Sebenarnya ini proyek rahasia antara si Rustam dan si pemesan boneka. Namun, Norman tidak sengaja mencuri dengar dan melihat mereka membicarakan proyek tersebut. Proyek boneka pesanan pun mulai dikerjakan. Menggunakan rambut asli milik putri pemesan. Memang, boneka itu akan dihadiahkan pada putrinya, yang ternyata sedang sakit. Bahkan, pemesan bernama Kalvin itu meminta wajah bonekanya serupa dengan putrinya.
Suatu hari, Kalvin mengajak putrinya bertandang ke rumah itu, untuk melihat proses pengerjaan boneka. Di hari itulah, Norman berkenalan dengan gadis yang sudah butuh bantuan kursi roda untuk ke mana-mana. Namanya Aishwarya Rea. Panggilannya Aish.
Rea terkejut, karena ada namanya terselip di antara nama lengkap Aish.
Norman menceritakan bagaimana rupa Aish. "Ia gadis paling cantik yang pernah saya kenal. Meski wajahnya pucat dan tampak lemah, tapi ia tidak menyerah untuk selalu tersenyum. Rambut panjangnya memang sudah menipis karena rontok. Efek samping kemoterapi.""Emangnya.. dia sakit apa, Mas?" tanya Tian yang sebenarnya turut prihatin.
"Kanker otak," jawab Norman. "Saat kami kenal, kankernya udah stadium empat. Hidupnya diprediksi gak akan lama. Tapi saya jatuh cinta sama dia. Dan akan selalu mencintainya."
Norman melanjutkan ceritanya.
Boneka hampir selesai, ketika kondisi Aish makin parah. Cinta Norman pada Aish pun ketahuan. Ibunya Norman melarang keras putranya memiliki hubungan dengan orang yang sudah sekarat itu. Norman menjadi sedih. Aish yang juga menaruh rasa untuk Norman pun tidak bisa berbuat apa-apa.Hingga pada suatu malam, entah apa yang terjadi, mobil yang ditumpangi kedua orang tua Norman menerobos semak-semak yang ada di belakang rumah, tanpa terkendali, akhirnya nyemplung ke kolam. Nyawa mereka tidak terselamatkan. Polisi sempat melakukan olah TKP, namun kesimpulan mereka adalah murni kecelakaan tunggal. Sebagai kenangan, Norman membiarkan mobil itu di dasar kolam renang. Padahal, Mak Lehah sudah menyarankan, supaya bangkai mobilnya diangkat saja. Lalu, dengan tangannya sendiri, Norman membangun tembok di belakang rumah. Supaya tidak ada lagi kejadian serupa.
Tidak berapa lama semenjak kejadian itu, kondisi Aish makin sekarat. Di akhir hidupnya, ia ingin bertemu dengan Norman.
Sembari berlinang air mata, Aish menghaturkan keinginan terakhirnya. "Man, maafin aku. Aku gak bisa menemani kamu lama-lama. Terima kasih sudah mencintai aku. Tolong. kenanglah aku selamanya. Jangan melupakan aku. Karena aku juga mencintai kamu."
Norman menangis. Bahkan sampai di pemakaman Aish yang diguyur hujan, seolah alam turut berduka akan kepergiannya. Norman enggan meninggalkan makam Aish. Tetapi, Mak Lehah yang ikut mengantar jenazah pun berhasil membujuknya untuk pulang.
Di rumah yang sepi, ia melihat boneka pesanan Pak Kalvin yang belum selesai itu didudukkan di dalam ruang boneka. Norman mengambil peralatan almarhum ayahnya. Sambil berurai air mata, ia menyelesaikan boneka itu. Boneka yang wajahnya persis dengan wajah Aish. Sering ia ciumi dan peluk boneka itu.
Norman pun berharap. "Andai boneka ini beneran kamu, Aish." Terbesit niat di hatinya. Ia mencari cara agar roh Aish bisa menyusup pada boneka.
Dengan ritual yang ia pelajari dari ahli supranatural, Norman berhasil memasukkan roh Aish pada boneka. Bahagianya ia, karena boneka itu hidup, bahkan bisa bicara.
Aish berkata pada kekasihnya, "Norman, kalau aku tahu bisa begini, aku gak akan berat hati untuk mati."
Norman memeluk boneka Aish. "Maaf ya, aku mengganggu jalanmu ke alam baka. Tapi, aku mencintai kamu, Aish. Aku gak bisa kehilangan kamu."
Boneka Aish pun memeluk Norman.
Norman merahasiakan kehidupan asmaranya dengan Boneka Aish dari siapa pun, termasuk Mak Lehah.
Namun, Mak Lehah menyadari ada yang salah dengan Norman. Diam-diam, ia pun mencari tahu, apa yang sedang dikerjakan cucu sematawayangnya itu.
Hingga pada suatu malam, Mak Lehah sungguh terkejut melihat cucunya menari-nari bersama boneka yang hidup!! Ia yang juga menguasai sedikit ilmu supranatural, coba menelisik boneka itu. Makin terkejutlah ia, mengetahui boneka itu dimasuki roh Aish. Tapi ia yakin, roh Aish ini tidak asli. Bisa jadi iblis atau sejenis jin yang menyerupai Aish. Mak Lehah harus menghentikan ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR KUNTILANAK
HorrorRea tahu, ada yang tidak beres di rumah kontrakan baru ini. Bukan yang tampak di mata, namun yang ada di sekeliling dia dan teman-temannya. Satu per satu teman sekontrakan mendapatkan teror menyeramkan dari hantu wanita. Hingga mereka menemukan sebu...