V11

60 20 0
                                    

OKEHH GESS AIM KAMBEKK YUHUU~~~~~~

APA KABAR NICH KLEAN? SEMOGA SELALU BAIK-BAIK AJA YAWWW

INGAT! JANGAN JADI SIDERS YA MANTEMAN

⚠️BANYAK TYPO YA GES......⚠️

Selamat membaca ya ges

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca ya ges......❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setibanya Abirama di rumah sakit, dia langsung saja memanggil suster untuk mengambilkan Adik kesayangan nya itu brankar.

"SUS CEPAT SUS." teriak Abirama kepada suster.

Para suster yang mendengar teriakan Abirama pun dengan cepat mengambilkan sebuah brankar untuk Amberly dan kemudian para suster mendorong brankar milik Amberly menuju ruangan untuk memeriksa kondisi Amberly.

Abirama yang sudah setres itu pun seketika linglung, dia bingung harus berbuat apa, dia bingung harus bagaimana di depan kedua orang tuanya itu, apalagi jika kabar ini sampai kepada telinga sang Kakek nya.

"BODOH LO BODOH, LO ABANG TERBODOH DI DUNIA, BISA-BISANYA LO LEBIH MENTINGIN PS LO DARI PADA ADEK LO SENDIRI." teriak Abirama sambil meninju tembok rumah sakit dengan menetaskan sebuah cairan bening dari mata nya itu.

Setelah melupakan amarah nya itu, Abirama pun langsung saja menelfon Ayah dan Bundanya itu untuk memberitahu mengenai kondisi Adik nya itu.

"Bun......" lirih Abirama sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Bang? kamu kenapa Bang?" tanya sang Bunda di telfon.

"Adek masuk rumah sakit lagi Bun....." jawab Abirama dengan suara bergetar menahan tangisnya itu.

"APA? BANG KAMU JANGAN MAIN-MAIN YA SAMA BUNDA, ADEK KAMU BARU KELUAR RUMAH SAKIT ITU LOH BANG!" tanya sang Bunda dengan nada yang terkejut.

"Abang gak bohong Bun...." jawab Abirama yang air matanya kini sudah terjun bebas dan membasahi pipinya itu.

Telfon pun kemudian dimatikan secara sepihak oleh sang Bunda. Abirama yang melihat bahwa Bundanya mematikan telfon itu pun hanya diam sambil duduk di lantai rumah sakit dengan posisi menyenderkan tubuhnya untuk bersandar pada tembok rumah sakit sambil melamun.

Saat tengah melamun, Abirama pun tiba-tiba saja teringat tentang motor Dika yang dia tinggalkan di depan bar. Tanpa ba bi bu lagi dia pun segera merogoh kantong celana nya dan kemudian mengeluarkan sebuah benda pipih dari saku celananya. Setelah itu dia pun mulai mencari kontak Dika dan langsung saja menelfon nomor itu.

VENGANZA'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang