·•·♥♥♥♥·•·
Kejadian di tangga darurat itu cukup mengejutkanku.
Aku tidak tahu kalau dia bisa menjadi agresif seperti itu.
Kurasa aku melihat sisi lainnya yang belum terlihat.
Dan aku akan lebih banyak melihat sisi lain darinya.
Dan itu berarti aku akan terus jatuh cinta padanya.
·•·♥♥♥♥·•·
Jean mengernyit heran melihat gerak-gerik kekasihnya yang sedang membereskan mejanya. Sekarang masih pagi, jam kerja baru saja dimulai, jadi kenapa [Name] sudah sibuk berbenah? Jean menatap ruang kantor Kepala Tim dengan curiga. Tepat setelah [Name] dipanggil oleh Kepala Tim tadi, wanita itu langsung mengemasi barang-barangnya. "Dia tidak mungkin dipecat kan?" Pikir Jean.
Ia pun bangkit dari kursinya, menghampiri meja kerja [Name]. "Hei, apa yang terjadi? Kau tidak dipecat kan?"
[Name] menatap Jean sedih. Hal itu membuat Jean berpikir bahwa [Name] benar-benar dipecat. "Kau dipecat?!" Bisik Jean.
[Name] menggeleng. "Lebih buruk dari itu. Aku dipindahkan ke bagian investasi."
Jean mengerutkan dahinya. "Bukankah itu bagus? Katanya di bagian investasi gajinya lebih--"
"Bukan itu masalahnya!" Suara [Name] agak kencang hingga mengundang perhatian karyawan lain. Mereka pun saling berbisik, mengira [Name] dipecat dan sedang bertengkar dengan Jean.
"Lalu apa?" Tanya Jean.
"[Fullname]?"
Seisi ruang kantor itu menoleh pada dua pria yang baru saja datang. "Kami perwakilan dari Bagian Investasi. Silahkan ikut kami."
[Name] mengerutkan alisnya. Kedua pria itu lebih mirip security daripada karyawan Bagian Investasi. [Name] kembali menatap Jean lalu mau tidak mau ia pergi mengikuti dua pria itu sambil membawa kotak berisi barang-barangnya.
·•·♥♥♥♥·•·
High-heels yang dikenakan [Name] menghasilkan bunyi pelan kala ia mengetuk-ngetukkannya ke lantai. Sudah lama ia berdiri di ruang kantor Wakil Direktur Bagian Investasi, namun pria berusia 40-an itu tidak mengatakan apapun dan hanya menatapnya penuh penilaian.
"Hm.... maaf pak...." Akhirnya [Name] memberanikan diri memecah keheningan karena ia sudah merasa pegal berdiri terus sejak tadi. "Jadi.... apa yang harus saya lakukan...?"
"Sebenarnya tidak ada yang bisa kau lakukan di sini. Semua posisi di bagian ini sudah terisi." Kata Wakil Direktur yang bernama Zario itu.
"Lalu.... kenapa anda memindahkan saya kesini?" Tanya [Name] lagi.
"Bukan aku yang ingin kau pindah kesini, tapi CEO."
Mulut [Name] terkatup rapat. Tebakannya benar kalau ini semua ulah kakeknya.
"Tapi karena kau sudah disini.... Ya, mungkin kau bisa bantu-bantu karyawan di kantor ini. Membuatkan kopi atau memfotokopi berkas," Ucap Zario.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Potion [Jean X Reader]
FanficJean merasa dirinya adalah pria paling beruntung. Karena bisa memiliki seorang wanita secantik dan sebaik [Name]. Namun suatu hari, sikap kekasih Jean itu berubah. Wanita itu tidak lagi perhatian padanya. Dan Jean memergoki [Name] berselingkuh. Hal...