, Tumben Kesayangannya Buna sudah siap?”

Pemuda Cantik itu memperlihatkan senyum manisnya mendengar ucapan sang Bunda, “Koo semangat hari ini” ucapnya, jangan lupakan kakinya yang menghentak menandakan dirinya benar-benar bersemangat pagi ini.

Sang Bunda tersenyum, lalu mengusak lembut surai sang anak. “Sekarang kamu ke bawah, Sarapan sama Ayah, hm. Buna mau beresin kamar kamu dulu”

“Baik Buna”

Setelah mengatakan itu, Pemuda Cantik itu pun mengambil tasnya, lalu berjalan keluar kamar. Sesampainya dilantai bawah, ternyata sang Ayah sudah berada diruang makan.

“Pagi Ayah, Ayah mau ke Perusahaan lagi hari ini?”

“Iya sayang, Ayah harus bekerja. Kalau Ayah tidak bekerja, bagaimana dengan Masa Depanmu nanti”

Sang anak terkekeh, keduanya duduk bersama di kursi meja makan, Pemuda Cantik itu mengayunkan kakinya di bawah meja selagi menunggu sang Bunda selesai membereskan Kamarnya dan Sarapan bersama.

Tidak lama kemudian Pria Cantik yang keduanya tunggu datang, “Loh! Kenapa kalian belum sarapan? Nanti makanannya dingin, tidak enak lagi”

“Kita menunggu Buna” ucap sang anak dan sang suami bersamaan.

Pria Cantik itu pun terkekeh, kemudian menghampiri keduanya, setelah itu mengambilkan makanan untuk suaminya, dilanjut dengan makanan sang anak. Keduanya memiliki selera makan yang berbeda, sehingga membuat Nyonya Besar dirumah itu harus memasak bahan masakan yang berbeda.

“Bi Maaf, Tolong siapkan Susu Koo ya, sekalian sama Bekalnya” ucapnya pada Asisten Rumah Tangga.

“Baik Nyonya”

Ketiganya sarapan bersama, dalam keheningan, hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar di meja makan. Itu sudah menjadi adab dari keluarga tersebut, ketika sedang makan, maka tidak boleh ada yang berbicara. Jika ada yang dibicarakan, maka harus menyelesaikan kegiatan makannya terlebih dulu.

Selesai sarapan, Pemuda Cantik itu berpamitan pada sang Bunda. “Buna, Koo berangkat ya...”

“Iya sayang, hati-hati ya, Buna juga udah kasih tahu Bang Sean kalau kamu masuk hari ini”

“Otte Buna”

Pemuda Cantik itu akan berangkat bersama sang Ayah, tapi dia pergi lebih dulu menuju mobil, sementara sang Ayah berpamitan pada Bundanya. Sesampainya di dalam mobil, Pemuda Cantik itu bergumam seperti orang bernyanyi, entah apa yang dia gumamkan.

STRUGGLE [V.K][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang