19. Love it's hurt

1.5K 194 13
                                    

"Hi, mom, dimana daddy?" Tanya Lalisa yang baru saja memasuki mansion nya.

Ibunya yang sedang bersantai di ruang tv segera beranjak dari sofa dan menghampiri Lalisa, ia segera memeluk serta mengecup pipi putrinya kanan kiri. "Uh, sudah pulang anak mommy, bagaimana hari pertamamu di kampus, hum?"

"Dan daddy masih memiliki beberapa pekerjaan di perusahaannya." Sambungnya bicara.

Lalisa mengangguk-anggukan kepalanya. "Semuanya lancar, awalnya aku sempat gugup, tapi tidak apa-apa, dan ya! Untung saja dosen hari pertamaku sangat baik, kebetulan dia juga orang Thailand, jadi aku tidak terlalu canggung saat bicara." Cerita Lalisa.

Dan ibunya mengelus dada putrinya dengan lembut. "Really? Siapa dosenmu?"

"Prof. Diana." Jawab Lalisa seadanya dan ibunya terkekeh.

"Ow, she's girl? Apa dia cantik?" Goda ibunya dan Lalisa berdecih sambil tertawa kecil.

"Semua perempuan cantik, mom. Tapi masih cantikan Jennieku, sih." Jawabnya terkekeh.

Ibu Lalisa segera merubah raut wajahnya datar, tetapi setelah itu dia berusaha tersenyum lagi. "Anak mommy memang paling setia."

"Ya, sudah seharusnya."

"Kalau begitu, aku mandi dan bersiap dahulu, mom. Karena aku akan makan malam dengan Jennie aku akan menjemputnya lagi." Lanjutnya.

"Ck..." Lalisa menautkan kedua alisnya ketika mendengar ibunya berdecak sebal.

"Why, mom? Everything okay?" Tanya Lalisa yang mendengarnya.

"Kau baru saja tiba, Lalisa. Makan malam lah di rumah temani mommy, daddy mu juga akan pulang larut malam ini." Gumam ibunya dan Lalisa mengangguk.

"Bisakah aku mengundang Jennie?"

"Huh?"

"Aaa, jika tidak bisa...,"

"Ofc, ofc... tentu saja boleh, silahkan saja, aku sangat senang jika dia ingin datang." Sambar ibunya yang membuat Lalisa tersenyum lebar lalu mengecup pipi ibunya beberapa kali.

"Okay, thanks, mom. Aku akan menjemputnya..,"

"No, hanya katakan saja dan biarkan dia pergi naik taksi sendiri."

"Tapi, mom..."

"Tidak membantah, Lalisa. Kau lelah, seharusnya dia mengerti jika dia memang menyayangimu."

Lalisa menarik napasnya dan mengangguk lemah. "Arrasseo, aku akan menghubunginya setelah itu bersiap-siap, byee, mom." Ucap Lalisa setelah itu dia memasuki kamarnya.

Ibu Lalisa menarik napasnya, merubah raut wajah menjadi kesal, seketika dia berjalan menuju maid yang akan menyiapkan makan malamnya. "Ahjumma, kesini, ada yang ingin saya katakan."

"Iya, Mrs. Ada apa?" Tanya maid itu sambil sedikit membungkuk sopan.

Ibunya melirik ke lantai dua, memastikan bahwa Lalisa memang sudah ada, lalu ia melihat maid yang lain. "Kerja saja, jangan ada yang berani menguping."

"Ya, Mrs." Jawab mereka serempak. Setelah itu ibu Lalisa mencodongkan tubuhnya.

"Aku minta kau tumpahkan minuman apapun ke tamu putriku."

"M-ms.. Kim maksud anda, Mrs.?"

"Ya, dia. Kalau bisa minuman yang berwarna, jangan air putih, apapun itu tumpahkan ke bajunya, mengerti?"

INTROVERT, GIRL? (GxG JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang