PERSIAPAN

29 4 0
                                    

Seperti biasa Zizah berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Di sepanjang jalan, ia sedang berfikir setelah lulus nanti akan kuliah atau kerja. Dirinya tidak tega dengan ibunya yang selalu bekerja keras untuk membiayai sekolahnya.

Zizah menyebrang tanpa menoleh kanan kiri.

Tin tin tin

"Aaaakh!"

Cit

Rama menghentikan mobilnya secara tiba-tiba lalu buru-buru keluar. Sepertinya dirinya menabrak seeorang.ia tadi tidak memperhatikan jika ada orang yang lewat. Karna sibuk dengan handphonenya.

Zizah terjatuh dengan posisi duduk. Sepertinya tangan kanannya terluka.

"Sorry ya,lo nggak papa" Rama benar-benar merasa bersalah.

"Iya, nggak papa kok, aku yang salah nggak lihat kanan kiri main nyebrang"Zizah berusaha berdiri lalu membersihkan bajunya yang kotor.

" Perlu ke rumah sakit atau kemana? biar gue anterin"tanya Rama.

"Nggak usah. Aku mau ke sekolah udah siang soalnya" Zizah melihat arjoli di tangannya sudah menunjukkan pukul 07.15.

"Ya udah gue anterin,please jangan nolak" Aneh, dalam hidup Rama ia tidak pernah memohon pada siapapun.

Zizah pun akhirnya mau di antar. Karena kakinya terasa sedikit sakit.

Di dalam mobil. Rama memberikan obat untuk Zizah.
"Makasih"
Zizah menerima obat dari tangan Rama dan mulai mengobati tangannya yang terluka.

Sambil menyetir, terkadang Rama memperhatikan perempuan yang duduk di sampingnya.

Rama berhenti di gerbang sekolah SMA JAYA BANGSA.
"Jadi dia sekolah di sini"gumamnya pelan.

" Makasih ya..... "Zizah bingung harus memanggil apa.

" Gue Rama.Panggil aja Kak Rama, nama lo?"Rama mengulurkan tangan.

"Maaf, Azizah"
Rama yang peka menarik tangannya kembali. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Setelah mengucap Terima kasih Zizah keluar mobil berjalan memasuki halaman sekolah. Rama pun segera melakukan mobilnya.

Zizah kira sudah masuk. Tapi, sepertinya akan ada acara buktinya teman-temannya sedang sibuk mendekor halaman, memasang lampu, menara meja dan lainya.

"Zizah kenapa, jalan lo aneh? " Tanya Adit teman sekaligus Ketua OSIS.

"Hah, enggak papa kok. Dit, mau ada acara apa?" Tanya Zizah bingung karna dia tidak tau bahwa sekolah akan mengadakan acara.

"Oh, persiapan" Jawab Adit sesekali memberi komando kepada temannya.

"Persiapan? " Zizah tambah bingung.

Adit tertawa melihat kebingungan Zizah. Sungguh sangat lucu apa lagi mata sipitnya.

"Iya, persiapan reuni buat besok. Udah di umumin kok di grup"
Pantas saja ia tidak tahu. Kuotanya saja sudah habis dan belum ia isi kembali.

Zizah kembali berjalan menuju kelas yang cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa yang ada di kelas.

"Zizah, tumben baru dateng. Aku tungguin tau? "
Zizah meletakkan tasnya dimeja lalu mengambil handphone di dalamnya.

Nafi memperhatikan apa yang di lakukan Zizah.

"Fi, tetring" Zizah menyodorkan handphone dengan senyum manis. Nafi pun menerima handphone tersebut. Lalu memasang wifi.

Yang pertama kali Zizah buka adalah aplikasi WA. Ia membuka grup OSIS. Ternyata benar, besok akan ada reuni angkatan 3 tahun yang lalu. Berarti, waktu itu ia masih SMP.

"Zah, kamu belum jawab kenapa telat? " Nafi gemas dengan sahabatnya ini.

"Ya..... ada kendala tadi" Jawab Zizah tanpa menoleh masih fokus dengan apa yang di pegangnya. Dirinya dan Nafi bertugas sebagai penjaga jika ada tamu untuk acara besok.

"Zah, kantin yuk. Aku mau nyoto laper" Zizah mematikan handphone lalu ia masukkan kembali ke dalam tas.

"Ayo, aku juga laper" Mereka pun pergi ke kantin.

                        🍁🍁🍁

Jam menunjukan pukul 13.32 Aziz dan teman-temannya. Revan, Arga, Edo, dan Fian. Sedang berada di cafe menunggu Rama yang tak kunjung datang.

"Mana sih, tu curuk nggak dateng-dateng" Gerutu Edo.

Pokoknya Rama harus nraktir kita, menunggu kan membosankan"mulai kumat ucapan lebay alay Arga.

Sedangkan Fian sedang senyum-senyum sendiri tidak jelas. Mungkin, sedang menggombali banyak cewek. Maklumlah plat boy kelas kakap sehari bisa ganti 4 sampai 5 cewek.

Revan anteng dengan handphone miring nya. Biasa gila game. Pernah ia di putusin pacarnya karna sibuk main game. Sungguh miris kisah cintanya.

"Aziz berdecak kesal. Lalu meminum esnya yang mungkin sudah tidak dingin.

Rama masuk cafe dengan senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Lalu menghampiri teman-temannya.

Brak

Rama menggebrak meja.
" Asalamualaikum!"

Uhuk uhuk

Aziz terkejut hingga membuatnya tersedak.
"Ga ada ahlak lo!" Teriak Aziz kesal.

Sedangkan Rama bodo amat lalu duduk di sebelah Aziz.

Napa lo, obat lo abis?"Edo menempelkan tangannya pada dahi Rama.

"Jauhin tangan lo dari gue! " Rama segera menepis tangan Edo.

"Tau nggak lo, gu-"

"Nggak!" Serempak Edo dan Arga.

"Cik, dengerin dulu. Gue tadi abis nabrak bidadari. Gila cantik banget" Ucapnya membayangkan kejadian tadi.

"Bidadari? ngimpi lo!" Ucap Revan yang tak habis fikir dengan temannya yang satu ini.

"Cantik nggak? " Fian mulai tertarik. Apalagi soal cewek.

"Beh, cantiklah kan cewek"
Ingin rasanya Aziz melemparkan gelas cantiknya pada Rama.

"Namanya?" Aziz jadi kepo

"Namanya Zi... Za... siapa ya. Ah, lupa gue"

"Tenang aja, di jamin gue besok ketemu sama dia" ucap Rama semangat.

Setelah membahas banyak hal. Aziz dan teman-temannya memilih pulang karna hari sudah mulai sore.

Selamat membaca☺

Cinta Suci AzizahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang