4. (jalan jalan)

1.3K 142 56
                                    

"Ren, Ren" Hazle merengek di kamar Dyren, sejak pertengkarannya dengan Sutsujin sebelum nya, Sutsujin enggan berbicara pada nya.

"apa loh? kau belajar lah sana mau ulangan juga" suruh Dyren langsung mengalir nya pergi.

Tapi Hazle tetap bersikeras di kamar Dyren, tidur di tempat tidur Skylar yang entah kemana pergi pemilik nya itu. "Bantuin gua Renn" rengek Hazle lagi.

Dyren berdiri dari posisi nya, menatap bocah itu dengan perasaan geram, "kau kenapa lagi?" tanya Dyren yang sudah muak.

"Kak Arthur.. gak mau ngomong sama gua" Rengek nya lagi hampir menangis.

Dyren menggaruk tengkuknya, bingung dan kaget juga, seorang Sutsujin yang terlihat cinta mati dengan bocil kematian satu ini bisa bisa nya mendiami nya.

"Ya udah lah, putus aja" jawab Dyren spontan.

"Anjing" gumam kesal Hazle, "gak mau"

"Terus aku harus gimana lek, kau aja di diemin apa lagi aku"

Hazle tak menjawab tapi sepertinya rasa frustasi membuat nya ingin menangis. "Terus gua harus gimana, dia cuma salah faham" ucap nya dengan ingin menangis.

"Aduh lek jangan nangis di sini lah" Dyren bingung sekaligus panik, tapi ia lebih memilih mengalah, ia mendekati Hazle lalu mengusap punggung nya pelan.

"Itu masalah kalian berdua prab, cuma salah faham. Gak harus ada orang ketiga, jelasin aja kalau cuma salah faham. Athur juga bakal luluh kalau lu bujuk"

Hazle mengangguk, Dyren benar. Seharusnya dia sendiri yang membujuk pacar nya, "iya udah deh"

"nah gitu lah"

~~~

Rinz di kamar nya di buat pusing dengan text panjang yang ada di room chat nya dengan Alya.

'kek teks proklamasi bjir'

Entah apa isi semua nya tapi Rinz dapat menyimpulkan nya menjadi satu kalimat saja.

'Rinz, pls..aku sebenernya ga tahan sama dia'

Rinz menghela nafas, mau bagaimana pun juga dia sudah terlanjur kecewa dengan Alya.

"Argh" Rinz berteriak sambil mengacak rambut nya frustasi, Idok yang kebetulan ada di kamar juga menatap nya dengan kebingungan.

"kesurupan apa lu?" tanya Idok bingung.

"gak" jawab nya langsung, ia menenangkan diri nya sebentar. Lalu kembali ke ponsel nya, walaupun hanya menatap hampa text panjang itu.

Idok hanya diam memperhatikan nya, sampai Rinz yang mulai berbicara.

"wajar ga suka sama pacar orang?" tanya Rinz langsung ke point nya.

"pertanyaan lu tolol, ya engga lah. Dia udah punya, terus lu suka? malah nyakitin diri lu sendiri" jawaban dari Idok di telan sempurna oleh Rinz.

Rinz menduduk dengan kedua tangan nya di wajahnya, menutup wajah nya yang ingin menangis. Rasanya dunia tidak berpihak pada nya, baru ia menyukai orang tapi kenapa ia harus di buat seperti ini.

"lu suka sama cewe siapa Rinz?" tanya Idok pada nya.

Rinz menggeleng, ia merasa bersalah untuk bercerita pada Idok, karena Rinz menyukai pacar orang, dan itu adalah perbuatan salah.

"Rin, cerita aja. Lu kek baru kenal gua aja"

Rinz diam menunduk, Idok benar. Mereka bukan baru kenal sebulan atau dua bulan, tapi sudah kenal lebih dari 2 tahun. Rinz menghela nafas berat sebelum ia berdiri dari posisi nya.

Glasses (Sutsujin x Hazle) x (Dyren x Rinz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang