Jennie POV
Kami berciuman sangat dalam, lidah kami bahkan saling mencari, menghisap serta menggigit, erangan kecil bahkan berhasil lolos dari mulut kami.
"Jennie-ssi, apa yang harus kulakukan setelah ini, huh?" Tanya Lalisa dengan wajah mabuknya dan napas yang sudah terengah-engah.
Kami berdua, memutuskan untuk kehotel karena Lalisalah yang memintaku untuk membawanya kehotel, tanpa sadar, bocah ini justru menyerang bibirku dengan liar ketika kita berdua baru sama tiba di dalam kamar.
Napasku terengah-engah, menatap kedua matanya yang sudah berubah menjadi gelap, bibir tebalnya sedikit terbuka, dia terlihat sangat berbeda dari Lalisa yang sebelumnya. "Ikuti instingmu." Gumamku pelan. Sejujurnya, akupun tidak tahu, apa yang harus kulakukan karena aku belum pernah melakukan hal seperti ini.
Dia menarik tengkuk leherku dan menyatukan bibir kami berdua lagi, dia melahap bibirku dengan lapar, lidahnya bahkan kembali menerobos masuk, mengabsen setiap deretan gigi putihku, aku menjulurkan lidahku lagi, lidah kami saling memutar di dalamnya.
"Ngghh~"
Dia akhirnya melepaskan pakaianku ke atas, meremas payudaraku dari luar bra ku, aku mengerang, meremas rambut belakangnya, hingga dia menjatuhkan aku di atas ranjang dan tubuhnya kini berada di atas tubuhku, dia menatapku lekat-lekat. "Is this real?" Gumamnya pelan, kedua matanya tak lepas dari payudaraku yang masih tertutup bra, tenggorokan ku naik turun, aku hanya bisa mengangguk pelan menjawabnya.
Dia tersenyum kecil, bibirnya kembali menyambar bibirku, kali ini ciumannya turun ke leher, aku mendongak ke atas, merasakan sensasi luar biasa, lidahnya menggelitik di leherku untuk beberapa detik lamanya, hingga aku merasakan ciumannya semakim turun, dia mengecup belahan payudaraku dan membuka bra ku, tepat di depan wajahnya kini kedua putingku mencuat dan payudaraku terpampang jelas.
Tatapan Lalisa tidak bisa di gambarkan, aku hanya bisa mengatakan bahwa dia sangat berbeda, aku mendengar tarikan napasnya yang dalam sebelum dia menyambar payudara ku sebelah kiri.
"Aaahhh.. y..eshhh.." tanpa sadar aku mendesah karena hisapannya, dia menghisap payudaraku seperti bayi yang kehausan, kanan kiri kanan kiri begitu dia melakukan, kedua mataku hanya bisa terpejam, sesekali aku menatapnya dan meremas kepala belakangnya, beberapa menit dia bermain di payudaraku, ciumannya kembali turun, kali ini lidahnya memutar di pusarku yang membuat aku bergeliat, dia menekuk kedua kakiku, mencium kedua pahaku. "Ssshh~ dari mana kamu belajar seperti itu?" Tanyaku dengan napas yang sudah memburu, bisa-bisanya aku naik hanya karena sentuhan dari gadis berusia delapan belas tahun ini!
But, bukankah ini kesempatan yang baik untukku? Karena syarat yang orang tuanya berikan selain berkencan dengannya adalah memberi pelajaran kepada Lalisa soal alkohol dan... seks, jadi.. bukankah aku akan mendapatkan sebuah hadiah sebentar lagi? Aku tersenyum kecil, tetapi tiba-tiba aku mengerang karena Lalisa menggigit bagian bawah milikku dari luar celanaku. "Aaahk!" Erangku, dia kini membuka celana pendek milikku dan hanya menyisakan celana dalam berwarna hitam, dia menatapku sekali lagi, ntah.. tatapan apa yang dia berikan, namun sepertinya dia kagum.
"Is this real?" Dia bertanya memastikan lagi, aku hanya bisa mengangguk, dia hendak menyentuh bagian bawah milikku, seketika, jantungku berdegup kencang.
"Ayo, Jennie, puaskan aku! Sentuh aku! Kau pasti sudah terbiasa melakukan ini, 'kan?!"
Tiba-tiba saja suara lelaki brengsek itu muncul lagi di kepalaku, Kim Taehyung! Dia yang sudah membuatku trauma sampai sekarang!
Dan aku tidak tahu, apa yang sudah aku lakukan pada Lalisa karena isi kepalaku membuatku hilang kesadaran untuk beberapa menit lamanya, namun, aku melihat Lalisa yang sudah berada di bawah lantai, dia meringis kesakitan. "Why, Jennie-ssi?" Dia terlihat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT, GIRL? (GxG JENLISA)
RandomBercerita tentang seorang gadis yang introvert, lalu di pertemukan dengan wanita dewasa yang justru memiliki sikap keterbalikannya, cerita terinspirasi dari sebuah film berjudul "No hard feelings"