V27

25 11 2
                                    

Hai  Aya

Usahakan vote sebelum membaca

Jangan jadi siders ya🤫🤫🤫

Jangan jadi siders ya🤫🤫🤫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca Ayaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka yang melihat kedatangan bantuan pun akhirnya bisa bernafas lega.

"Alhamdulillah."

"Puji Tuhan."

"Anjay."

"Akhirnya dateng."

Meski bantuan telah tiba, mereka ternyata tetap kalah banyak, pasukan lawan lebih banyak dari pada pasukan mereka. pasukan mereka hanya 1.900 saja sedangkan pasukan lawan berjumlah sekitar 2.900 pasukan.

Namun, di tengah-tengah ke frustasian mereka, tiba-tiba saja datang sebuah gerombolan pemotor yang sangat banyak, mungkin ada sekitar 200 pasukan? jika di jumlah dengan pasukan mereka sekarang itu sudah sekitar 3000an lebih, sedangkan pasukan lawan hanya tersisa 2.600 saja.

"ANJING LEPASIN RAMBUT GUE TAI!" bentak Amberly, pasalnya rambutnya masih terus di jambak oleh salah seorang pria.

Marvin yang menyadari akan hal itu pun langsung berlari ke arah Amberly dan menghantam pria yang menjambak Amberly.

Bugh

Bugh

Bugh

Sret

Krek

Krek

Sret

Bugh

Bugh

Jleb

Pukulan demi pukulan di layangkan oleh Marvin hingga akhirnya dia menusuk pria itu tepat di bagian perutnya.

Amberly yang melihat itu cukup syok, entah kenapa dia syok padahal dia pernah melakukan itu.

"Gak usah sok syok lo nyet," ujar Marvin saat melihat ekspresi wajah Amberly.

Marvin kini membawa Amberly dan teman-teman nya ke tempat yang lebih aman dengan bantuan Arlan dan Dika.

Ketua dari geng motor yang baru saja tiba ini pun menembakan sebuah pistol ke arah langit.

DOR

"SEMUANYA BERHENTI!" teriak sang Ketua.

Mereka semua yang mendengar itu pun sontak saja berhenti melakukan aksi hantam-hantaman itu.

"Oke sekarang biarin gue bertanya, kalian yang pakek jaket gambar burung hantu, kenapa kalian selalu nyerang mereka semua? bukan nya udah gue peringatin untuk jangan ganggu geng lain?" tanya sang Ketua.

"Bagaiamana bisa kami diam di saat dendam teman kami belum terbalaskan," jawab Ketua dari geng burung hantu ini.

"Apa nama geng kalian?" tanya sang Ketua.

VENGANZA'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang