MAAF

33 4 1
                                    

Lila datang dari dapur membawa nampan berisi teh ia letakkan di meja.

Aziz masih setia memandangi sang istri yang menunduk memainkan ujung jilbabnya.Membuatnya tersenyum ingin rasanya segera memeluk. Tapi sayang ada meja di antara mereka.

Azizah menggigit ujung bibirnya. Ia tahu sedari tadi Aziz selalu memandanginya.

"Khem"

Lila berdeham untuk memecah suasana.

Rama yang duduk di sebelah Aziz masih bingung dengan situasi ini.

"Jadi, sebenarnya kak Azizah selama ini tinggal bersamaku karna suatu masalah dengan pak Aziz. Mungkin itu tak perlu di bahas" Lila menggenggam tangan Azizah yang duduk di sebelahnya.

"La, tapi... " Azizah tak kuasa melanjutkan ucapannya. Matanya mulai berkaca-kaca. Bukankah suaminya lupa pada dirinya.

Aziz bersimpuh di depan Azizah. Membuat mereka terkejut.

Aziz meraih kedua tangan Azizah lalu menciumnya lembut.

Cup

"Maaf, mungkin kata itu tidak cukup untuk menyembuhkan luka hatimu" air mata Azizah semakin deras.

"Maafkan suamimu yang bodoh ini, yang tak tahu diri ini, yang.. "

"Syuut" Azizah meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir Aziz.

"Mas nggak boleh bicara seperti itu. Setiap manusia pasti punya kesalahan. Sama halnya dengan mas, karna manusia tidak ada yang sempurna"

Aziz tersenyum. Betapa beruntungnya ia mempunyai istri yang bijak seperti Azizah.

Sedangkan Rama dan Lila hanya diam membenarkan ucapan Azizah. Rama melirik Lila yang juga meliriknya tapi Lila segera membuang muka.

"Kamu mau kan pulang sama mas"

Azizah diam. Ia memandangi Lila yang sudah merawatnya.

Lila tersenyum "kakak pulang ya, pasti keluarga Kak Azizah rindu. Aku nggak papa kok, sebentar lagi mama dan papa akan pulang dari luar kota"

Azizah memeluk Lila"makasih ya La, kamu sudah jaga aku dan maaf sering ngrepotin kamu"

"Kakak nggak ngrepotin kok, aku malah seneng jadi ngerasa punya kakak perempuan. Kak Azizah mau kan aku anggap kakak? " Azizah mengangguk. Membuat Lila tersenyum manis.

Sesaat Rama terpana dengan senyum Lila yang baru pertama kali ia lihat.

"Saya juga ingin meluruskan sesuatu. Bahwa saya tidak hamil" Ucapan Lila membuat Azizah terkejut.

"Siapa yang bilang La? " Tanya Azizah.

Lila hanya melirik Aziz dan Rama. Azizah yang peka hanya mampu menghela nafas.

"Mas? " Tanya Azizah penuh selidik.

"Itu, Rama yang bilang" ucap Aziz gelagapan.

"Ya, gue cuma menduga ngapain dia beli tespeck sama susu hamil" Jawab Rama.

"Kalian salah paham. Semua itu bukan untuk Lila melainkan untukku" Ucap Azizah tersenyum.

"Kamu hamil? " Tanya Aziz tak percaya. Azizah mengangguk.

Aziz memeluk istrinya. Ia mencium puncak kepala istrinya yang terhalang jilbab.

"Makasih-makasih sayang" Aziz merasa bersyukur. Ia melepas pelukkannya.

"Lila, saya benar-benar minta maaf telah menuduh kamu dan Terima kasih sudah merawat istri saya" Aziz menyenggol Rama.

Rama menghela nafas"gue juga minta maaf. Ini semua salah gue yang main nuduh lo sembarangan"Rama benar-benar merasa bersalah.

"Gue udah maafin kalian kok, untuk kak Rama gue minta tolong untuk tidak langsung menuduh. Bukan hanya padaku saja tapi pada semua orang lebih baik cari dulu kebenarannya" Rama tersenyum mendengar jawaban Lila yang positif.

Setelah menyelesaikan kesalah pahaman. Lila mengantar Azizah yang akan pulang di depan pintu.

"Kakak jaga kesehatan ya, kasian nanti keponakan ku"

"Iya, nanti main-main ya" Ucap Azizah.

"Siap bumil he he he " Jawab Lila.

Aziz dan Azizah segera masuk mobil.

Sekarang hanya ada Lila dan Rama yang berdiri di samping nya.

"La? " Panggil Rama.

"Hem" Jawab Lila tanpa menoleh atensinya masih fokus pada mobil Azizah yang tiba-tiba terbuka dan keluarlah Azizah.

"Gue mau minta ma-" Rama juga melihat Azizah yang terburu-buru masuk rumah membuat Lila terdorong karna ia berdiri di dekat pintu reflek Rama menarik  kepelukkannya agar tidak jatuh.

Untuk beberapa detik mereka terdiam. Sampai akhirnya Lila tersadar dan melepaskan diri.

"Azizah mana? " Tanya Aziz.

"di da-lem" Ucap Lila Cepat. Untung saja Aziz tak melihat kejadian tadi.

"He he he maaf tadi ada yang lupa" Azizah tersenyum keluar dari rumah.

"Apa yang lupa sayang? " Tanya Aziz

"Nih, mangga. Ya udah ya assalamu'alaikum" Azizah menarik Aziz masuk mobil

"Dasar bumil" Lila tak habis fikir. Apakah semua bumil seperti itu? Sedangkan Rama geleng-geleng kepala melihat tingkah istri sahabatnya.

Selamat membaca, semoga kalian suka part ini☺

Cinta Suci AzizahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang