#19

246 29 0
                                    

selamat menikmati cerita

note:kalo ada kesalahan kata dan typo mohon di maklumi

christyan khawatir, dan takut muthe akan marah padanya. saat dia berpikir cara untuk meminta maaf pada muthe, dia mendengar muthe yang mendesus kesakitan.

"aww" ucap muthe yang ternyata sengaja di tabrak oleh segerombolan lelaki yang tidak menyukai muthe, memang semua lelaki di sekolah nya sangat menyukai muthe, tetapi ada juga yang tak menyukainya karna sakit hati telah ditolak.

"jalan tu pake mata, buta ya?" ucap lelaki itu, christyan yang melihat itu murka dan langsung menghampiri muthe, tetapi dia menghiraukan lelaki itu tetapi lebih memilih untuk langsung membantu muthe dan meredam amarahnya.

"kamu gapapakan? tapi lutut kamu luka" ucap christyan yang membantu muthe berdiri, "gapapa kok cuma lutut aja" ucap muthe yang lalu berdiri dan berpegangan pada christyan.

"yaudah kita pergi ke uks dulu aja" ucap christyan yang di angguki oleh muthe, christyan pun menggendong muthe dan hendak pergi, tetapi saat mereka ingin pergi, pimpinan gerombolan lelaki itu menahan mereka, namanya lelaki itu adalah arthur.

dia cukup di takuti disekolah, karena ayahnya adalah CEO yang memberi donatur terbesar di sekolah nya itu, dan arthur merupakan ketua geng, tetapi geng arthur jauh jauh lebih lemah dari geng stovera.

"waduh, ada yang jadi sok pahlawan nih" ucap arthur yang membuat christyan sangat emosi tetapi christyan lebih memilih menahan amarah nya itu.

christyan tidak memperdulikan arthur dan pergi ke uks lewat jalan lain, arthur yang merasa diremehkan pun murka dan arthur pun menargetkan christyan sebagai bahan bullyan nya.
.

.

.

sesampainya di uks, christyan menaruh muthe di ranjang uks dan segera mengambil kotak p3k untuk mengobati muthe, dan christyan pun mengobati luka muthe, muthe bingung dia ingin marah tapi christyan sudah membantunya, dan dia pun memilih untuk diam.

"maaf ya, aku tau kamu tadi liat aku ngobrol sama freya, tapi aku gaada maksud apa apa kok" ucap christyan yang memecahkan keheningan di ruang uks itu.

muthe hanya diam dan hanya melihat christyan yang masih fokus mengobati luka muthe, setelah beberapa menit christyan pun selesai mengobati luka muthe.

"nah udah" ucap christyan yang lalu berdiri dan mengembalikan kotak p3k itu lalu kembali menghampiri muthe, "kamu balik sana ke kelas, bukannya sekarang mapel mtk?" ucap muthe.

"iya abis aku anter kamu ke kelas, aku balik ke kelas kok"

"gausah, kamu balik aja" ketus muthe pada christyan, christyan pun berjongkok dan menyamakan tinggi nya dengan muthe yang sedang duduk di ranjang uks.

"maaf ya, aku tau kamu marah, tapi walau kamu marah aku gabisa tinggalin kamu gitu aja, aku anter kamu dulu ya?" ucap christyan yang membuat muthe luluh dan muthe pun mengangguk.

christyan pun menggendong muthe menuju kelas muthe dan saat di depan kelasnya muthe menyuruh christyan berhenti agar tidak ketauan oleh Marsha yang sudah tentu akan memaki maki christyan.

christyan pun menurun kan muthe, "makasih ya" ucap muthe dengan singkat, christyan mengangguk pelan dengan senyuman di wajahnya, lalu..

cupp~..

christyan mengecup kening muthe dan berpamitan untuk kembali ke kelas nya, "aku balik ke kelas dulu ya, kamu masuk gih" ucap christyan, muthe membeku terkejut dengan apa yang christyan lakukan lalu muthe pun mengangguk pelan.

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang