13. Girl of lying

1.9K 262 30
                                    

"Woah woah woah, daebak! Kau memiliki mobil baru, huh?" Ucap Rosé yang melihat Jennie baru saja turun dari mobil barunya di depan cafe.

Mobil berjenis sedan dari brand hyundai.

Jennie menyombongkan dirinya dengan menaikan kedua bahunya dan menekan tombol kunci pada remote mobilnya. "How?" Balasnya.

Rosé berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Ckckck, apa yang sudah kau lakukan, eonnie? Sebelum hari libur kau masih menjadi Jennie yang miskin, tetapi ketika kembali masuk, tiba-tiba saja kau menjadi Jennie yang kaya hahaha." Sarkas Rosé tertawa yang membuat Jennie berdecih.

"Sialan! Tetapi, benar, sih. Aku mendapatkan mobil dari Lalisa eomma." Bisiknya pelan di akhir, dan keduanya memasuki cafe tersebut dengan jalan bersamaan.

Rosé membulatkan kedua matanya. "Jinjja?!"

"Bukankah kalian sudah membatalkan perjanjian kalian?" Sambungnya.

Jennie mengangguk-anggukan kepalanya sambil membuka kunci pintu cafe itu lalu keduanya memasukinya. "Yap, tetapi, beliau memberiku pekerjaan kemarin, hanya semalam aku bisa mendapatkan uang sepuluh juta won dan yaaa, mobil sebagai bonusnya karena aku dan putrinya baru saja melakukan.... ekhem." Deham Jennie di akhir dan membuat Rosé semakin terbelalak, dia bahkan memukul-mukul lengan Jennie.

"Seriously?!"

"Eonnie?! Bagaimana dengan traumamu?! Kau baik-baik saja, huh?!" Rosé menekan kalimatnya bertubi-tubi, bahkan dia sekarang menghadapkan tubuh Jennie dan mengecek seluruh tubuh Jennie, dia juga menatap wajah Jennie lekat-lekat, menunggu jawaban dari mulut Jennie.

Jennie terkekeh, dia mencubit kedua pipi Rosé dan melepaskan kedua tangan Rosé dari bahunya. "I'm fine, Rosie."

"Semuanya baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja, traumaku baik-baik saja."

Rosé menaikan kedua alisnya. "Bagimana bisa?"

"Aku butuh uang, dan kenyataannya, uang bisa mengalahkan segalanya, rasa traumaku bahkan hilang, kurasa semuanya karena uang." Sahut Jennie sambil berjalan ke ruang belakang untuk menyimpan tas miliknya yang di susul oleh Rosé di belakangnya.

"Hanya karena uang?" Tanya Rosè dari belakang Jennie, Jennie menggunakan apron di tubuhnya dan mengikat rambut panjangnya, dia menoleh ke belakang setelahnya, satu alisnya terangkat.

"Ya, hanya uang, apa lagi?"

"I mean... you're not in love with.. her?" Tanya Rosé ragu, namun wajahnya cukup penasaran sekarang.

Seketika tawa Jennie pecah dan dia memukul pelan perut Rosé lalu melewati tubuh Rosé begitu saja. "Simpan pertanyaan konyolmu, dia hanya bocah berusia delapan belas tahun, Rosie."

Rosè juga bersiap, dia mengggunakan apron dan mengikat rambutnya, setelah itu mengejar Jennie keluar ruangan. "Kurasa, cinta tidak memandang apapun termasuk usia."

"Cukup, okay? Lebih baik kita bereskan pekerjaan kita, Rosie. Karena jika kau banyak bicara, pekerjaan kita tidak akan selesai."

"Tapi, eonnie...,"

"Kau lupa? Sejak usiaku delapan belas tahun aku tidak menginginkan apapun selain uang, hanya uang yang dapat membuatku hidup dan tujuan hidupku hanya uang, jadi cukup berpikir yang tidak-tidak." Sambar Jennie dengan cepat, nadanya juga terdengar dingin, Rosè menelan ludahnya dengan susah payah lalu kepalanya mengangguk, dia memilih untuk diam karena Jennie terlihat sudah kesal sekarang, dan keduanyapun melanjutkan pekerjaan mereka sebelum cafe itu benar-benar ada pengunjung.

INTROVERT, GIRL? (GxG JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang