8. (pupus)

958 117 51
                                    

Pagi nya, Hazle yang biasa bangun pagi untuk Sekolah, sekarang jam 8 ia sudah bangun untuk sarapan ke bawah, ia turun ke bawah mencari sarapan yang bisa di makan tapi sayang nya ia tidak menemukan apa apa.

"cari apa?" tanya Rinz turun dari lantai atas dengan pakaian rapih.

"sarapan, lu ada sarapan gak?" tanya Hazle sambil terus membuka kulkas mencari beberapa makanan.

"roti tuh di atas meja" tunjuk Rinz ke dapur.

Hazle tanpa di suruh langsung ke sana dan langsung makan,tapi sekarang ia baru sadar dengan Rinz yang sudah rapih di pagi hari.

"anjay, mau kemana nih" tanya Hazle dengan meledek nya.

"biasa lah, orang ganteng ngedate" jawab Rinz dengan sedikit tertawa.

"wah enak kalau udah punya pacar" Hazle menghela nafas, mengingat diri nya yang jomblo sampai sekarang, ia memakai roti nya dengan sedikit kesal.

"emang lu ga punya cewe?" tanya Rinz langsung.

Hazle menggeleng sebagai jawaban, sebelumnya punya sih tapi putus karena Hazle yang terlalu sibuk dengan kerjaan nya.

"ah masa sih" ledek Rinz sambil memakai sepatu nya. "itu gelang couple kan? jangan bohong lu sama gua"

"Uhuk.." Hazle tersedak dengan roti nya karena pertanyaan tiba tiba itu,dengan malu malu ia menyembunyikan gelang nya ke belakang. "Apa sih? ini mah dari kak Arthur"

Rinz aslinya sudah tau tapi Rinz ingin memancing Hazle untuk berbicara, "Itu gelang buat pacaran dek, kalian pacaran ya?" ledek Rinz lagi.

Hazle menggeleng kuat, sebagai bentuk penolakan, ia minum sebentar lalu berbicara lagi

"Engga lah!"

Rinz semakin jadi meledek nya, habis nya sih Hazle semakin marah semakin memerah wajahnya. "masa sih? tapi lu suka kan sama Arthur?"

pertanyaan itu di diamkan Hazle sebentar, tapi hal yang tidak di duga Sutsujin juga sudah bangun dari tidur nya untuk menuju ke lantai bawah.

Melihat Hazle tak ada di tempat tidur nya atau kamar mandi, Sutsujin yakin Hazle di bawah sedang sarapan.

"Gak lah, gua suka kak Arthur?gak mungkin"

Suara Hazle mengentikan langkah Sutsujin untuk turun ke bawah, entah kenapa rasa nya dada nya sesak mendengar itu, tanpa berlama lama lagi Sutsujin kembali ke atas dan mengurungkan niat nya untuk turun.

kembali lagi ke Hazle dan Rinz, Rinz hanya tertawa geli melihat reaksi Hazle mau bagaimana pun anak itu selalu bisa di tebak, Rinz paham betul dengan Hazle sekarang.

"Yakin dek? gak cemburu nanti liat dia sama cewe? lu tau kan dia kaya gimana?" pertanyaan Rinz membuat Hazle membeku di tempat, tak dapat berbicara, mulut nya susah untuk terbuka.

Akhirnya dia membungkam mulut nya dengan kesal, karena mau bagaimana pun Rinz benar juga, ia membayangkan nya dan tiba tiba dada nya menjadi sesak.

Rinz mendekati nya, menaruh telunjuk nya di kening Hazle, "Gua serius, kalau lu suka, lu harus jujur, gua udah tau semua kok" ucapan Rinz lagi lagi tak dapat di jawab Hazle.

Rinz melihat jam nya, sudah saat nya ia pergi, ia berpamitan dengan Hazle yang ia buat galau sebelum nya, bukan hanya Hazle yang ia buat galau tapi Sutsujin juga.

~~~

Sejak itu saat Hazle kembali ke kamar, Sutsujin sudah bersikap dingin pada Hazle, bahkan saat Hazle bertanya Sutsujin hanya menjawab, dengan anggukan atau gelengan saja.

Glasses (Sutsujin x Hazle) x (Dyren x Rinz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang