#21

231 34 0
                                    

selamat menikmati cerita

note:kalo ada kesalahan kata dan typo mohon di maklumi

.

.

.

pagi yang sangat cerah di hari itu kini christyan sudah keluar dari rumah sakit dan saat ini di kediaman keluarga cristo sedang sarapan bersama dengan canda tawa yang hangat di antara mereka.

"yah bun" panggil christyan yang membuat sisca dan vian menengok ke arahnya.

"kenapa sayang??" ucap sisca bertanya namun christyan terlihat ragu untuk menjawab, "christyan mau tinggal di apartemen boleh ngga? kalo soal biaya christyan punya tabungan kok" ucap christyan dengan senyum getirnya.

"gaboleh!" ucap sisca dengan sedikit emosi, "kamu ini baru sembuh, dan malah mau tinggal sendiri di apartemen?! kalo kamu kenapa² gimana!? gaada yang bisa kamu mintain tolong, gausah dirumah aja!" omel sisca pada christyan.

christyan sudah tau jawabannya bahwa dia tidak akan di perbolehkan tetapi dia tetap bertanya untuk memastikan, dari pada tidak mencoba sama sekali ya kan? dan mereka pun kembali melanjutkan aktivitas makan mereka.

"oh iya chris nanti muthe jadi dateng kan?" sela aran yang bertanya pada christyan, dan christyan pun hanya menjawab dengan anggukan.

"loh pacar kamu mau kesini Chris? kok ga bilang bunda sama ayah" ucap vian yang menghentikan aktivitas makannya.

"iya yah, katanya bunda sama ayah pengen ketemu kan?" ucap christyan, "jelas don bunda kan pengen ketemu calon menantu bunda" ucap sisca yang membuat christyan malu.

mereka yang memihat christyan pun terkekeh, karna seorang pendiam seperti christyan bisa malu hanya karna seotang perempuan.

.

.

.

siang hari pun tiba dan kini christyan sedang menjemput muthe untuk bertemu dengan sisca dan vian, di jalan muthe terlihat cukup gugup karena muthe memeluk christyan dengan cukup erat.

"kamu gugup ya? peluknya erat banget" ucap christyan yang angguki oleh muthe, "iyalah aku kan mau ketemu orang tua kamu" ucap muthe.

"hahahaha gaperlu gugup, bunda sama ayah baik kokk" ucap christyan yang mengelus tangan muthe untuk menenangkannya.

muthe pun hanya mengangguk dan melonggarkan pelukannya, sudah beberapa menit christyan mengendarai motornya, dan saat ini sudah sampai di kediaman cristo.

mereka berdua turun dari motor dan masuk ke dalam rumah, "yahh, bunnn tyan pulangg" teriak christyan yang menggema dirumah besar itu.

"ish chris, jangan teriak² taukk berisikk" keluh muthe yang di jawab dengan cengengesan oleh christyan.

"haduhh anak ini teriak² mulu, bunda sama ayah denger loh" ucap sisca yang menghampiri christyan dan muthe bersama vian.

"hehe maaf bunn, oh iya ini muthe bun pacar christyan" muthe hanya tersipu malu dan tersenyum pada sisca.

"astagaa, cantik banget chris pinter deh kamu cari pacar" ucap sisca yang membelai rambut muthe, "bener tuh chris" ucap vian yang setuju dengan sisca.

"m-makasih tante, om" ucap muthe.

"jangan panggil Tante dong, panggil bunda sama ayah aja" muthe hanya mengangguk dan tersenyum, jujur jantung muthe sangat berdebar karena gugup tetapi dia berusaha tenang.

"yaudah yuk masuk" mereka berempat pun berjalan ke ruang tamu dan duduk disana sambil berbincang-bincang dengan hangat.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang