selamat menikmati cerita
note : kalo ada kesalahan kata dan typo mohon di maklumi
mereka berdua pun sampai di toko buku yang cukup antik, mereka berdua pun turun dari motor dan berjalan masuk ke toko bersama.
ternyata pemilik toko itu adalah seorang kakek kakek yang berumur kurang lebih 60 tahunan, christyan dan kakek pemilik toko cukup dekat karena christyan selalu datang ke toko saat waktu luang.
"kakek" ucap christyan yang membuat sang kakek menoleh ke arah christyan, "eh christyan udah lama ga dateng, sibuk ya?" ucap sang kakek yang memiliki nama gabylion.
"iya kek" ucap christyan disertai senyuman khasnya, lalu gaby melihat ke arah Muthe dengan tatapan yang sangat dalam.
"pinter banget kamu Chris pilih pacar, cantik begini" ucap gaby yang membuat christyan dan muthe terkejut, christyan berusaha menyangkal nya namun entah kenapa mulutnya terasa berat untuk menyangkal.
"eh engga kok kek, kami cuma temen" bukan christyan, melainkan muthe yang menyangkalnya, entah kenapa christyan yang mendengar itu cukup sedih tanpa alasan yang bisa di jelaskan.
"ah gitu, padahal kalian cocok banget kalo jadi pasangan" ucap gaby dengan senyuman nya yang khas, muthe dan christyan yang mendengar itu hanya terdiam.
lalu christyan dan muthe pun berkeliling untuk mencari buku, saat mencari buku tanpa sepengetahuan muthe, christyan selalu memandangi muthe dengan tatapan yang sangat tulus, entah itu rasa suka atau hanya sekedar kagum.
dan tanpa sepengetahuan christyan, muthe juga terkadang mencuri curi pandang untuk melihat christyan, berbeda dengan christyan, muthe sudah tidak bingung dengan perasaannya dan dia menyadari bahwa dia menyukai christyan.
mereka berdua menghabiskan waktu mereka bersama di toko itu, entah mengobrol, membaca buku bersama, memilih buku, bahkan ada beberapa kejadian romantis di antara mereka.
waktu sudah hampir malam dan langit juga sudah terlihat gelap, mereka memutuskan untuk pulang, namun sebelum pulang mereka membayar buku yang akan mereka beli, barulah mereka keluar dari toko.
saat memakai helm, muthe terlihat kesulitan untuk memasang helm, lalu christyan pun spontan memasangkan helm muthe yang membuat muthe terkejut dan malu.
"nah udah" ucap christyan yang lalu melihat muthe yang wajahnya sudah memerah, christyan yang mengetahui itu dan menyadari apa yang telah ia lakukan pun ikut malu.
"eh maaf, aku kebiasaan masangin helm adikku" ucap christyan yang memalikkan wajahnya dan mengelus tekuk lehernya, "eee gapapa kok, makasih ya" ucap muthe disertai senyuman lebar.
christyan terpesona melihat senyuman muthe yang menurutnya sangatlah manis, dia memperhatikan setiap sudut wajah muthe dengan seksama hingga dia menyadari mungkin dia jatuh cinta pada muthe.
"chris?" ucap muthe yang membuat lamunan christyan terpecah, "eh iya kenapa?" ucap christyan yang tersadar.
"ayo pulang, udah mau malemm soalnya" ucap muthe yang di angguki oleh christyan, lalu mereka berdua pun menaiki motor dan seperti sebelumnya, muthe melingkarkan kedua tangannya pada perut christyan.
christyan mulai melajukan motornya dengan kecepatan di rata rata, christyan sangat bahagia pada hari itu, begitu juga dengan muthe karna bisa menghabiskan waktu bersama sang pujaan hati.
skip
kini christyan memberhentikan motornya di depan rumah milik muthe yang sangat besar dan megah itu, dan muthe pun turun dari motor christyan.
setelah turun muthe pun ingin melepas helmnya namun dengan sigap christyan membantu muthe melepas helmnya yang membuat muthe tersipu malu.
"nah udah" ucap christyan yang sudah melepas helm muthe, "em makasih, yauda kamu mau mampir dulu?" ucap muthe dengan pipi yang cukup memerah.
"ga perlu kok, yaudah aku pulang ya" ucap christyan dengan senyuman manis di balik helm nya yang membuat pipi muthe semakin memerah melihat senyuman christyan.
"iya, yaudah hati hati ya, nanti kalo sampe kabarin" ucap muthe yang secara spontan namun dia tak menyadarinya, sedangkan christyan mendengar itu terkejut sekaligus senang.
lalu christyan pun mengangguk dan melajukan motornya, setelah christyan sudah tak terlihat dari padangan muthe, muthe pun masuk dengan semangat dan pipi yang memerah.
pov muthe
"muthe pulangg" ucap muthe sembari membuka pintu rumahnya, terlihat ada shani dan eli yang berada diruang tv, shani dan eli yang sedang mengobrol dan mendengar suara muthe pun langsung menoleh ke arah muthe.
"eh anak kesayangan bunda udah pulangg" ucap shani yang langsung menghampiri muthe bersama eli di belakangnya.
shani langsung memeluk muthe dan mencium keningnya, namyn shani merasa ada yang berbeda dari bau muthe, yaitu bau yang cukup asing.
"hmmm adek di anter siapa? kok baunya beda?" ucap shani, muthe yang mendengar itu tersipu malu, "emm temen koo bunn, yauda muthe mau mandi dulu ya" ucap muthe dengan pipi yang semakin memerah, lalu dia pun pergi ke kamarnya.
pov christyan
saat ini christyan sudah memberhentikan motormya di depan markas, dan dia pun sudah di sambut oleh aran dan zean yang sudah menunggu nya.
"wedeh, bro kita udah dateng nih, yang abis jalan ama cewenya" ucap zean yang menggoda christyan, "hah maksudnya?" ucap christyan dengan wajah herannya.
"gausa pura pura gatau, kita tau kok lu abis jalan ama muthee" bukan zean, melainkan aran yang berbicara, "apa sih, gua cuma beli buku" ucap christyan yang mengelak dan memilih untuk masuk ke markas.
sedangkan aran dan zean saling memandang satu sama lain dengan tawa kecil mereka, lalu mereka pun mengikuti christyan masuk ke dalam markas.
cr: pinterest
christyan dan zean.
sampe sini dulu ya ceritanya, maaf kalo udah 3 hari lebih ga up karna baru ada waktu, dan maaf kalo cerita yang ini lebih pendek karna kehabisan ide.
kaya biasa kalo ada yang ngga nyambung ya sambungin aja ya.
kalo suka vote kalo ada saran komen aja
see you next story!
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me
Short StoryMeski kau harus pergi selama beribu ribu tahun aku akan tetap menunggumu hingga kau berkata cerita kita selesai -C