V25

38 14 2
                                    

Haii Ayaa👋🏻👋🏻

Jangan jadi siders 🤫🤫

Usahakan vote sebelum membaca.

Usahakan vote sebelum membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca Aya❤️❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Amberly kini sedang berada di balkon kamar nya, hari yang sudah mulai gelap, angin yang cukup kencang, dan hujan yang semakin deras. Amberly meletakkan tangan nya tepat di bawah hujan, menikmati setiap rintikan hujan yang di rasanya cukup menenangkan hati dan pikiran, angin dingin yang terus menerpa wajah cantik nya itu tidak membuat nya kedinginan.

"Gimana kondisi Silvi sekarang Ya Tuhan, semoga dia baik-baik saja." monolog Amberly sambil terus menatap hujan.

Saat dirinya sedang berdiam diri di balkon sambil memikirkan kondisi Silvi sekarang, dirinya di buat terkejut dengan suara petir yang sangat keras.

"Semoga lo baik-baik aja Sil," batin Amberly gelisah.

Cukup lama Amberly berdiri di balkon sebelum akhirnya dia memutuskan untuk masuk kembali ke kamar nya dan segera tidur.

☆☆☆☆

Hari sudah mulai sore, tampak seorang gadis yang tengah duduk sendirian di tepi pantai sedang melihat matahari terbenam yang menurutnya itu sangat indah, angin sepoy-sepoy menerpa wajah cantik nya itu dan membuat rambut panjang nya yang terurai menjadi tertiup angin menambah kesan cantik nya.

"Ini serius gue diginiin? serius nasib gue jadi kayak gini?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.

Gadis itu adalah Cantika, dia kini sedang merenungkan dirinya sambil menikmati pemandangan yang indah ini.

"Serius hidup gue udah gak seceria dulu lagi?" tanya nya lagi.

"Sekarang gue harus bergantung sama obat," lanjut Cantika sambil tersenyum miris.

Suasana pantai di sore hari sangat tenang dan indah, bagi Cantika ini adalah momen yang pas untuk dirinya merenungkan hidup nya itu.

Tanpa sadar Cantika meneteskan sebuah cairan bening dari matanya yang indah itu, karena dirinya sudah tak kuasa menahan tangis nya itu maka di detik berikutnya dia pun langsung saja menangis sekencang-kencang nya sambil berteriak.

"KENAPA HARUS GUE YA TUHAN!! KENAPA GUE HARUS TAU TENTANG FAKTA YANG BUAT GUE SAKIT HATI!!" jerit Cantika meluapkan semua kesedihan nya.

"Gue gak mau hidup kayak gini...., hidup gue udah hancur, gue baru aja tau kalau ternyata gue ada penyakit, gak parah tapi tetap buat gue harus bergantung sama obat, dan hari ini...," lirih Cantika sambil menjeda ucapan nya.

VENGANZA'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang