selamat menikmati cerita
note:kalo ada kesalahan kata dan typo mohon di maklumi
jangan merasa paling tinggi karna di atas langit masih ada langit
-Authormereka semua mengobrol cukup lama, setelah dirasa waktu semakin larut mereka pun satu persatu pamit untuk pulang, dan seperti biasa christyan akan menginap dirumah aran karna permintaan sisca.
saat perjalanan pulang, christyan ingin membelikan makanan untuk sisca, dia pun berhenti di sebuah makanan pinggir jalan, lalu turun dari motor untuk memesan makanan, sedangkan aran sudah pergi pulang.
"mang, martabak coklat keju nya satu ya mang" ucap christyan yang diangguki oleh penjual martabak itu, lalu christyan pun menunggu pesanannya di motor sembari menyalakan rokoknya.
tak lama, suara ponsel christyan berbunyi lalu christyan mengeceknya, ternyata yang menelponnya adalah Sisca, lalu christyan pun mengangkat telpon nya.
------------------------------------------------------------------
bunda♡C:iya bun, kenapa?
S:kamu dimana kok belum pulang? nginep sini kan?
c:iya kok bun, abis ini pulang
s:yaudah bunda tunggu ya, cepet pulang loh
c:iya bundaku yang paling cantik
s:yaudah bunda matiin ya
------------------------------------------------------------------
'telpon terputus'setelah selesai menelpon, pesanan christyan pun sudah jadi dan christyan pun membayarnya, lalu bergegas pulang karena tadi sudah ditelpon oleh Sisca.
christyan mulai melajukan motornya pulang ke rumah sisca dengan kecepatan yang di atas rata rata.
beberapa menit berkendara, christyan pun kini sampai dirumah megah milik aran, dia pun masuk dan menaruh motornya di garasi lalu bergegas masuk ke dalam rumah.
ternyata sudah ada sisca, vian, dan aran yang menunggunya, saat melihat itu christyan melihat dengan heran kepada mereka.
suasana kini hening dan tidak ada yang membuka pembicaraan, terlebih lagi christyan yang hanya menatap mereka dengan tatapan heran tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"chris" ucap sisca yang memecahkan keheningan itu, lalu sisca mengeluarkan selembar kertas dan memberikan kertas itu kepada christyan.
christyan pun menerima kertas itu dan membacanya, christyan sangat terkejut dan langsung melihat ke arah mereka bertiga yang sudah tersenyum.
christyan berlari memeluk mereka dengan hangat, surat itu adalah surat pernyataan bahwa hak asuh christyan akan diberikan kepada sisca, memang sudah terlambat jika ingin mengambil alih hak asuh christyan, tetapi daripada christyan harus hidup dengan lelaki moster itu, dia lebih memilih untuk masuk di keluarga cristo.
meski sisca bukan orang tua kandung christyan, namun dia berhak karna dia yang sudah merawat christyan selama ini, dan sisca juga sudah memberi laporan yang menyatakan dia berhak mengambil alih hak asuh christyan dari orang tua kandungnya.
christyan memeluk mereka dengan penuh kebahagian, setelah beberapa menit christyan pun melepaskan pelukannya dan terlihat senyuman yang lebar telah terukir di wajah christyan.
"chris, gua seneng liat lu senyum lebar kaya gini, udah lama gua ga liat senyuman lu yang selebar ini" ucap aran yang ikut tersenyum, "semoga senyuman lu gini terus ya" sambung aran yang lalu di angguki oleh christyan.
"yaudah sekarang makan dulu yuk? udah bunda siapin" ucap sisca lalu di angguki oleh mereka bertiga, mereka pun menuju meja makan dan duduk di bangku meja makan.
mereka makan dengan penuh kehangatan, mereka saling berbagi kebahagian satu sama lain dan mengobrol satu sama lain.
"aku juga mau panggin mama sama papah, jadi bunda sama ayah ah biar sama kaya christyan" ucap aran, "boleh banget kok sayang" ucap vian yang tersenyum ke arah aran.
aran dan christyan saling memandang satu sama lain, mereka berdua tersenyum dan lalu mereka melanjutkan aktivitas makan bersama mereka.
setelah selesai mereka kembali ke kamar mereka masing masing, begitu juga dengan christyan, saat christyan sedang merokok di balkon rumah nya, tiba tiba dibelakang nya ada yang menepuk bahu nya.
"dorr" ucap seseorang dibelakang christyan yang ternyata adalah aran, sontak christyan yang terkejut pun menghadap ke arah aran, "yaelah ran jangan ngaggetin napa" ucap christyan lalu melanjutkan aktivitas nya.
"hehe, gua duduk ya" ucap aran yang langsung di angguki oleh christyan, lalu aran pun duduk di samping christyan.
"gimana perasaan lu?" ucap aran yang membuat christyan menghadap ke arah nya, "gausah di tanya lah ran, gua bahagia banget pastinya, makasih ya ayah, bunda, lu udah mau nerima gua" ucap christyan.
"santai aja, gua juga seneng lu bisa jadi bagian dari keluarga cristo" ucap aran yang menepuk nepuk pundak christyan, christyan tersenyum mendengar perkataan aran.
"oh iya, gimana lu sama si muthe?" ucap aran, "gatau ran, gua bingung sama perasaan gue sendiri, tapi setiap gua sama dia gue selalu ngerasa nyaman dan seneng" ucap christyan.
"nah berarti lu suka, kata gua sih tembak sih, nanti telat dia di ambil orang duluan, lu kan tau dia itu banyak yang suka" ucap aran, "tapi gua kan dari keluarga miskin, dan dia dari keluarga kaya" ucap christyan.
"siapa bilang, lu kan sekarang jadi bagian keluarga cristo yang jadi orang terkaya nomor 3 di asia" ucap aran dengan nada tengilnya.
"tapi gua gabisa seenaknya gitu, walau sekarang gua jadi bagian dari cristo, gue gabisa bebanin bunda sama ayah" ucap christyan, "yaudah lu kerja aja di salah satu perusahaan ayah" ucap aran.
"boleh deh, besok gue bakal ngomong sama ayah, thx ya" ucap christyan yang di angguki oleh aran.
setelah aran mengobrol dengan christyan, aran pun pergi ke kamar nya untuk tidur begitu pula dengan christyan yang masuk ke kamarnya untuk tidur.
skip esoknya
------------------------------------------------------------------waktu menunjukan pukul 05.30 pagi, dan christyan kini sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah, saat sedang bersiap, terdengar suara aran yang berteriak sangat keras hingga bergema diseluruh rumah.
dengan panik christyan berlari ke kamar milih aran dan dia sangat terkejut, ternyata aran...
sampai sini dulu ya ceritanya, kalo ga nyambung ya sambungin aja
vote kalo suka dan kalo ada saran komen aja
see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me
Short StoryMeski kau harus pergi selama beribu ribu tahun aku akan tetap menunggumu hingga kau berkata cerita kita selesai -C