·•·♥♥♥♥·•·
Apakah aku jatuh cinta padanya?
Tapi dia bukan tipe ku.
·•·♥♥♥♥·•·
Alis [Name] mengerut, matanya fokus menatap layar komputer di depannya. Ia mencubit-cubit bibir bawahnya sendiri dengan gelisah.
Jean yang baru saja selesai dengan pekerjaannya menyandarkan punggungnya di kursinya. Sambil menghela nafas lelah, matanya menangkap [Name] yang terlihat tengah bingung.
"Kami pulang duluan ya!"
"Ya, hati-hati di jalan..."
Jean melihat jam tangannya. Sekarang juga sudah waktunya ia pulang. Sementara [Name] sepertinya masih memiliki pekerjaan dan tidak akan beranjak dari kursinya.
Jean bangkit dari kursinya dan menghampiri [Name]. "Pekerjaanmu masih belum selesai?"
[Name] menoleh dan sedikit mendongak untuk melihat Jean. "Ah, ya... aku agak kesulitan membuat laporan ini..."
"Apa laporannya harus selesai hari ini?" Tanya Jean.
"Ya... kata pak kepala tim harus hari ini..." Jawab [Name].
"Biar ku bantu..." Jean menarik kursi di sebelah meja [Name] dan duduk tepat di samping [Name].
"Eh? Tidak perlu..." [Name] menolak karena tidak mau merepotkan Jean. "Jam kerja sudah usai, bukankah kau harus pulang?"
"Kau mau lembur dan mengerjakannya sendirian? Kalau kau mau begitu, baiklah, aku akan pulang," Jean bangkit dari kursi dan mengembalikan kursi itu di tempat semula.
"Eh, tunggu!" [Name] memegang lengan baju Jean saat pria itu hendak pergi.
Jean berhenti dan menoleh pada [Name].
"Sebenarnya aku memang membutuhkan bantuan..."
Jean menarik kursi tadi lagi dan kembali duduk di samping [Name]. "Perhatikan baik-baik. Aku akan mengajarimu."
[Name] memerhatikan wajah Jean yang sedang menjelaskan cara membuat laporan. "Kalau dari samping begini dia juga tampan..." Pikir [Name]. Tanpa sadar senyuman mengambang di wajahnya.
"Apa kau memperhatikan?" Jean menoleh pada [Name].
"Ya, aku memperhatikan,"
"Layarnya." Tunjuk Jean. "Perhatikan layar komputernya."
"Ah, ya maaf..." Baru sadar, [Name] buru-buru mengalihkan matanya dari wajah Jean ke komputer di depannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Maaf karena merepotkan mu hari ini..." Ucap [Name]. Sekarang sudah pukul 7 malam dan [Name] bersama Jean tengah berdiri di depan pintu unit apartemen mereka masing-masing.
"Tidak perlu minta maaf," kata Jean.
"Kalau begitu, terimakasih. Sekarang, masuklah ke dalam,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Potion [Jean X Reader]
FanfictionJean merasa dirinya adalah pria paling beruntung. Karena bisa memiliki seorang wanita secantik dan sebaik [Name]. Namun suatu hari, sikap kekasih Jean itu berubah. Wanita itu tidak lagi perhatian padanya. Dan Jean memergoki [Name] berselingkuh. Hal...