10. (Sadar)

998 114 58
                                    

Di GH jam 11 siang, Semua player baru bangun kecuali Hazle yang harus sekolah pagi. Tapi ada yang berbeda karena Sutsujin tidur di ruang streaming dari malam.

Beberapa anak GH tidak berani bertanya karena sudah pasti alasannya jelas karena pertengkaran mereka kemarin.

Sutsujin turun dari tangga, di susul Dyren dari belakang, mereka sempat berebut kaca untuk menyisir rambut mereka, tapi Sutsujin yang malas ribut lebih memilih mengalah.

"gitu dong" sahut Dyren tersenyum senang.

Setelah selesai ia melemparkan handuk ke atas lemari, pikir nya toh ada yang bersihkan nanti jadi sengaja ia lemparkan.

"gimana lek kau sama praba? masih berantem?" Dyren bertanya langsung ke poin nya.

"diem aja ren, bukan urusan lu" jawab Sutsujin dengan tatapan datar, ia benar benar kesal semua anak GH ikut campur masalah nya.

Dyren menghela nafas, ia berbalik menatap lurus Jungler nya itu, "Tur, niat kita baik loh, mau kalian baikan lagi, kau pula kalau lagi berantem gini main nya ga serius kan? keliatan kok tur"

Ucapan Dyren tak bisa di bantah Sutsujin, Sutsujin lebih memilih mengabaikan nya, ia tidak jadi menyisir rambut nya dan memilih kembali ke kamar nya.

~~~

Di sekolah, Hazle tak seceria biasa nya, ia juga mengantuk karena semalam pulang larut karena pertandingan nya.

Beberapa teman teman nya sudah berkali kali menghibur nya, dengan mengajak nya ke kantin atau bermain rank bersama, nyata nya Hazle tidak ingin melakukan apa apa.

"udah Prab, kalah mah wajar ga usah gitu lah" ucap salah satu teman nya yang berfikir Hazle menjadi seperti ini karena kalah kemarin.

"Gua gak apa apa" Jawab Hazle langsung, ia duduk tegak membenarkan kacamata dan rambut nya, melihat di sekitar nya banyak teman sekelas nya yang mengerubungi nya.

"kalian kenapa sih? kaya baru liat gua aja" Hazle bingung, habis nya tidak pernah saat ia di sekolah ini banyak teman teman nya memperhatikan nya sebanyak ini.

"lu ga pernah kek gini prab, ada masalah?" tanya salah satu dari mereka.

Hazle berdiri, "gua bilang gak apa apa, udah lah gua mau keluar" Hazle pergi meninggalkan semua teman nya di kelas.

Hazle ke lapangan, menikmati angin yang berhembus kencang menggerakkan rambut Hazle, Hazle menghela nafas menikmati kesendirian nya sekarang, ia memejamkan mata berharap untuk mendapatkan ketenangan.

Ia duduk di ayunan, mengerakkan kaki nya maju mundur, sambil menatap ke bawah, "gua ngerasa aneh akhir akhir ini"

Nyata nya Hazel masih kebingungan dengan apa yang terjadi pada Sutsujin, apa lagi tiba tiba kemarin memarahi nya tanpa alasan, tapi Hazle juga tidak bisa terlalu lama marah dengan itu, Hazle yang salah dan Sutsujin benar, walaupun ia cadangan dia tidak boleh kemana mana harus nya.

Selagi memikirkan Sutsujin, Hazle jadi teringat dengan gelang yang di berikan Sutsujin pada nya, ia melihat gelang itu dari dekat, Sutsujin benar benar tau dengan kesukaan terhadap kucing. Padahal Hazle tidak pernah bercerita apa pun tentang itu.

"ini gelang couple kan ya.." Hazle mengingat kata kedua teman gh nya, Dyren dan juga Rinz yang bilang ini gelang couple harus nya.

"tapi kenapa kak Arthur kasih ke gua ya.."

Hazle diam sebentar, lalu wajah nya memerah malu seakan sadar maksud dari Arthur dari gelang itu.

"gak mungkin kan.." Hazle menutupi wajahnya dengan kedua tangan nya, mencoba menepis kemungkinan itu.

"Ah anjing, jadi yang dia ceritain waktu itu gua?!" tanya nya pada diri sendiri, walaupun akhirnya dia sadar ia tidak ingin dulu percaya diri dengan opini nya.

~~~

Sutsujin seperti biasa walaupun galau ia tetap bermain rank sendirian di kamar nya, bermain lancelot dengan lagu galau adalah hal yang paling membuat nya tenang sekarang.

'Savage'

Entah yang ke berapa Savage itu terjadi dari saat ia pertama kali bermain, sampai sekarang semua game mudah dilalui.

"Tur, makan tur udah jam 3 loh kau belum sarapan juga kan" panggil Dyren dari luar kamar tapi tak ada sahutan dari Sutsujin.

"TUR MAKAN!" teriak juga Skylar dari luar.

Sutsujin membuka pintu nya, wajah nya kesal, ia turun ke bawah sambil bermain game tentunya.

Dyren dan Skylar menatap satu sama lain, kedua nya seperti mempunyai rencana yang akan mereka terapkan sekarang juga.

Dyren dan Skylar merangkul Sutsujin dari belakang, keduanya cengengesan tanpa berbicara, Sutsujin mencoba menepis kedua nya tapi tetap saja keduanya tetap bersikeras merangkul pundak jungler mereka.

"apa sih?" Tanya Sutsujin kesal, habis nya game nya jadi kalah karena di ganggu kedua nya.

"santai lek, kita mau kasih tawaran nih" ucapan Dyren membuat Sutsujin bingung, ia mengangkat alis nya sebagai bentuk pertanyaan.

"tapi tunggu dulu, ada bayaran nya tur" sambung Skylar yang ada di sisi kiri Sutsujin.

"langsung ke poin aja bisa ga?" tanya Sutsujin dengan kesal dan juga bingung, kedua nya benar benar membuat nya muak.

Kedua nya hanya tertawa, Skylar berbisik pada nya, Dyrenn yang sudah tau hanya menunggu Skylar menyampaikan ide mereka.

"ide lu berdua tolol" sahut langsung Sutsujin setelah mendengarkan tujuan keduanya.

"Eh puki, itu kesempatan bagus" jawab Skylar sedikit marah karena ide nya di remehkan.

"ibarat nya sebari menyelam minum air tur" Dyren ikut berkomentar, di sahut jentikan jari dari Skylar, "nah itu maksud gua"

"Tapi sumpah gak bisa, lu berdua mau gua kena masalah kah?"

"elah percaya ama gua tur!" Skylar menyakinkan Sutsujin bahwa rencana nya benar, Sutsujin terdiam memikirkan nya, sementara itu Dyren dan Skylar bertengkar karena masalah kecil.

"eh percaya ama lu nanti rukun iman Arthur nambah satu"

"goblok, emang nya dia islam?"

Dyren tertawa sebagai respon nya, "oh iya"

Sutsujin menghela nafas lalu mengangguk, mencoba mempercayai goldlaner dan explaner nya itu. Kedua nya tos sebagai bentuk keberhasilan, dan rencana mereka akan di mulai saat Hazle pulang nanti.

Glasses (Sutsujin x Hazle) x (Dyren x Rinz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang