Glasses (Sutsujin x Hazle) x (Dyren x Rinz)

13. (Orang lama)

Siang nya, Hazle terbangun karena suara gaduh di kamar samping, siapa lagi kalau bukan Skylar dan Dyren yang berbuat kegaduhan.

"Eh puki, kaget aku anjing" Gumam Skylar mengusap dada nya karena kaget.

Sang pelaku yang mengejutkan nya, tertawa kencang di atas tempat tidur nya, Dyren sampai berlinang air mata karena itu, "lucu banget muka kau tadi ler" ucap nya di selingi tawa.

Hazle datang dari kamar nya, mengumam kesal di depan pintu kamar kedua nya, "Sat, ganggu tidur ganteng gua aja kalian" gumam kesal Hazle di ambang pintu.

Skylar dan Dyren memandang satu sama lain, Skylar mengisyaratkan sesuatu, tapi Dyren juga membalasnya dengan penolakan lalu menunjuk Skylar balik.

"lu aja" bisik Skylar pada nya.

Mau tak mau, Dyren berdiri, menghampiri Hazle di depan pintu, merangkul pundak nya. "Weh udah bangun nih yang sakit, gimana udah sembuh?" tanya Dyren basa basi.

Hazle menatap nya dengan curiga, "Jangan basa basi, kalau mau minjem duit jangan sama gua, gua ga punya duit" jawab langsung Hazle.

Skylar di belakang menahan tawa nya, Dyren mengumam kesal, "eh lek, emang muka ku tampang orang mau minjem duit kah?" gumam Dyren bertanya lagi.

Pertanyaannya di iyakan Hazle, membuat Skylar tambah geli karena nya.

"Ahahaha, muka nya kaya keliatan kasian banget ya prab" sahut Skylar dari belakang.

keduanya adu mulut, tapi Hazle hanya diam menyaksikan kedua nya bertengkar, kata nya lumayan, tontonan gratis.

"eh eh, berantem di dalem. Di luar sana" Rinz datang dari lantai bawah di mana di lantai atas kedua nya bertengkar tapi Hazle malah menikmati nya.

"biarin ege, lagi seru" sahut Hazle di tengah tengah mereka.

Dyren lebih baik mengalah, ia diam. Skylar pun juga diam tapi asli nya dia masih menahan tawa nya.

Kembali lagi ke Hazle, Dyren yang awalnya ingin membantu Hazle dan Sutsujin untuk berbaikan atau lebih dari itu, sekarang memiliki niat sedikit jahil pada nya.

"gini prab, langsung ke poin. Lu suka Arthur kan?" Tanya Dyren langsung.

Hazle menggeleng kencang, tapi reaksi nya yang tiba tiba takut ketahuan terlihat jelas.

"alah, ga peduli gua. Lu mau denial lagi atau engga, jawab iya apa engga, klo iya kita bantuin"

Hazle diam sebentar untuk menatap kedua nya, Ia menduduk. Merasa malu dengan diri nya sendiri. "iya" jawab nya langsung.

"iya gua suka kak Arthur!" sambung nya lagi, wajahnya masih menunduk. "Maaf, gua kalau gua bikin kalian ngerasa jijik"

Suasana hening, tapi tiba tiba tawa yang ia dengar, Hazle mengangkat kepalanya, Dyren, Skylar dan Rinz tertawa pelan.

"Lu denial terus karena takut kita mikir aneh? engga lah" Dyren menepuk punggung Hazle pelan.

Hazle menatap semuanya tak percaya, mulutnya gemetar karena tak di sangka semua teman nya mendukung nya.

"tau ga sih, kemarin Arthur cemburu banget tuh lu balik sama Rey, sampe ga mau keluar kamar dia" Sahut Skylar dari belakang.

"gua masih ga percaya, kak Arthur suka gua juga" Hazle tak percaya diri, ia tak percaya semudah itu.

"Arthur suka lu kok, gua dari awal udah perhatiin tingkah dia pas ada lu sama ga ada lu, gua yakin dia ga bakal ngelakuin itu ke orang lain selain lu prab, sadar dong prab, sadar!, gregetan gua" Rinz mengumam kesal di sana. "Dia mau jujur, tapi kata nya lu udah punya cewe"

Hazle cemberut, membuang pandangan nya, "kemarin boong doang kok itu" sahut nya langsung dengan tertawa hambar.

"Ya udah lek, sana kau bilang ke Arthur. Cepetan, keburu di ambil cewe loh" Skylar mendekati Hazle, mengusulkan Hazle agar langsung menyatakan perasaan nya.

"eh tapi, ngomong ngomong soal cewe, Arthur tadi pergi, pas gua tanya mau jalan sama cewe ya, dia ga jawab langsung pergi" ucapan Rinz langsung di respon kaget, apa lagi Dyren dan Skylar langsung membentak nya kuat.

"Rin!"

~~~

Euni, mendengar nama nya saja sudah yakin semua orang pasti tau, dia adalah mantan salah satu jungler rrq sekarang, dan kini kedua nya bersama dalam satu kafe, duduk bersampingan.

"kangen deh kaya gini" ucap Euni sambil meminum kopi nya.

Sutsujin merespons nya dengan tawa, mau bagaimana pun keduanya cangung sekarang, gadis di samping nya ini yang selalu ia cari dulu saat ia bermain di arena mdl, sekarang sudah menjadi mantan nya lebih dari setahun lama nya.

"kangen sama aku apa suasana nya?" tanya balik Sutsujin.

"dua dua nya"

Keheningan di antara mereka, Sutsujin juga diam tak berbicara, meminum kopi nya yang sudah ia pesan dari tadi.

"aku masih sayang kamu loh" satu kalimat dari Euni di angguki Sutsujin.  "terus?" tanya Sutsujin pada nya.

Euni cemberut, "kamu masih kaya dulu ya, ga pernah excited sama aku" Euni mulai memainkan Kopi nya, merasa cangung dan malu saat berkata seperti itu.

Sutsujin hanya mengangguk sebagai jawaban, Euni semakin kesal atas respon itu.

"kamu angguk angguk aja, jawab dong" gumam Euni pelan.

Sutsujin tersenyum tipis, "aku harus jawab apa? jawab juga aku masih sayang kamu?" pertanyaan Sutsujin di diam kan Euni, Euni membuang pandangan nya.

"Di sini, kita ketemu pertama kali. Aku masih inget, kamu nyamperin aku kata nya kamu ngefans sama aku" Sutsujin mulai bercerita,

"Terus kita deket, kita main clasik ngepush lovers sama kamu terus, sampe aku nyimpen rasa sama kamu",

"Kita pun pacaran, walaupun aku tau kamu ga nyaman sama sikap aku. Walaupun aku udah berusaha ngubah sifat ku sedikit sedikit tapi nyata nya kamu juga muak kan?"

Euni diam tak merespon, dia menunduk mengindari tatapan dari Sutsujin.

"Sekarang, kamu sama natcho, Yang jelas lebih baik dari aku kan?"

Euni mengeleng pelan, "gak..aku ga pernah bilang gitu"

jawaban Euni di respon tawa kecil dari Sutsujin, "Nyatanya kalau dia ga lebih baik dari aku, pasti kita ga bakal putus",

"itu pilihan kamu, bukan pilihan aku sejak awal. Lagi pula, kalau kita paksain, kamu ga bakal bahagia sama aku" pernyataannya Sutsujin, tak dapat di respon sepatah kata pun dari Euni, "Makasih, udah bikin jatuh cinta untuk pertama kali nya" Sutsujin pergi dari sana meninggalkan Euni sendirian.