Niat menyamar agar mendapat teman yang tulus malah berakhir menjadi korban bully?
Ya, Amberly Queenara Shavonne gadis cantik yang terlahir dari keluarga kaya dan terkenal, merupakan anak sekaligus cucu bungsu di keluarga SHAVONNE.
Amberly mencoba m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca Aya 🌹🌹 . . . . . . . . . .
Setelah ulang tahun sekolah kemarin, semua murid pun kini kembali masuk sekolah seperti biasa.
"Males banget gue, pegel badan gue anjir gara-gara semalem, lah sekarang? harus upacara, kampret emang," gerutu Cantika.
Semua murid kini tengah berbaris di lapangan untuk mengadakan upacara bendera.
"Semuanya silahkan berbars di lapangan, yang masih di kelas cepat lari ke lapangan," suruh Pak Oki menggunakan mic.
Saat semua murid sudah berbaris di lapangan, upacara pun segera di mulai.
Namun, di tengah upacara berlangsung, tiba-tiba saja terdengar suara orang yang ambruk ke tanah.
"Silvi!" panggil Laila saat melihat tubuh Silvi yang kini sudah terkapar di tanah dalam kondisi pingsan.
Salah satu siswa yang merupakan anggota PMR pun dengan cepat meletakkan tubuh Silvi di punggung nya dan menggendong tubuh Silvi menuju UKS.
Upacara kini terus di lanjutkan hingga selesai. Setelah selesai, para murid pun langsung pergi menuju kantin.
Di kantin
Amberly dan teman-temannya kini sedang duduk di bangku pojok kantin sambil meminum es teh.
"Buset, panas bet anjir," ujar Cantika.
"Iya bejir, kepala gue langsung panas karena matahari yang terang bet kayak api," sambung Amora.
Saat mereka sedang asik berbincang, tiba-tiba saja Adrian datang ke meja mereka sambil menyodorkan sebuah kertas ke arah Indira.
"Apa ini?" tanya Indira.
"Buka, terus baca," jawab Adiran kemudian pergi dari sana.
"Lah? monyet, gaje amat jadi orang," kesal Fiona.
Indira kini membuka suratnya, dan ternyata, Adrian mengajak Indira untuk bertemu malam nanti di pantai pada pukul 19.00.
Cantika yang melihat Indira terus memandangi surat nya sambil tersenyum tipis pun,, memutuskan untuk mengambil surat itu karena rasa penasarannya yang tinggi dan langsung membacanya.
