V30

19 11 0
                                    

Hai Ayaa 👋🏻

Usahakan vote sebelum membaca

Jangan jadi siders ya 🤫🤫🤫🤫

Jangan jadi siders ya 🤫🤫🤫🤫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca Aya 🌹🌹
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi yang cerah di tambah dengan langit biru yang di baluti dengan awan yang tampak seperti permen kapas berwarna putih menambah kesan indah pada pagi ini.

Amberly dan Devano pun kini telah tiba di SMA MEDUSA, sekolah masih terlihat sepi karena waktu masih menunjukkan pukul 06.30 pagi.

Amberly menghirup nafas cukup lama sebelum akhirnya dia menghembuskan nafasnya itu. "Udara nya segar ya, ditambah ada angin, jadi makin segar rasanya."

Devano hanya menatap Amberly dengan tatapan hangat sembari menggenggam tangan Amberly dengan lembut.

"Ke taman belakang ayok mumpung masih pagi, udaranya pasti lebih sejuk karena banyak pohon di sana," ajak Amberly yang di setujui Devano.

Amberly dan Devano pun kini berjalan menuju taman belakang sekolah.

Amberly berlari ke arah taman belakang dengan wajah cerianya, dia memandangi langit yang menurutnya sangat indah dan menenangkan.

Setelah puas menatap pemandangan di taman belakang sekolah sekaligus menghirup banyak udara segar, Amberly dan Devano pun memutuskan untuk duduk di bawah pohon yang rindang.

"Adem ya kalau duduk disini pagi-pagi, suasananya tenang," ujar Amberly.

"Iya, pemandangan nya juga cantik disini," sahut Devano sambil menatap Amberly.

Cukup lama mereka duduk di taman belakang sekolah sebelum akhirnya Cantika datang sambil berlari ke arah mereka.

"AMBERLY!!" teriak Cantika saat melihat keberadaan Amberly di taman belakang.

"Kenapa?" tanya Amberly.

"Kambing ya lo, gue cariin dari tadi sampai kek orang gila, tau-taunya lo disini, monyet lo!" kesal Cantika.

"Kenapa nyariin gue?" tanya Amberly.

"Itu...," jeda Cantika dengan nafas yang tidak beraturan.

"Bentar, lo santai dulu, atur nafas lo baik-baik, baru bicara lagi," suruh Devano.

Cantika pun mengatur nafasnya yang perlahan-lahan mulai normal lagi.

"Kenapa lo kayak sesak banget? biasanya juga lo gak kayak gini," tanya Amberly.

"Oh gapapa kok, mungkin karena capek aja nyari lo keliling sekolah sambil lari-lari kayak orang gila," jawab Cantika.

VENGANZA'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang