Toxic 1

956 36 1
                                    

"Habis Dari mana kau? "
Teriak seorang lelaki yang sedang duduk di sofa depan TV kepada seseorang yang baru saja tiba.

"Aku baru pulang kerja" Jawab nya acuh tak acuh

"Heyy jalang, oooh kau sudah mulai berani yaaa hah??? " Bentaknya langsung berdiri dari duduknya, dan dengan cepat menarik tangan orang lain yang mulai berjalan menjauh

"Apaan sih, aku lelah bekerja, aku ingin istirahat" Serunya sambil melepaskan genggaman tangan pria itu dan berjalan pergi

" PAVELLL" Teriak pria bertubuh cukup tegap itu, sambil menjambak dengan kuat rambut pria bernama Pavel.

"ARGHH Sakit Lepaskan" Pekiknya sembari berusaha melepaskan jambakan.

"Aku sedang ingin, ayo lakukan" Bisiknya di telinga pavel dengan senyuman mengerikannya

"TIDAK!! " Dengus Pavel sambil mendorong pria di hadapannya dengan keras

"Apa??? Apa katamu , tidak?? Kau menolakku?? Woahh aku terkejut" Seru pria itu dengan senyuman.

"Aku sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, aku ingin kita putus" Ucap Pavel mantap

"Apaa?? Hah?? Coba ucapkan sekali lagi apa yang kau katakan ? " Pria itu mengerutkan keningnya dan mulai berjalan mendekati Pavel

"AKU INGIN KITA PUTUS!! APA KAU TULI? " Teriaknya

"AI SAT" Pria itu kembali menjambak rambut Pavel hingga mendongak ke atas.

"Ahhhh lepaskan aku, sakit" Pintanya saat merasakan sakit di kepalanya, serasa rambutnya akan terlepas dari kepala

"Kau ingin putus hah?? Benar kan?" Tanyanya kembali tanpa melepaskan genggaman tangannya, " Plakkk"Ayo katakan sekali lagi" Sebuah tamparan cukup keras mendarat di pipi Pavel, "katakan, cepat KATAKAN"bentaknya dengan mata yang mulai memerah akan amarah

"Sakit Aron Lepaskan aku sakit" Pavel memohon pada pria bernama Aron yang merupakan kekasihnya itu.

"Kau pikir kau siapa hah??? Kau tidak akan bisa pergi dariku, ahh kecuali kau ingin adik dan ibu penyakitan mu itu mengetahui bahwa selama ini kau adalah jalang, yang hina dan kotor, kau tau aku masih ingin bersamamu itu adalah sebuah keberuntungan bagimu tau ?"

Mendengar ancaman itu, Pavel terdiam dan mulai menangis dengan tubuh yang gemetar

"TIDAK, jangan, jangan lakukan itu,jangan beritahu keluargaku,aku mohon, iya maaf, maafkan aku"

"Ahh anak pintar, kau memang anjing binal ku yang terbaik, sekarang ayo kita bersenang-senang, hisap penisku sekarang" Ucapnya dengan tertawa penuh kemenangan.
...
...
...

akhirnya aku melakukannya lagi, lelah?? Tentu saja, tapi aku tidak punya pilihan lain.

"Hey bitch hisap lebih dalam lagi bodoh, ahh yaahh seperti itu, perhatikan gigimu sialan" Racau Aron sambil mendorong kepala Pavel agar lebih dalam menghisap kejantananya.

"Nghhh ahhhh jangan" Rintih Pavel saat Aron menjepit puting susunya dengan penjepit kertas.

"Hahaha dasar jalang, tadi kau menolaknya tapi lihat sekarang! Kau mendesah seperti jalang yang haus akan penis, lihat ini,pantatmu bergoyang goyang sendiri hahaha" Tawanya sambil mempercepat daya getaran pada vibrator yang sudah ia masukan ke dalam lubang Pavel.

"Ahhh, hentikan, hmpph aku nghh tidak tahan lagi, AHHH aku sampai AHHH" Tubuh Pavel mengejang beberapa kali saat cairan kental berwarna putih keruh itu berhasil keluar dari tubuhnya.

"Kau sudah cum?? Baiklah sekarang giliran aku, ahhh lubangmu sekarang sudah benar benar siap" Ucapnya sambil merentangkan kaki Pavel."ahh"Dengan sekali hentakan ia memasukan seluruh kejantanannya ke dalam lubang milik Pavel.

"Heuttt, ahhhh pelan-pelan ahhh sakit" Erang Pavel sambil menahan nyeri di bagian belakang nya, yang terasa lecet

"Ahh, kenapa? Bukannya kau menyukainya saat aku melakukannya dengan kasar huhh??? " Tanya Aron sambil menghentakan pinggangnya dengan keras dan cepat.

"Ahh Aron sakit, hmmphh ini sungguh menyakitkan, hentikan aku mohon"

"Tunggu sedikit lagi aku akan sampai ahhh, nikmat sekalii ahhh oghhh Pavel, kau sangat AHHHH" dalam beberapa saat akhirnya Aron mencapai klimaksnya, dan menumpahkan seluruh spermanya di perut Pavel.

"Ahhh kau luar biasa" Puji Aron sambil terengah-engah.

"... "

Sementara itu Pavel hanya bisa terdiam dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya

"Heyy apa sangat sakit? " Tanya Aron  sambil mengusap dengan lembut air mata di pipi Pavel.

Pavel memalingkan wajah dan menatap Aron dengan raut wajah ketakutan.

"Maafkan aku, Pavel kau tau aku sangat mencintaimu dan tidak mau kehilanganmu okey" Ucapnya sambil mengecup kening Pavel.

"... "

"Jangan takut yaa, kemarilah ayo tidur" Pintanya sambil merentangkan tangan.

Dengan pikiran yang kosong Pavel hanya bisa menurut dan mendekat ke arah Aron dan tidur di pelukan pria yang sudah berkali-kali menyakiti nya.

Seperti ini lagi, selalu seperti ini aku kalah dan harus berakhir seperti ini.
Sampai kapan aku harus bertahan dengan keadaan seperti ini???? Air mata Pavel kembali mengalir saat ia mengenang kehidupan nya yang malang.

Mungkin kalian bertanya kenapa aku, menjalin hubungan dengan pria bajingan seperti Aron!!?

Flashback 1 tahun yang lalu

*Cerita dari sudut pandang Pavel*

Aku bertemu dengan Aron secara tidak sengaja, saat itu aku hampir saja di begal oleh beberapa orang di sebuah gang , dan saat itu secara kebetulan Aron membantuku, sejak saat itu aku mulai dekat dengan Aron, kami sering bertemu, dulu dia pria yang sangat baik hati, pengertian, lemah lembut, menurutku tipe pria sempurna ada pada Aron. Karena sudah sangat nyaman satu sama lain kami memutuskan untuk menjalin hubungan secara diam-diam, kenapa diam-diam?? Karena ayah Aron adalah seorang politikus, jadi jika media tau bahwa putranya menjalin hubungan dengan seorang pria, itu  akan merusak nama baik dan reputasi keluarga mereka, aku tidak masalah dengan hubungan rahasia ini, bagaimanapun aku mengerti keadaannya, asalkan Aron selalu ada di sampingku itu sudah lebih dari cukup. Hubungan kita terasa sangat manis , setelah 3 bulan pacaran kita memutuskan untuk tinggal satu rumah. Karena Aron belum bekerja jadi uang sewa rumah dan kehidupan sehari-hari aku yang menanggungnya.
Lagi lagi aku tidak masalah tentang hal itu, masih dalam skala wajar pikirku, namun silapnya mulai berubah setelah 6 bulan kami menjalin hubungan, Aron selalu marah marah bahkan karena hal sepele, ia selalu pulang terlambat dengan bau alkohol, bahkan tidak segan segan untuk main tangan jika aku menegurnya, menampar, memukul, bahkan mencekik. Setelah melakukan itu dia akan kembali luluh dan meminta maaf,dan dengan bodohnya aku memaafkannya. Aku pernah berpikir untuk memutuskan hubungan dengannya namun itu semua terasa berat,aku mencintainya,bahkan setelah ia memperlakukan ku seperti ini, disisi Lain aku juga selalu berpikir bahwa selain dia apakah masih ada orang yang mau menerima orang  hina seperti diriku?? Aku rasa tidak.juga dia akan menyebarkan video dan foto rekaman saat aku melakukan hubungan badan dengannya, aku takut jika ibu dan adikku mengetahui bahwa kakak dan anak nya ternyata seorang pelacur .

Next>>>

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang