Guru Baru 1

466 37 1
                                    

Sebuah sekolah tinggi menengah atas yang cukup terkenal di Bangkok itu nampak sepi, para siswa sudah tidak nampak berkeliaran lagi pertanda bahwa kelas sudah di mulai, di sebuah kelas tanpa seorang guru terlihat seorang siswa yang tengah tidur dengan pulas nya, ia sama sekali tidak perduli dengan apapun di sekitarnya, ia hanya ingin tidur. Hingga beberapa saat kemudian seorang pria dengan stelan rapih memasuki ruangan.

"Eh Pooh bangun, ada Guru baru tuh kayaknya" Panggil dion membangunkan teman di sampingnya itu

"Huammm~~ apaan sih ganggu saja" Dengan kesal Pooh akhirnya bangun dari tidur nyenyak pagi harinya itu, ia dengan malas mengangkat wajahnya untuk melihat guru baru yang di maksud, Pooh pun terperangah saat melihat seseorang di hadapannya, ia melebarkan matanya dan menatap tanpa berkedip sedikitpun

"Eh siapa nih?? Guru baru ya" Desas desus siswa dalam kelas.

"Halo anak anak,nama bapak adalah Pavel Naret,bapak adalah Guru Bahasa Inggris kalian yang baru, karena guru bahasa Inggris kalian yang lama Mis. Chelsea sudah di pindah tugaskan, jadi bapak yang menggantikan kalian, jika masih ada pertanyaan bisa di tanyakan " Ucapnya yang membuat seluruh siswa hening, banyak dari gadis gadis hanya bisa tersenyum kagum melihat wajah dan penampilan proporsional guru barunya itu.

"Umur bapak berapa pak? " Tanya Iren dengan senyuman genitnya

"Ohh, umur bapak 25 tahun" Jawab Pavel sambil tersenyum

"Pak!!! " Pooh yang sedaritadi diam tiba-tiba mengangkat tangannya

"Iya??? Mau tanya apa? " Tanya Pavel penuh perhatian

"Bapak sudah menikah, atau punya pacar belum pak? " Tanya nya santai

"Ahh, bapak single" Jawab Pavel sedikit agak canggung dengan pertanyaan yang di tanyakan

"Pak!!! " Lagi lagi Pooh mengangkat tangannya

"Ya, ada apa lagi? "

"Bapak cantik, bapak mau tidak pacaran sama saya?? Kebetulan saya Bisex pak" Ucapnya dengan wajah tanpa rasa bersalah.

"Hey kamu!!!!,itu adalah kata kata yang tidak sopan" Hardik Pavel memperingatkan, ia sangat terkejut karena ada siswa yang sekurang ajar itu .

"Loh kan saya hanya bertanya, kok bapak marah sih?? Bapak bisex ya? Atau mungkin seorang gay" Tanya Pooh kembali masih dengan ekspresi tanpa dosanya

"Kurang ajar ya" 'plakk' sebuah tamparan kecil mendarat di pipi Pooh "Siapa namamu?? Saya akan laporkan ini ke kepala sekolah" Ancam Pavel dengan wajah penuh amarah dan kesal

"Uihhh kasar, aku suka" Pooh mengusap pipi yang terkena tamparan sambil tersenyum,seakan akan ia bahagia karena di tampar "ehemmm Saya Pooh Kirittin pak, kalau bapak mau panggil saya sayang juga tidak apa apa" Jawab Pooh santai sambil tersenyum

"Pooh, saya akan laporkan kamu" Ucap Pavel sambil menujuk ke arah pooh

"Baik Pak" Jawab Pooh dengan senyuman nya.

"Sekarang kamu saya hukum, keluar dari ruangan ini, dan berdiri di depan pintu" Pavel menujukan jari telunjuknya ke arah pintu.

"Umm apa ini ujian cinta dari bapak?" Tanya pooh dengan wajah yang menyebalkan di mata Pavel

"Cepat saya bilang" Teriaknya kembali

"Ohh oke oke, galak banget sih, tapi saya suka" Pooh tersenyum dan mencolek dagu Pavel sekilas dan berjalan menuju keluar kelas.
...
...
...

Jam pun usai, Pavel yang keluar dari ruangan kembali mengancam saat melihat pooh, masih berdiri di depan pintu.

"Saya akan laporkan ini" Ancamnya

"Iya iya Pak"

Dengan wajah yang masih teramat sangat kesal ia melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah.

Uihhh tubuhnya indah sekali , ini tipeku, aku akan mendapatkannya bagaimanapun caranya. Gumam Pooh saat melihat Pavel yang berjalan menjauh.

***
Pavel berjalan memasuki ruangan kepala sekolah, kebetulan kepala sekolah sedang tidak ada tami, dengan perlahan Pavel mengetuk pintu

"Permisi pak!" Ucap Pavel

"Ah pak Pavel, silahkan masuk pak" Seru sang kepala sekolah mempersilakan.

"Terimakasih" Pavel berjalan masuk dan duduk

" Bagaimana pak?? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Sang kepala sekolah mempertanyakan maksud dan tujuan Pavel menemuinya.

"Saya mau melaporkan, kalau saya mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari seorang siswa pak" Keluh Pavel masih dengan raut kesal

"Ah benarkah? Siapa itu?? Akan saya tindak secepatnya" Pekik kepala sekolah

"Pooh Kirittin, kelas 12 A" Jawab Pavel dengan sedikit keras, ia masih sangat marah saat mengingat siswa yang satu itu

"Wahh, ternyata Kirittin" Mendengar nama itu seketika intonasi suara kepsek mereda.

"Ada apa pak" Tanya Pavel bingung karena ekspresi kepala sekolah yang langsung berubah

"Kalau untuk yang satu itu, saya harap pak Pavel bisa lebih sabar saja, saya tidak bisa menindaklanjuti nya pak" Ucap kepala sekolah pelan

"Loh kok seperti itu pak?" Protes Pavel

"Dia adalah anak ketua yayasan, dan juga donatur terbesar di sekolah ini, jika saya menindak lanjuti dia,resikonya besar" Ucap kepala sekolah menjelaskan

"Tapi pak, dia bicara hal yang tidak pantas dengan saya" Pavel masih berusaha untuk memberikan penjelasannya

"Ya, bapak harus maklum saja"

"Tidak bisa seperti itu dong pak" Protes Pavel kembali, ia masih tidak bisa menerima keputusan tidak adil kepala sekolah ini.

"Ahhh baiklah begini saja, kalau memang bapak merasa tidak nyaman di sekolah ini, bapak bisa mengundurkan diri, saya tetap akan memberikan gaji setengah bulan pekerjaan bapak, saya sungguh tidak bisa menindaklanjuti Kirittin pak" Sang kepala sekolah memberikan penawaran.

"Tapi__" Mendengar hal itu membuat Pavel sedikit gusar, ia sudah sangat lama menantikan pekerjaan ini, gaji guru di sekolah ini cukup tinggi, dan untuk masuk ke sekolah ini merupakan perjuangan yang cukup besar,karena Pavel harus mengalahkan banyak guru yang mencalonkan diri untuk mengajar di sekolah ini, juga ia harus mendapatkan uang untuk membayar hutang hutang peninggalan almarhum ayahnya yang sangat banyak, jika ia tidak bisa membayarnya nyawanya sendiri yang jadi taruhan.

"Pikiran dengan baik, bapak masih ingin bertahan disini dan memaklumi Kirittin atau berhenti saja" Ucap kepala sekolah lagi

Pavel terdiam sejenak

"Saya akan memikirkan nya pak, permisi " Dengan cepat Pavel berjalan meninggalkan ruangan itu

Masa iya hanya karena seorang bocah tengil seperti nya aku harus kehilangan pekerjaan. Tidak akan aku biarkan itu semua terjadi, dia pikir cari kerja yang layak di jaman sekarang ini gampang apa?? Hufftttt~~~ Batin Pavel sembari berjalan menuju ruang guru

Next>>>

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang