perjodohan 5

414 37 2
                                    

Matahari sudah menampakkan sinarnya dengan sangat gagah, hingga terasa sangat panas dan membakar kulit,namun pria yang sedang berada di atas tempat tidur itu sama sekali tidak bergeming,ia tampak masih sangat menikmati mimpinya.

"Huammmmm" Naret menguap saat akhirnya ia terbangun dari tidurnya.

"nghh badan ku sakit sekali" Keluhnya sambil merenggangkan tubuhnya.

Beberapa saat kemudian matanya membulat saat menyadari sesuatu.

"Tin?? Dimana dia" Dengan panik Naret menoleh ke arah samping.

"Tidak ada? " Gumamnya pelan, sambil menyisir seluruh ruangan, bisa saja Tin masih ada di ruangan ini. Naret memutar matanya hingga sesaat kemudian ia melihat sebuah Note di atas meja.

"Ah apa Ini? " Dengan cepat ia meraih dan membaca pesan yang di tuliskan seseorang di kertas itu.

"Phi, aku pergi ke kantor duluan karena ada meeting pagi ini, tadinya aku ingin membangunkanmu tapi kau masih tidur dengan sangat lelap, aku sudah menyiapkan sarapan, makan lah dulu, tidak perlu bekerja jika kamu masih lelah.
~TIN~

"Fuihhh~~~Syukurlah" Naret menarik nafas lega, dalam diam ia kembali mengingat kejadian mendebarkan semalam.

'Tidak aku sangka  berhubungan dengan laki-laki rasanya ternyata enak juga' batinnya, sesaat kemudian ia kembali tersadar.

"Ai shia Pavel apa yang kau fikirkan" Dengan keras ia menampar nampar wajahnya sendiri agar tersadar dari pikiran kotornya itu.

Hari ini Naret memutuskan untuk tetap masuk ke kantor walaupun, ia masih merasakan sedikit sakit di beberapa bagian tubuhnya, namun karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan dengan terpaksa ia harus pergi.

Naret duduk di kursinya, pikirannya melayang jauh dan dengan sendirinya kembali memikirkan kejadian yang semalam ia lakukan, ia memikirkan setiap detail kejadiannya, mulai dari berciuman hingga saat sex, tanpa ia sadari keintimannya mulai menegang.

"PAVEL!! " Seketika hayalan kotor di sore hari itu harus buyar saat seseorang mendobrak masuk ke ruangannya.

"Sarah?apa yang kamu lakukan disini" Tanya Naret sedikit kesal.

"Aku ingin bertemu denganmu lah, tidak boleh ya? "

"Umm boleh, tentu saja boleh"

Sarah berjalan mendekati Naret, dan duduk di pangkuannya.

"Pavel, aku sudah memikirkan nya semalaman" Ucap Sarah sambil memperbaiki dasi Naret.

"?? Memikirkan apa" Tanya Naret sedikit bingung dengan ucapan sarah

"Tentang pernikahan, setelah aku pikir pikir kembali, aku sudah memutuskan bahwa aku mau menikah denganmu"  Ucapnya sambil menggenggam tangan Naret.

"Hah tapi kenapa tiba-tiba? "

"Lah, kok kamu seperti tidak senang?"

"Ahh Tidak aku hanya terkejut, senang dong sangat senang"

"Secepatnya kau harus cerai dari pria itu, sebelum rumor mengatakan bahwa kamu gay, padahal kan tidak"

"Iyaa "

"Ayo kita cari makan aku lapar" Ajak sarah kembali.

"Iyaa"

Mereka berdua pun pergi untuk makan malam bersama kmudian lanjut untuk membeli beberapa barang yang di inginkan sarah.

"Ini sudah sangat larut, aku akan mengantarmu pulang" Ucap Naret saat melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 11 malam .

EVERYTHING ABOUT POOHPAVEL (SHORT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang