·•·♥♥♥♥·•·
Hari itu adalah perdebatan pertama kami. Tapi kami langsung berbaikan.
Aku tidak pernah menyangka kalau itu baru awal dari masalah besar dalam hubungan kami.
·•·♥♥♥♥·•·
[Sehari sebelum kematian Sergio Clover]
Rumah sakit adalah salah satu tempat yang Sergio benci. Tidak peduli apakah ia berada di ruang rawat VVIP atau ruang rawat biasa, ia tetap merasa tak nyaman. Malam ini terasa begitu panjang, tidak seperti biasanya. Mungkin karena Sergio mengkhawatirkan hari esok dimana ia harus menjalani operasi yang mempertaruhkan hidupnya.
Sergio tidak pernah takut mati. Walaupun ia sangat kaya raya, tapi ia tidak pernah takut jika harus meninggalkan hidupnya yang mewah. Namun Sergio benci menjadi tua, penyakitan dan tak berdaya.
Sambil menatap jendela, kini yang ada di pikiran Sergio hanya cucunya. Ia tahu kalau cucunya itu juga bukan tipe orang yang mata duitan. Cucunya itu tidak pernah meminta agar Clover Group diberikan padanya. Meski begitu, sebenarnya Sergio sangat ingin memberikan Clover Group padanya. Namun, jika keselamatan sang cucu bisa terancam karena itu, maka ia terpaksa tidak memberikan Clover Group padanya. Sergio hanya ingin cucunya bisa hidup aman dan bahagia. Ia tidak ingin cucunya berakhir seperti kedua anaknya.
Di saat Sergio sibuk dengan pikirannya, pintu ruang rawatnya terbuka dan masuklah seorang Bodyguardnya. "Tuan Sergio, ada yang ingin bertemu dengan anda,"
"Malam-malam begini?" Sergio heran. "Siapa?"
"Saya, CEO," Muncul seorang pria berpakaian serba hitam dari belakang Bodyguard.
Sergio langsung mengenali pria itu. "Levi?"
"Maaf mengganggu anda malam-malam begini, Tuan CEO, apalagi besok adalah hari operasi anda." Levi mendekat ke ranjang Sergio. Sementara sang Bodyguard menutup pintu ruang rawat inap itu dan kembali berjaga di luar.
Sergio yang tadinya berbaring menegakkan tubuhnya dan duduk di ranjang. "Kemana saja kau selama ini? Dan dari mana kau tahu aku disini? Clemente... apa kau tahu soal Clemente, Reimond dan keluarganya? Mereka--"
"Ya, saya tahu," Jawab Levi. "Mereka meninggal. Atau lebih tepatnya dibunuh."
Mata Sergio melebar. Rupanya Levi juga sudah mengetahui hal itu.
Levi duduk di kursi di samping ranjang. "Maaf karena saya menghilang dan tidak mengabari anda. Setelah pengunduran diri saya waktu itu, saya harus membatu rekan saya yang terlibat dalam sebuah misi rahasia yang sedikit rumit."
"Apa kau serius? Misi rahasia selama 14 tahun?" Sergio tahu bahwa profesi asli Levi adalah tentara bayaran dan itu mengapa ia pernah merekrut Levi untuk menjadi Bodyguard Clemente. Namun ia tidak bisa membayangkan misi apa yang memakan waktu 14 tahun.
Sekitar 26 tahun lalu, Sergio bertemu dengan Levi di pulau pribadinya saat pria bertubuh pendek itu sedang mencoba mencuri helikopter miliknya. Rupanya Levi terdampar di pulau pribadi Sergio setelah kabur dari pulau lain dengan sebuah perahu kecil karena timnya kalah dari tentara musuh. Sergio malah menawarkan kesepakatan pada Levi untuk bekerja padanya alih-alih menghukumnya karena mencoba mencuri.
Saat itu usia Levi masih 17 tahun. Meski begitu, ia sudah menjadi tentara bayaran yang profesional dan menurut yang Sergio tahu, Levi sudah memulai karirnya sejak ia berusia 14 tahun. Namun setelah bekerja selama 12 tahun sebagai Bodyguard Clemente, Levi mengajukan pengunduran diri. Saat itu, Levi tidak mengatakan alasannya mengundurkan diri. Dan sekarang, setelah 14 tahun menghilang, Levi tiba-tiba muncul di ruang rawat inapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Potion [Jean X Reader]
FanfictionJean merasa dirinya adalah pria paling beruntung. Karena bisa memiliki seorang wanita secantik dan sebaik [Name]. Namun suatu hari, sikap kekasih Jean itu berubah. Wanita itu tidak lagi perhatian padanya. Dan Jean memergoki [Name] berselingkuh. Hal...