Azizah menutup novel yang sudah ia khatamkan. Bosan, Azizah merebahkan diri di atas kasur.
Kemarin sampai di rumah semua keluarganya sudah berkumpul untuk menyambut kedatangannya. Aziz juga memberitahukan kehamilannya.Entah mengapa semenjak Azizah mengandung ia merasa cepat lelah dan mengantuk. Seperti sekarang ia sudah menguap beberapa kali.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum" Suara dari balik pintu.
"Walaikumsalam" Jawab Azizah dengan mata terpejam.
Cklek
"Azizah, kak Azizah! "
Bruk
Azizah terkejut mendapati pelukkan dari Nafi dan Nala.
"Azizah aku kangen sama kamu" Nafi semakin mengeratkan pelukkannya sama halnya dengan Nala.
"Iya, nyong juga kangen sama kak Azizah"
Azizah serasa guling yang di perebutkan oleh dua manusia di sampingnya.
"Aku susah nafas" Ucap Azizah karna merasa sesak. Nafi dan Nala segera melepaskan pelukkannya.
"Ya ampun lupa maaf hehehe" Nafi membantu Azizah untuk duduk.
"Zah, kamu harus cerita selama menghilang kamu kemana aja" Ucap Nafi yang di angguki Nala.
Azizah pun menceritakan semuanya mulai dari dirinya yang tertabrak sampai di rawat oleh Lila salah satu pegawai suaminya.
"Oh, Lila kasir itu? " Tanya Nafi. Memang ia kerap melihatnya ketika ke cafe tapi hanya saling sapa tidak begitu akrab. Nala hanya menyimak karna ia tidak tahu.
"Wah, nyong jadi pengen kenalan" Kata Nala antusias.
"Nanti aku ajak kenalan sama dia"
"Oh, iya. Kak Arira mana kok nggak ikut? "
"Kak Arira nggak bisa ikut katanya ada urusan. Dia nitip salam buat kamu sama debay" Jawab Nafi sambil melirik perut Azizah yang masih rata karna kandungannya baru berusia satu bulan.
"Kapan ya kak, bayinya keluar? " tanya Nala
"Masih lama. Kenapa Nala mau punya bayi, suruh Kak Fian halalin terus buat deh" Ucap Nafi bercanda.
Menyebut nama Fian membuat Nala teringat kejadian beberapa hari yang lalu.
"La, kamu kenapa? aku salah ngomong ya" Tanya Nafi setelah melihat Nala yang terdiam.
"Enggak papa kak" Jawab Nala berusaha tersenyum.
"Kamu tau nggak, setelah kamu salah paham sama Kak Fian dia datengin aku. Minta bantuan buat jelasin ke kamu bahwa yang kamu lihat itu nggak seperti yang kamu pikirkan dan.... " Azizah menjeda ucapannya.
"Dan? " Tanya Nala penasaran. Azizah membisikkan sesuatu pada Nala membuatnya terdiam.
"Ih, mainnya bisik-bisik" Ucap Nafi cemberut. Melihat Nafi ia tersenyum lalu membisikkan sesuatu.
"Hah, yang bener?! Kak Fian summemm" Nala membekap mulut Nafi yang toa.
"Meneng kak, aja banter-banter! " Nafi berusaha melepaskan tangan Nala dari mulutnya. Azizah tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya.
Selamat membaca jangan lupa vote⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Suci Azizah
Teen FictionJodoh, kematian, dan nasib seseorang hanya Allah yang tahu. Manusia hanya bisa menerima dan menjalani sekenario yang telah di buat_Nya. Seperti Azizah yang tak pernah berfikir akan menikah di usia yang masih terbilang muda dengan seorang lelaki yang...