Saudara Tiri 3

300 37 5
                                    

"Dimana phi mu? " Tanya sang ibu yang melihat putranya turun sendirian.

"Oow phi Pavel sepertinya sedang mandi" Jawab Tin menuruni tangga.

Tidak lama kemudian Pavel pun turun dari kamarnya.

"Pavel kemarilah" Panggil sang ayah.

"Tidak, aku sedang terburu-buru" Tolak Pavel

"Kemarilah sebentar sahay, ada yang ingin aku sampaikan" Mohon pria paruh baya itu kepada putranya

"Huft" Dengan terpaksa akhirnya Pavel menurut.

"Ada apa" Tanya Pavel kembali

"Umm jadi begini, tadi malam ayah di telepon oleh pihak perusahaan agar turut  menghadiri acara peresmian pembukaan cabang di Singapore, aku akan membawa magie bersamaku karena kebetulan ini undangan dengan pasangan" Tutur sang ayah menjelaskan

"Jadi? " Tanya Pavel mengerutkan keningnya, ia rasa ini pernyataan yang tidak penting sama sekali, ia bahkan tidak perduli pada laki-laki culun berkacamata itu.

"Jadi, karena ayah dan ibumu akan pergi untuk beberapa hari, kau sebagai seorang yang lebih tua harus menjaga Tin di rumah" Jelasnya kembali

"Huh??? Untuk apa aku menjaganya? Dia sudah besar!! dan juga dia bukan adikku" Protes Pavel sambil melirik Tin dengan tatapan tajam.

"Iya, om, eh yah, phi Pavel benar aku sudah besar, aku bisa menjaga diriku sendiri" Timpal Tin membenarkan.

"Ah terserah kalian, intinya kalian berdua harus menjaga satu sama lain, lagipula suka atau tidak sekarang kalian sudah menjadi saudara" Jelasnya lagi.

"Iya, Pavel, aku titip Tin ya, marahi saja jika dia membuat ulah" Sambung magie

"Hmm, ini saja yang ingin kalian sampaikan? Sungguh membuang buang waktu" Dengan cepat  dan tanpa basa jadi Pavel bangkit dari duduknya dan melangkah pergi.

"Pavel!!! " Seru sang ayah memanggil, namun percuma saja sepersekian detik kemudian Pavel sudah menghilang dari pandangan

Pooh menatap pria yang sekarang menjadi kakak tirinya itu dengan tatapan tajam, seperti sedang merencanakan sesuatu.

Kau nampaknya sangat tidak menyukaiku,huhhhh baiklah Lihat saja nanti,kau tidak tau apa  yang bisa aku lakukan, Raja Jalan!!!

Keesokan harinya,pavel yang pergi pun belum pulang hingga saat ini, ayah Pavel dan magie pun terlihat akan segera pergi.

"Tin, kamu yakin akan baik baik sJa sendiri?? " Tanya sang ibu sambil menyentuh lembut pipi putra satu satunya itu

"Aku akan baik baik saja.., tenanglah, jangan khawatirkan aku, aku sudah cukup besar untuk menjaga diriku sendiri" Ucap Tin meyakinkan

"Baiklah, jaga dirimu baik baik, hubungi aku jika terjadi sesuatu, oke?? "

"Oke, pergilah atau kalian akan ketinggalan pesawat"

Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan Tin yang kini sendirian di rumah.

Siang pun berganti malam, suasana di rumah besar itu terasa sangat hening, sunyi dan sepi, hanya terlihat seseorang yang tengah duduk di sofa depan TV dengan terus berkutat pada ponselnya

"Hufftttt, sangat membosankan" Keluh Tin sesaat setelah beberapa putaran memainkan game online di ponselnya .

Dengan perasaan yang masih sangat bosan Tin pun bangkit dari duduknya dan menuju kamar.

Tin sudah memegang gagang pintu kamarnya dan bersiap untuk memasuki kamarnya, namun tiba tiba saja ia berhenti sejenak, ia menolehkan wajahnya dan melihat ke arah pintu kamar di sebrang sana yaitu kamar Pavel. Tin kembali menyunggingkan senyumannya, ia yang hendak masuk kamar mengurungkan niatnya dan memilih untuk masuk ke kamar Pavel saja.

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang