6. (jungler utama)

1.2K 124 11
                                    

Besok mereka akan melawan evos, dan sekarang penentuan dari coach untuk menentukan Jungler utama dari tim.

Nyata nya coach Khezcute memilih Sutsujin sebagai Jungler utama, dengan alasan Hazle masih kurang latihan karena sekolah, Jadi Hazle hanya menjadi pelapis dari Sutsujin.

"Sorry ya prab, banyakin belajar dulu ya, lu mau ujian" ucap Coach Khezcute pada nya, Hazle hanya mengangguk pasrah, mau bagaimana pun dia tidak pernah bisa mengganggu gugat keputusan coach nya.

"gak apa apa kok" jawaban dari Hazle nyata nya bohong, ia tidak bisa menutupi raut wajah nya yang kecewa karena diri nya tidak bisa improve walaupun di selingi dengan sekolah.

Sutsujin hanya diam sambil menatap hampa ponsel nya, enggan melihat wajah kecewa dari Hazle yang membuat Sutsujin tidak tega dengan nya.

Setelah Scrim dan briefing untuk besok, Semua kembali ke kamar masing masing, kecuali Hazle yang kembali ke tempat smoking area untuk berdiam diri menatap langit.

Sutsujin mengikuti nya, berdiri di samping nya tanpa mengatakan apa apa, menghindari Hazle yang terkejut seperti tadi. Di saat Hazle mulai menyadari keberadaan Sutsujin, Sutsujin mulai menepuk punggung Hazle lembut.

"gak apa apa, jangan sedih, gua yakin kita di mainin nya gantian kok ga bakal pure gua doang" Sutsujin berniat ingin menenangkan Hazle tapi nyata nya Hazle tidak bisa secepat itu menerima nya.

Hazle menepis tangan Sutsujin langsung "apa sih?"gumam Hazle sebelum dia beranjak dari sana meninggalkan Sutsujin sendirian.

Hazle sempat berhenti sebentar untuk mengatakan sesuatu, "gua bakal buktiin gua lebih layak" ucap nya sebelum melangkah pergi lebih jauh.

Sutsujin memperhatikan nya pergi, ia menggertakan gigi nya kesal, entah kenapa ia merasa aneh dengan diri nya sendiri, seharusnya ia senang menjadi jungler utama di RRQ tapi ia malah kasihan dengan Hazle yang harus menjadi cadangan.

"Argh sial"

~~~

Sekarang Sabtu, Hazle libur, sejak bangun tidur ia duduk di meja makan sambil menonton ulang pertandingan tim sebelumnya, dengan memakan sarapan nya.

sudah lebih dari setengah jam nasi uduk di atas meja belum habis ia makan, mata nya berfokus pada pertandingan teman satu tim nya dulu yang bermain kemarin, Reyy yang kembali masuk ke tim lama nya dewa e-sport.

Skylar datang dari belakang tiba tiba langsung mengambil satu kerupuk milik Hazle, Hazle yang sadar langsung marah karena itu, "Eh, punya gua, punya lu noh" gumam nya kesal.

"Elu lagian, makan engga main hp mulu" jawab Skylar dan lagi lagi ia mengambil satu kerupuk milik Hazle.

Hazle yang cemberut, langsung memberikan semua nasi nya pada Skylar, "nih nih ambil aja semua sana" gumam nya kesal.

Skylar tertawa cengengesan, "beneran nih? gua mah beneran gua abisin" ucap Skylar sebelum ia memasukkan beberapa suapan ke mulut nya.

"Eh anjing, nasi gua" Hazle marah berusaha merebutnya, tapi Skylar lebih dahulu melarang bocah kacamata itu mengambil balik punya nya.

Di sela pertengkaran mereka, Sutsujin datang dan langsung menaruh nasi bagian nya di depan Hazle tanpa berkata apa apa.

"Maksud?" tanya Hazle kebingungan.

"itu ambil tolol, lu di bagi ga di ambil" jawab Skylar sebelum dia pergi dari sana menghabiskan semua nasi milik Hazle.

"SETAN!" Teriak Hazle dari sana, di jawab tawa dari Skylar yang lama lama pudar.

Sutsujin yang niat nya kembali ke kamar nya dengan segelas susu di tangan nya, segera di hadang Hazle.

"Awas prab" pinta Sutsujin dengan nada datar.

"ambil balik nasi lu" suruh Hazle pada nya.

Sutsujin tidak menjawab nya, ia mencari celah kosong agar bisa naik ke atas tangga meninggalkan Hazle dengan wajah kesal nya.

~~~

Siang nya, semua player termasuk tim bersiap siap untuk ke arena, jaket ungu dengan corak hitam itu di kenakan mereka semua untuk ke arena mpl untuk pertama kali.

"gak boleh gugup Rin, lu bisa, lu bisa" Rinz menyemangati diri nya sendiri di depan cermin, sambil merapihkan rambutnya.

Idok di kamar nya malah berputar putar tidak jelas mencari sesuatu, sampai Rinz kesal dengan tingkah nya.

Kamar Skylar dan Dyren yang paling ribut, kedua nya bertengkar untuk berebutan kamar mandi. "Gua dulu anjg" Skylar menarik Dyren ke luar kamar mandi, tapi Dyren juga melakukan hal yang sama pada nya, "Gua duluan yang mau mandi, lu ke bawah aja sana!"

"jauh kalau ke bawah gua!"

Pertengkaran mereka sampai ke kamar Sutsujin dan Hazle, tampak nya di kamar kedua nya sangat dsmai, karena tidak ada yang berbicara salah satu dari mereka.

Sutsujin bercermin merapihkan Jarsey nya, Sutsujin sangat cocok di lihat dari segi manapun saat memakai Jarsey itu, Hazle pun sedikit terpesona dengan Sutsujin.

Hazle berdeham, menghampus pikiran aneh nya, sekarang ia ikut berdiri di depan cermin, di samping Sutsujin, tapi Sutsujin tak memberikan respon apa apa, dia sibuk membenarkan Jarsey nya.

"Maaf" kata pertama keluar dari Hazle mulai saat kedua nya masuk kamar, tidak ada yang berbicara sama sekali.

Sutsujin menaikan alis nya, sambil menyisir rambut nya, tapi sebenarnya ia memperhatikan Hazle yang tampaknya juga sibuk merapikan diri.

"gua udah ngomong kasar, harus nya gua gak gitu" ucapan tulus dari Hazle hanya di jawab dehaman oleh Sutsujin.

Hazle ingin marah pun tak bisa, pria yang sedikit lebih tinggi dari nya itu memang terlalu kaku untuk di ajak bicara.

"ya" akhirnya ada jawaban dari Sutsujin, Hazle merasa senang karena sebelumnya ia berfikir Sutsujin tidak akan berbicara pada nya lagi.

"semangat ya, kalau lu ga kuat lawan evos, nanti suren aja. Gua yang main kalau gitu"

Ucapan Hazle di balas tawa dari Sutsujin, "Ya kali gua kalah prab".

Keduanya tertawa sebagai tanda keduanya telah berbaikan, walaupun nyata nya keduanya masih memperebutkan posisi utama pada roaster.

Sutsujin mengajak nya untuk tos, Hazle pun melakukan nya dengan senang hati.

"Jangan ngambek lagi, lu kek anak kecil tau gak?" ledek Sutsujin pada nya.

"hey, siapa yang ngambek coba?" gumam Hazle cemberut.

Glasses (Sutsujin x Hazle) x (Dyren x Rinz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang