Toxic 2

413 27 1
                                    

Jam 8 siang Pavel terbangun dari tidurnya ia menatap Aron yang masih tertidur, kemudian bangkit untuk bersiap pergi kerja, (Pavel bekerja di sebuah kedai kopi di pinggiran kota), setelah siap ia tidak lupa untuk memesankan makanan untuk Aron terlebih dahulu,baru beranjak pergi.

Setelah beberapa langkah meninggalkan rumah, ponsel Pavel tiba-tiba saja bergetar, sebuah panggilan masuk dari sang adik.

"Hallo Ailin?? Ada apa? " Tanya Pavel yang sedikit heran karena jarang sekali adiknya itu menelepon

("Emm iya halo phi, phi sedang sibuk ya?")

"Ah tidak ini phi baru saja akan berangkat kerja, ada apa kamu menelepon"

("Umm phi, sebelumnya aku minta maaf, tapi apakah phi punya uang? ") Tanya Ailin dengan pelan

"Uang? Untuk apa? "

("Ituuu untuk beli seragam Ailin, dan juga untuk beli obat ibu, soalnya sudah hampir habis") Jawabanya sedikit ragu, ia sebenarnya tidak ingin merepotkan Pavel, namun apa hendak dikata.

"Hmmm, baiklah, hari ini phi gajian, nanti phi transfer ya" Jawab Pavel mengiyakan

("Ah iya phi terimakasih")Seru Ailin

"Iyaa, kalau begitu phi berangkat kerja dulu ya, ini sudah terlambat, salam buat ibu"

("Baiklah phi, hati hati dijalan")
...
...
...
Pavel berlari dengan cepat menuju tempat ia bekerja

"Maafkan aku karena terlambat ce" Ucap Pavel meminta maaf karena keterlambatannya.

"Ah tidak apa-apa lagian belum ada pelanggan juga" Sahut seorang senior di tempat Pavel bekerja bernama  Nueng ,namun Pavel biasa memanggilnya Ce Nu

"... "

"Umm tapi sepertinya sekarang sudah ada" Ucap Ce Nu saat melihat seorang pemuda berperawakan tinggi kurus dengan memakai hoodie masuk kedalam toko.

"Permisi phi" Ucap pemuda itu kepada ce Nu, saat menoleh tatapannya lansung tertuju pada Pavel yang sedang membersihkan mesin kopi.

"Iya mau pesan apa" Tanya ce Nu.

"... " Tak ada jawaban

"Heyy, mau pesan apa tampan? " serunya sambil menepuk pundak pemuda itu

"Ah emm, iya itu aku pesan americano satu" Pekik pemuda yang terkaget hingga sadar dari lamunannya itu.

"Ooo okee"

"Ini kopimu" Ucap Pavel sambil menyodorkan pesanan

"Ah iya terimakasih, eh phi"

"Ya? " Pavel menengok ke arah pemuda yang memanggilnya

"Emmm apa kau sedang sibuk?" Tanya nya lagi

"Umm tidak, ada apa? "

"Aku boleh sedikit bertanya?"

"Tentu, silahkan"

"Duduklah dulu phi" Ucapnya mempersilahkan

"Ohh baiklah"

"Umm jadi begini phi, aku sebenarnya baru saja pindah di sekitar sini jadi aku belum terlalu paham dengan lingkungannya, bisakah phi rekomendasikan tempat makan yang enak di sekitar sini? " Tanya nya dengan senyuman penuh

"Oooh, ya ada, tapi aku tidak tahu apakah ini sesuai dengan seleramu atau tidak, tapi di perempat jalan sana ada sebuah cafe dengan tema outdoor, tempatnya cantik untuk sekedar nongkrong dan makanannya juga enak enak menurutku" Jawab Pavel menjelaskan.

"Oh benarkah, terimakasih phi, ahh iya perkenalkan namaku pooh" Ucap pemuda bernama pooh itu sambil mengulurkan tangannya.

"Eeee aku Pavel" Dengan sedikit ragu akhirnya Pavel membalas uluran tangan pooh.

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang