Toxic 3

333 30 3
                                    

Malam ini Aron tidak pulang ke rumah bahkan sampai keesokannya harinya ia tidak kunjung kembali.

Setelah bersiap Pavel pun berangkat kerja seperti biasanya.

"Pagi ce" Sapa Pavel kepada Ce Nu yg terlihat sedang merapikan gelas gelas.

"Pagi, eh ada apa dengan wajahmu? " Tanya ce Nu saat melihat memar di wajah Pavel akibat pukulan Aron semalam

"Ahh ini?? Aku terpeleset di kamar mandi lalu wajahku menghantam dinding, ya jadi begini deh" Jawab Pavel sambil tersenyum paksa.

"Pavel... Apa Aron melakukannya lagi padamu?" Tanya Ce Nu yang sontak membuat Pavel terdiam

"... "

"Pavel, biar ku beritahu, hubungan kalian ini tidak sehat, sampai kapan kau akan bertahan dengan nya? Apakah Sampai kau mati? " Nasehat Ce Nu, sebenarnya ini bukan pertama kalinya ce Nu menasehati Pavel.

"Tapi mungkin suatu saat nanti dia akan berubah phi" Ucap Pavel sambil tertunduk.

"Tidak mungkin Pavel, itu mustahil terjadi, ayolah lepaskan saja dia, sayangi dirimu sendiri, Pavel, kau Orang yang baik, kau pantas mendapat orang yang lebih baik dari Aron" Dengan lembut Ce Nu memegangi pundak Pavel sebisa mungkin ia memberi tahu Pavel apa yang seharusnya Pavel lakukan.

"Apakah masih ada orang baik yang ingin bersama manusia hina sepertiku phi?" Tanya Pavel lirih.

"Ada pasti ada" Ucap Ce Nu meyakinkan.

"Apa tokonya sudah buka? " Seru seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam toko, dan Langsung menghampiri Pavel dan Ce Nu

"Kau? " Pavel menyipitkan matanya dan menunjuk ke arah pemuda yang baru saja tiba itu.

"Pooh phi namaku pooh, aww phi ada apa dengan wajahmu???" Pekik pooh terkejut saat melihat lebam di wajah Pavel.

Huftttt Dejavu!!!

"Tidak apa apa, aku hanya nabrak dinding" Jawab Pavel pelan.

"Benarkah?" Pooh berusaha mengusap wajah Pavel,namun segera di tepis oleh Pavel "Ah ya sudah kalau begitu aku pesan coklat susu kocok ya phi" Ucap pooh dengan canggung usai tangannya di tepis Pavel.

"Baiklah akan segara aku antarkan" Jawab Pavel datar kemudian pergi.

Pooh duduk di toko Pavel dari pagi hingga malam, dan berkutat pada laptopnya. sesekali ia pergi keluar untuk membeli makanan kemudian kembali lagi,ia juga sesekali akan berdiri dan melakukan senam kecil karena merasa pegal terus menerus duduk,Pavel tidak bisa mengusirnya karena pooh duduk sambil memesan kopi, dan jika kopinya habis ia akan  memesannya kembali.

"Phi aku mau kopi lagi satu" Ucap pooh mengangkat tangan

Ckk anak itu, apakah perutnya tidak kembung? Gumam Pavel.

"Baiklah"

Jam sudah menunjukkan  pukul 9:40 dan ini waktunya untuk tutup toko. Melihat pooh masih duduk mengutak-atik laptopnya.
Pavel berjalan menghampiri pooh..

"Kenapa kau tidak pulang? Kau sudah duduk disini dari pagi apa kau tidak lelah? " Tanya Pavel heran dan sedikit kesal

"Ah aku sedang mengerjakan sesuatu, disini tempatnya nyaman jadi aku ingin mengerjakannya di sini" Pooh menampilkan senyuman penuhnya.

"Ya tapi kau harus segera pulang, toko sudah mau tutup" Ucap Pavel mengingatkan karena saat ini pooh adalah satu-satunya pelanggan yang masih ada di toko.

"Ohh benarkah, baiklah aku akan berkemas " Jawab pooh sambil merapihkan laptop dan beberapa kertas di mejanya.

Pavel mengangguk kemudian melangkah pergi. Setelah selesai membersihkan toko Pavel berjalan menghampiri Ce Nu yang sedang duduk menghitung pendapatan toko hari ini

"Umm Ce " Panggil Pavel lirih

"Ya?? Kau sudah bisa pulang, pulanglah" Jawab Ce Nu

"Ummm Ce, aku, umm bisakah aku meminjam uang? " Tanya Pavel dengan ragu

"Meminjam uang??? Bukannya kemarin baru saja gajian, apa uangnya kurang? "

"Uangnya, ummm di pinjam Aron, aku butuh uang untuk membeli obat ibuku juga seragam Ailin" Pavel memberi alasan

"Hufttt" Ce Nu menarik nafas pelan dan sejenak menatap datar ke arah Pavel yang tertunduk "Aron merampasnya darimu? " Tanya nya tiba tiba

"... " Mata Pavel membulat mendengar  pernyataan Ce nu, namun ia hanya bisa terus menunduk tanpa bisa menjawab

"Berapa yang kau butuhkan" Tanya Ce nu lagi

"10.000"

"Itu banyak, aku rasa aku tidak punya, uang ini akan aku gunakan untuk membeli bahan yang sudah habis" Pekik Ce Nu sambil meraba kantongnya. "Aku hanya bisa meminjamkan 3000 " Ucapnya sambil menyodorkan uang yang ia punya

"Hmm baiklah tidak apa apa, terimakasih Ce" Pavel mengambil uang dari Ce Nu "kalau begitu aku pulang duluan "

"Iya hati - hati "

Pavel berjalan keluar sambil menatap uang 3000 di tangannya.

"Dari mana aku mendapatkan sisanya? " Gumamnya lirih.

"PHI" panggil seseorang dari kejauhan

"Pooh? "

"Ummm phi, ini" Ucap pooh yang mendekat, ia menarik tangan Pavel dan langsung meletakkan sejumlah uang di tangannya.

"Apa ini? " Pekik Pavel terkejut akan tindakan pooh

"Ambil ini, kau membutuhkan nya kan? " Ucap pooh sambil tersenyum

"Kau?? Kau menguping pembicaraan ku? " Selidik Pavel.

"Eeee bukan menguping tapi, suaramu, ya suaramu sangat kuat hingga aku terdengar hehe maaf" Jawab Pooh menggaruk telinganya yang tidak gatal sambil tersenyum malu

"Terserlah, tapi ambil kembali uang mu" Jawab Pavel dengan wajah datar dan kembali meletakkannya di tangan pooh

"Ah ayolah phi, ambil saja ibu dan adikmu membutuhkannya" Paksa pooh meraih tangan Pavel

"Tapi aku tidak bisa menerima ini, aku tidak mau"

"Oke oke, anggaplah  ini pinjaman dari ku, oke?? Tapi kau boleh mengembalikan uangnya kapan pun kau mau" Tawar pooh kembali.

Pavel terdiam sejenak, disisi lain ia tidak mau menerima uang dari orang yang bahkan tidak terlalu ia kenal namun disisi lain ia juga sangat membutuhkan uang itu.

"Tapi_" Gumamnya dengan ragu

"Sudah lah, jangan tapi tapi, ambil dan kirimkan pada adikmu" Ucap pooh menggenggam tangan Pavel.

"Baiklah, terimakasih banyak, aku akan segera mengembalikannya" Ucap Pavel meyakinkan pooh bahwa dia akan mengembalikan uang ini secepatnya.

"Iya, Umm aku antar pulang ya" Ajak pooh.

"Eee"

"Ayolah" Desak pooh

"Oke oke"

"Pegangan yang erat phi, atau kau akan jatuh" Pooh meraih tangan Pavel kemudian melingkarkan tangan itu di pinggangnya. Tidak seperti biasanya Pavel hanya bisa menurut dan memeluk pooh, dalam diam Pavel tersenyum, pipinya merona dan jantungnya pun berdetak dengan kencang.

Hari demi hari berlalu, pooh dan Pavel menjadi semakin dekat, pooh selalu datang di tempat kerja Pavel hanya sekedar untuk minum kopi namun tujuan utamanya adalah untuk melihat Pavel, Pavel juga mulai terbiasa akan kehadiran pooh, ia merasa hangat dan nyaman berada di samping pria muda itu, ia kembali merasakan cinta yang sudah lama tidak ia dapatkan dari Aron kekasihnya, pooh juga selalu mengantar Pavel pulang kerja setiap harinya, walaupun pooh tau bahwa Pavel sudah memiliki kekasih namun perasaan suka nya pada Pavel tidak bisa ia bendung, Pavel membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Next >>>

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang