MENCARI

26 3 1
                                    

Rama keluar dari mobil. Ia melepas kaca mata hitam. Atensinya fokus pada mobil yang baru berhenti berjarak dua mobil dengan posisinya.

"Makasih kak udah di anterin" Ucap Lila.

"Sama-sama.Selamat bekerja" Arga mengacak rambut adiknya gemas. Lila memajukan bibirnya kesal.

"Ih, kak, rambutnya berantakan" Arga hanya tersenyum lalu masuk mobil dan meninggalkan Lila. Lila pun segera masuk cafe.

"Itu kan Arga dengan salah satu pegawai Aziz. Mereka kekasih? " Rama hanya mengangkat bahu. Lalu masuk cafe. Ia melihat perempuan tadi sudah berada di kasir. Ia pun masuk ruangan Aziz.

Aziz duduk melamun dengan laptop masih menyala. Ia belum menemukan Azizah dan ini sudah tiga hari istrinya menghilang. Ia dan Revan sudah berdamai. Menurut Revan memang bukan sepenuhnya kesalahan Aziz.

"Woy! " Aziz tersadar dari lamunannya.

Rama duduk di kursi yang berada di depan meja Aziz.

"Jangan di lamunin tapi di cariin" Ucap Rama karna Aziz sudah bercerita padanya.

"Udah gue cari kemana-mana" Aziz sudah mencari di rumah Farah, menanyakan pada Arira sampai ia di ceramahi Nala kekasih Fian dengan bahasa ngapaknya.

"Eh, kasir lo mananya siapa? " Tanya Rama tiba-tiba.

"Lila.Napa, naksir lo? " Jawab Aziz heran.

"Idih, cuma nanya. Nggak mungkinlah gue suka" Jawab Rama kesal.

"Ti ati tuh mulut. Jangan salahin gue ya, kalau lo jatuh cinta" Jawab Aziz mencibir.

"Eh, maaf" Lila tak sengaja mendorong pintu. Membuat Aziz dan Rama menoleh.

"Ada apa? "

Lila masuk. Ia begitu malu.

"Ini pak laporan keuangan tahun ini" Aziz menerima laporan tersebut. Lila segera keluar dari ruangan Aziz.

"Ih, sebel! " Lila menendang tembok. Ia sebal dengan kata-kata Rama.

"Dasar cowok nyebelin! Awas lo! " Lila kembali bekerja.

                            ****
Azizah menyiapkan sarapan untuknya dan Lila. Sedangkan Arga lebih memilih tinggal di apartement.

Wih, enak nih"Lila melihat meja makan sudah ada ayam goreng, sayur asem, dan sambal.

"Ayo kita makan" Lila dan Azizah sarapan dengan tenang. Lila tidak terburu-buru karna hari ini hari minggu ia libur kerja.

Azizah menikmati ayam goreng. Namun tiba-tiba ia memegangi mulutnya lalu berlari menuju wastafel.

"Eh, kenapa? " Lila menyusul Azizah.

"Huek... huek" Lila memijat tengkuk Azizah. Azizah kumur-kumur setelah tak merasa mual.

"Kak, sepertinya kamu sakit. Aku antar ke dokter ya? " Zizah menggeleng. Lila mengantarnya ke kamar.

"Kakak istirahat ya, aku cari obat dulu ke apotik" Lila menyelimuti Azizah.

"Maaf ya, jadi ngerepotin kamu" Ucap Azizah merasa tak enak pada Lila.

"Enggak kok, ya udah aku tinggal" Lila pergi ke kamarnya untuk mengambil dompet dan memakai hoody pink tak lupa mengucir rambut secara asal meninggalkan beberapa anak rambut yang membuatnya terlihat lebih cantik.

Sampai apotik Lila memilih-milih obat untuk Azizah. Setelah mengambil paracetamol dan minyak kayu putih. Lila terpaku dengan benda yang ada di depannya.Ia pun memilih mengambilnya lalu menuju kasir.

Petugas kasir memasukkan paracetamol dan minyak kayu putih kedalam kantong plastik.

"Ini juga? " Tanyanya sedikit ragu saat akan memasukkan tespec. Lila mengangguk ya barang yang membuatnya cukup lama berfikir tadi adalah tespec.

"Lo, hamil? " Lila menoleh terkejut mendapati Rama berada di sampingnya.

"Makasih mbk" Lila segera membayarnya.

"Bukan urusan lo! " Ucapnya pada Rama dan segera pergi.

Setelah membayar. Rama menyusul Lila.

"Woi, tunggu! "

Lila mempercepat langkahnya.

"Kena lo" Rama menahan tangan Lila. Agar ia berhenti.

"Apaan sih, lepas! Sorry ya kita nggak kenal" Lila berusaha melepas tangannya namun sia-sia.

"Emang kita nggak saling kenal. Gue cuma mau tanya lo hamil? "

Lila memutar bola mata malas.

"Jangan bilang yang hamilin lo, pacar lo? " Masa ia Arga seperti itu.

"Atau lo selingkuh dari temen gue?! " Ya bisa jadi. Terus perempuan ini pasti akan minta tanggung jawab Arga. Wah! tidak bisa Rama biarkan.

Sedangkan Lila di buat bingung. Pacar? Selingkuh?

"Denger ya, gue nggak selingkuh dan gue nggak kenal temen lo! "

Boro- boro selingkuh pacar aja nggak punya. Merasa ada kesempatan Lila menginjak kaki Rama dan segera berlari.

"Awas lo! " Rama mengangkat kakinya yang terasa sakit. Awas kau perempuan jahanam.

Hai, sorry ya lama nggak publish nih, lagi mager soalnya😅. Selamat membaca jangan lupa vote⭐ end coment biar author semangat nulisnya. Oh iya kalau author lama publish jangan beranggapan kalau cerita ini hiatus nggak kok tenang aja.

Cinta Suci AzizahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang