Cinta Hitam 1

180 30 2
                                    

Malam terasa dingin menusuk tulang,namun langit terlihat sangat cerah dan indah dihiasi  oleh lautan bintang yang berhamburan di angkasa, tak lupa pula dengan bulan yang dengan bangganya menunjukan cahaya penuh nya. Di sebuah condominium dengan disain elegan dan mewah itu terdengar suara erangan dan desahan yang memggema memenuhi ruangan, dua sosok tubuh penuh peluh itu sedang fokus memacu tubuh untuk mencapai kepuasan yang di tuju.

"Shhh AHHH AHHH AHH" Pekik seseorang yang ada di bagian atas saat akhirnya mencapai puncak kenikmatan itu.

"hahhh hahh" Sementara seseorang yang ada di bawah hanya bisa menghela nafas berkali-kali karena lelah, sebab ia sudah lebih Dulu mencapai puncak itu

"Apa kau lelah"  Bisik pria yang menjadi pihak atas itu sambil dengan lembut mengecup dahi pasangannya.

"Sangat, aku sangat lelah" Keluh pria yang ada di bawah dengan lemas

"Ohhh, berarti tidak ada putaran selanjutnya" Tanya nya dengan lekukan di bibirnya.

"Oh Pooh, aku sudah tidak memiliki tenaga lagi" Rengek pria di bawah pada pria di atasnya yang bernama pooh itu.

"Ahh iya baiklah, sekarang tidur ya" Ucapnya dengan perlahan bangkit dan berbaring berdampingan.

"Sekarang?" Tanya pria role bawah itu saat sang kekasihya itu menyuruhnya untuk tidur, memang ini sudah malam tapi masih terlalu awal untuk tidur

"Kenapa? Apa kamu berubah pikiran dan ingin melakukan putaran kedua?" Seru pooh sambil mengangkat kepalanya untuk melihat pria di hadapannya itu

"Bukan itu, aku hanya ingin sedikit berbincang" Bantah pria yang usianya lebih tua itu sambil memukul pelan dada pooh, dengan perlahan ia mendekat dan meletakkan kepalanya di dada bidang pooh 

"Apa itu, apa kau punya klien yang menyebalkan lagi?" Tanya pria yang lebih muda sambil mengusap usap dengan lembut kepala kekasihnya

"Umm yah, ada beberapa, tapi itu tidak masalah" Jawabnya lagi

"Benarkah, lalu apa lagi? "

"Pooh, tidak bisakah kau tidak pergi saja" Ia menengadah untuk melihat wajah pacarnya itu. Tiba-tiba saja bibirnya melengkung ke bawah, ia langsung memeluk erat pacar mudanya itu. Dengan mata memelas yang menggemaskan mencoba untuk membujuk

"Phi, aku harus pergi, ini tidak akan lama percayalah" Jelas pooh memberi pengertian

"2 bulan itu lama " Bantah pria yang lebih tua itu

"Yahh lumayan, tapi kita bisa berbicara setiap saat kapanpun yang kau  inginkan" Pooh kembali meyakinkan

"Tetap saja itu berbeda" Ucapnya masih dengan wajah yang di tekuk

"Aku juga sebenarnya tidak ingin pergi tapi aku harus pergi, lagipula aku disana untuk bekerja bukan untuk bersenang senang" Pooh menundukkan wajahnya dan kembali mencium dahi pacar nya itu

"Hummm"

"Apa kau mau ikut saja? Humm??" Tanya Pooh

"Kau tau sendiri aku harus mengurus perusahaanku" Jawab pria dewasa itu dengan sedikit kesal karena mereka sudah beberapa kali membahas hal ini

"Lihat, percayalah ini tidak akan lama, Aku akan sangat merindukanmu" Ucap pooh sambil mengangkat wajah pacar tua nya itu agar menatap wajahnya

"Aku juga akan lebih merindukanmu, dan ini juga" Tutur pria yang lebih tua itu dengan tangan yang mulai bergerak turun dan menggengam tongkat sakti di bawah sana yang masih tergeletak lemas.

"Berjanjilah padaku untuk tidak mencari yang lain" Pinta pooh sambil menatap kekasihnya itu dengan sungguh-sungguh.

"Tidak akan, aku hanya akan melakukan nya dengan pacar anjing ku ini" Jawab nya sambil mencubit gemas pooh

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang